Sukses


Hasil Audiensi Menpora - LIB: Beberapa Opsi Format Liga Sudah Ada

Bola.com, Jakarta - Menpora Zainudin Amali menerima rombongan dari PT Liga Indonesia Baru (LIB), Jumat (18/11/2022). Ada pula beberapa perwakilan dari pengurus PSSI dalam rombongan itu.

PT LIB diketahui ingin melakukan audiensi dengan Menpora. Satu topik utama dalam audiensi itu adalah soal nasib keberlangsungan kompetisi sepak bola Tanah Air.

Diketahui Liga 1, Liga 2, dan Liga 3 terhenti sementara sejak 1 Oktober 2022. Menpora Zainudin Amali menyebut pihaknya sudah menerima pemaparan dari PT LIB mengenai beberapa opsi soal keberlanjutan Liga. Termasuk soal opsi akan dilakukannya sistem bubble.

"Tentu opsi pasti ada, tetapi kami belum bisa menyampaikan sekarang. Karena kami menunggu rakor. Tadi LIB sudah menyampaikan beberapa opsi tapi belum bisa dipublikasikan," katanya.

2 dari 3 halaman

Gerak Cepat

PT LIB menggelar RUPS luar biasa di Hotel Sultan, Jakarta Pusat pada Selasa (15/11/2022). Ferry Paulus terpilih menjadi dirut PT LIB yang baru saat itu.

Menyambung pernyataan Menpora Zainudin Amali, Ferry pun menyatakan pihaknya bergerak cepat untuk mengusahakan Liga agar bisa digelar secepat mungkin.

Satu hal yang menjadi perhatian Ferry adalah bagaimana menyusun jadwal di waktu yang sangat sempit ini tapi tidak mengganggu agenda Timnas Indonesia. Baik Timnas senior maupun U-20.

"Kami sudah membuatkan simulasi, karena simulasi ini ketat, berkaitan dengan Timnas. Sehingga kami jemput bola dan gerak cepat agar ujung dari kompetisi ini berakhir baik. Timnas juga tidak terganggu," jelas eks petinggi Persija Jakarta itu.

3 dari 3 halaman

Regulasi Ketat

Ferry kemudian berbicara mengenai kapan kira-kira Liga 1 dan liga-liga di bawahnya bisa kembali dimulai.Ferry merasa itu tergantung rekomendasi dari pihak terkait.

Tetapi satu yang pasti, liga harus dijalankan dengan standar yang ketat. Terutama soal kemanana, setelah apa yang terjadi di Malang, Jawa Timur 1 Oktober 2022.

"Kick off kali ini berkaitan dengan security regulation dan PUPR dan pihak lain yang terkait. Perlu ada regulasi yang ketat," tandasnya.

 

Video Populer

Foto Populer