Sukses


Klub EPA U-18 Berharap Banyak kepada Erick Thohir Setelah Subsidi Ratusan Juta Ditunggak PSSI: Kami Wong Cilik

Bola.com, Jakarta - Kepengurusan PSSI pada periode 2019-2023 pimpinan Mochamad Iriawan meninggalkan utang terhadap penyelenggaraan Elite Pro Academy (EPA) U-14, U-16, dan U-18 sebesar Rp2,155 miliar.

Tunggakan Rp2,155 miliar itu terdiri dari subsidi Rp1,8 miliar kepada klub yang disebut baru menerima Rp100 juta dari Rp200 juta yang dijanjikan PSSI.

Koordinator Save Our Soccer (SOS), Akmal Marhali, mengklaim bahwa Mola TV sebagai sponsor utama EPA 2022 telah mencairkan uang sponsorship senilai Rp8 miliar kepada PSSI.

Selain itu, juga honor Match Commisioner Rp115 juta yang memimpin 230 pertandingan EPA U-18, U-16, dan U-14 serta upah volunteer Rp240 juta selama Juli-September 2022.

Pelatih Dewa United U-18, Jalal Jalil, yang turut merasakan utang dari kepengurusan lama PSSI itu, berharap Ketua PSSI yang baru, Erick Thohir, beserta anggota Komite Eksekutif (Exco) PSSI dapat berkaca dari kasus ini.

2 dari 6 halaman

Cuma Berlangsung 1,5 Bulan

"Siapapun di EPA ini, tentunya sangat mengharapkan dana itu. Pasti. Kami kan wong cilik," ujar Jalal Jalil ketika dihubungi Bola.com, Selasa (25/4/2023).

"Mudah-mudahan Pak Erick Thohir dan anggota Exco PSSI bisa belajar dari kesaahan mendasar. Mohon maaf saya berbicara seperti ini," tutur Jalal Jalil.

EPA U-18 musim lalu hanya berjalan satu setengah bulan. Dibuka pada 15 Agustus 2022 oleh Ketua PSSI saat ini, Mochamad Iriawan, dan ditutup pada 2 Oktober tahun yang sama.

3 dari 6 halaman

Ubah Format EPA

Jalal Jalil berharap PSSI dapat mengubah sistem EPA jika kembali digelar pada tahun ini, terutama terkait lamanya waktu kompetisi dan sejumlah aturan yang berpihak kepada pemain muda.

"Kompetisi usia dini kita sangat kurang menit bermain. Saya berharap kepada para pemilik klub tidak hanya memburu juara, tapi jangka panjang. Ini kan masih fase menuju prestasi," ucap Jalal Jalil.

"Jadi tidak menghalalkan segala cara, pembajakan pemain, hingga pencurian umur. Pelatih juga tidak memburu juara, tapi mengantarkan mereka ke usia berprestasi pada 20 tahun ke atas di tim maupun timnas," tuturnya.

4 dari 6 halaman

Jangan Hanya Menggurkan Kewajiban

"Selain itu, di kompetisi usia ini, juga jangan ada pelatih asing yang terlibat. Sebab, ini menjadi wadah untuk pelatih-pelatih muda berkarier. Bukannya saya takut bersaing, tapi tak perlulah pelatih asing," ucap eks pesepak bola nasional era 1980-an ini.

"Kompetisi juga jangan tidak kejar tayang. Jangan bermain dua kali sehari. Namanya kompetisi, ada 18 klub dan 36 pertandingan. Seminggu bertanding dua kali walaupun satu tempat atau seminggu tiga kali masih logis."

"Untuk saat ini, belum ada pembasahan soal EPA musim depan. Itu harus dibahas mulai sekarang mumpung ada Ketua PSSI yang baru. Selain itu, juga harus transparan di awal," ungkap pelatih asal Kudus, Jawa Tengah itu.

5 dari 6 halaman

Reaksi PSSI

Sementara itu, anggota Komite Eksekutif (Exco) PSSI, Arya Sinulingga, buka suara terkait penunggakan pembayaran operasional EPA tahun lalu yang dilakukan kepengurusan lama PSSI.

"Kami juga baru tahu, bahwa PSSI punya hutang Rp2 miliar di EPA musim lalu. Ini juga akan kami cek ya kenapa tidak dibayar dulu, pada EPA yag lalu," ucapnya.

"Jadi ini bagian dari yang akan kami audit, utang-piutang yang seperti ini, mengapa tidak dibayar. Mudah-mudahan ini membuat PSSI ke depan semakin baik dan semakin bersih," ungkap Arya.

6 dari 6 halaman

Rincian Tunggakan PSSI kepada EPA 2022 Menurut SOS

1. Subsidi kepada klub peserta. Setiap tim harusnya mendapatkan Rp200 juta. Tapi, baru dibayarkan separuhnya. Jadi kurangnya Rp100 juta X 18 klub = Rp1,8 miliar.

2. Honor Match Commisioner per pertandingan Rp500 ribu X total jumlah pertandingan U-18, U-16, dan U-14 yakni 230 pertandingan = Rp115 juta

3. Honor volunteer. Dari 20 orang x Rp300 ribu per hari. Total selama 2 bulan dari akhir Juli 2022-September 2022 = Rp240 juta

Video Populer

Foto Populer