Adu Mekanik PSIS Vs Arema FC di BRI Liga 1: Merata di Hampir Semua Lini

Di atas kertas, Arema FC lebih unggul di sektor ini. Mereka punya kiper asal Brasil, Adilson Maringa. Hanya saja, Maringa sedang dalam performa yang kurang konsisten. Buktinya, kiper 32 tahun ini kemasukan 16 gol dalam 15 pertandingan. Ada penurunan dibandingkan musim lalu.

Sementara PSIS punya kiper baru di putaran kedua. Yakni Adi Satryo. Dia didatangkan dari Persik Kediri. Putaran pertama, dia hanya tampil dalam 2 pertandingan dan kemasukan 4 gol. Sedangkan di putaran kedua, dia sudah menjalani debut dengan PSIS saat melawan Rans Nusantara. Adi berhasil membuat debut yang bagus karena mencatatkan cleansheet.

Artinya, dua kiper ini sedang dalam kondisi yang berbeda. Karena Maringa punya skill bagus, tapi dua laga sebelumnya, Arema menelan kekalahan dan gawangnya kebobolan 3 gol. Sementara Adi membawa PSIS. Dari segi kepercayaan diri, Adi lebih bagus. Apalagi laga PSIS melawan Arema digelar di Semarang.

Sektor belakang, PSIS sedang melakukan pembenahan. Hanya saja mereka belum punya pemain asing di lini tersebut. Karena bek asal Sierra Leone, Alie Sesay sudah didepak oleh manajemen PSIS. Di laga sebelumnya lawan Rans Nusantara, mereka menggunakan komposisi kuarter pemain lokal. Bayu Fiqri, Wahyu Prasetyo, Meru Kimura dan Taufik Hidayat.

Kuartet ini tampil disiplin dan membuat Rans tak sanggup mencetak gol. Namun situasinya tentu beda saat melawan Arema. Karena lawannya kali ini punya materi pemain depan lumayan bagus. Sehingga pertahanan PSIS dapat ujian lebih berat. Terutama bagi pemain baru Meru Kimura. Dia merupakan bek 21 tahun eks pemain Rans keturunan Jepang.

Sementara Arema, akan turun dengan komposisi terbaik di belakang. Yakni Rizky Dwi, Sergio Silva, Bagas Adi dan Ahmad Alfarizi. Tapi statistik dua pertandingan terakhir Arema, mereka kemasukan tiga gol. Jadi masih ada celah di lini belakang Singo Edan. Kali ini, kuarter pertahanan Arema juga dapat ujian berat. Karena PSIS lebih tajam dengan kembalinya striker Carlos Fortes.

Tapi, perlu diingat. Pemain belakang Arema sudah hafal dengan karakter Fortes. Karena penyerang asal Portugal itu pernah membela Arema di musim 2021. Sehingga Sergio Silva dkk tahu bagaimana menghentikan pergerakan penyerang berambut gimbal tersebut.

Duel paling seru akan terjadi di lini tengah. PSIS sudah diperkuat gelandang serang andalannya, Setian David Maulana. Mereka juga punya pemain baru kelahiran Hong Kong, Ryo Fujii. Ditambah lagi gelandang jangkar eks Timnas Indonesia U-19, Luthfi Kamal. Bisa disimpulkan jika lini tengah PSIS lebih kaut di putaran kedua. Termasuk saat menghadapi Arema. Mereka akan memberi bukti didepan pendukungnya sendiri.

Sementara Arema, masih dengan materi lama. Jayus Hariono dan Renshi Yamaguchi sebagai gelandang jangkar. Sedangkan Evan Dimas didorong sedikit kedepan sebagai gelandang serang sekaligus pengatur serangan. Selain itu, masih ada nama Gian Zola dan Adam Alis yang bisa jadi gelandang serang. Jadi, adu ngotot dan kreatif akan terjadi di lini tengah.

Persoalan lini depan PSIS mulai teratasi. Karena striker andalannya, Carlos Fortes sudah mencetak gol di laga sebelumnya lawan Rans Nusantara. Sebelumnya, PSIS punya kendala di lini depan saat Fortes mengalami cedera panjang. Setelah pulih, penyerang asal Portugal itu butuh waktu untuk mengembalikan insting golnya.

Namun, persoalan itu sudah teratasi. Marukawa dan Fortes memperlihatkan kembali kolaborasinya saat menang 1-0 lawan Rans. Kemungkinan besar dua pemain ini jadi ancama utama saat menghadapi Arema.

Sementara Arema, mereka juga tampil dengan lini depan yang komplit. Abel Camara sudah pulih dari cedera. Sedangkan M. Rafli kembali dari Timnas Indonesia. Ditambah lagi Kushedya Hari Yudo yang pulih dari cedera.

Penyerang lokal, Dedik Setiawan juga tampil bagus ketika menggantikan peran para penyerang di atas. Kini Dedik jadi pemain tersubur Arema dengan 5 gol. Tinggal bagaimana pelatih Arema, Javier Rocha meramu komposisi lini depannya nanti. Karena semua dalam kondisi fit.