Sukses


Presiden Jokowi Perintahkan PSSI untuk Menghentikan Kompetisi

Bola.com, Jakarta - Presiden Jokowi telah memerintahkan Ketua PSSI, Mochamad Iriawan untuk menyetop kompetisi sementara waktu imbas dari tragedi Kanjuruhan.

Sedikitnya 129 orang meninggal akibat kerusuhan suporter Arema FC ketika melawan Persebaya Surabaya dan tindakan represif aparat di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, Senin (1/10/2022) malam WIB.

"Saya sudah memerintahkan PSSI untuk menghentikan sementara kompetisi," ujar Jokowi dalam YouTube Sekretariat Presiden, Minggu (10/2/2022).

"Penghentian sementara Liga 1 sampai evaluasi dan perbaikan prosedur pengamanan dilakukan," tutur Presiden berusia 61 tahun tersebut.

2 dari 5 halaman

Tragedi Kemanusiaan

Jokowi menyayangkan tragedi Kanjuruhan. Pria asal Solo, Jawa Tengah itu berharap kejadian ini tidak terulang lagi di sepak bola Indonesia.

"Saya menyesalkan terjadinya tragedi ini dan saya berharap ini adalah tragedi terakhir sepak bola di Tanah Air," imbuh Jokowi.

"Jangan sampai ada lagi tragedi kemanusiaan seperti ini di masa yang akan datang. Sportivitas, rasa kemanusiaan, dan rasa persaudaraan bangsa Indonesia harus kita jaga bersama," ucapnya.

3 dari 5 halaman

Belasungkawa Jokowi

Jokowi turut berbelasungkawa atas insiden di Kanjuruhan dan mengungkapkan bahwa jumlah korban telah mencapai 129 orang.

Sebelumnya, Polda Jawa Timur (Jatim) per Selasa (2/10/2022) pagi WIB memaparkan bahwa 127 orang meninggal dunia akibat kejadian itu.

"Saya menyampaikan duka cita yang mendalam atas meninggalnya 129 orang saudara-saudara kita dalam tragedi sepak bola di Kanjuruhan," terang Jokowi.

4 dari 5 halaman

Ditunda Sepekan

Akibat tragedi Kanjuruhan, PT LIB memutuskan untuk menunda Liga 1 selama sepekan, termasuk partai Persib Bandung kontra Persija Jakarta yang sedianya dijadwalkan hari ini.

"Kami prihatin dan sangat menyesalkan peristiwa tersebut. Kami ikut berduka cita dan semoga ini menjadi pelajaran berharga bagi kita semua," imbuh Direktur Utama PT LIB, Akhmad Hadian Lukita.

"Keputusan tersebut kami umumkan setelah kami mendapatkan arahan dari Ketua PSSI, Mochamad Iriawan. Ini kami lakukan untuk menghormati semuanya dan sambil menunggu proses investigasi dari PSSI," jelasnya.

5 dari 5 halaman

Gas Air Mata dan Terinjak-injak

Banyaknya suporter yang tewas di Stadion Kanjuruhan diduga karena sesak napas akibat penembakan gas air mata oleh aparat dan terinjak-injak.

Sebenarnya, pembubaran suporter menggunakan gas air mata tidak diperbolehkan dalam aturan FIFA. Merujuk FIFA stadium safety and security regulation pasal 19, poin b, disebutkan pelarangan menggunakan senjata api atau gas pengendali masa.

Video Populer

Foto Populer