Sukses


8 Top Skorer Terakhir di Liga Indonesia: Dominasi Para Striker Ekspatriat

Bola.com, Jakarta - Mencetak gol adalah tujuan utama dalam permainan sepak bola. Demi memenangkan pertandingan, sebuah tim harus mencetak lebih banyak gol ketimbang lawannya.

Tak heran bila akhirnya posisi penyerang mendapatkan highlight yang lebih besar ketimbang peran lainnya. Bisa dibilang sukses sebuah tim bergantung dari ketajaman mereka.

Hal inilah yang dipahami betul klub-klub sepak bola di Indonesia. Mereka rela merogoh kocek dalam-dalam untuk merekrut pemain terbaik di pos nomor sembilan.

Namun, hal itu secara langsung mematikan regenerasi pemain lokal di posisi penyerang. Klub-klub lebih suka menggunakan penyerang asing sebagai ujung tombak serangan, ketimbang striker produk asli Indonesia.

Ketimpangan itu tampak jelas dalam daftar top skorer Liga Indonesia dalam delapan edisi terakhir. Mereka mendominasi lis pencetak gol terbanyak. Siapa saja pemain hebat tersebut?

 

2 dari 9 halaman

Matheus Pato (Borneo FC Samarinda - 2022/2023)

Matheus Pato jadi pemain terakhir yang menggenggam titel tersebut. Pemain asal klub Borneo FC Samarinda itu berhasil menorehkan 25 gol sepanjang musim 2022/2023.

Namun sayangnya, ia gagal membawa timnya meraih supremasi tertinggi yang direbut PSM Makassar. Tim Pesut Etam hanya berada di posisi ke-4 pada akhir musim.

 

3 dari 9 halaman

Ilija Spasojevic (Bali United - 2021/2022)

Pada musim sebelumnya, Ilija Spasojevic berhasil memuncaki daftar ini dengan catatan 23 gol. Ia tampil spektakuler untuk mrmbantu Bali United menjuarai musim 2021/2022.

Pemain naturalisasi asal Montenegro itu juga berhasil memuncaki daftar pencetak gol terbanyak sepanjang sejarah Liga 1. Ia mencatatkan 77 gol dari 137 penampilan.

 

4 dari 9 halaman

Marko Simic (Persija Jakarta - 2019)

Marko Simic jadi pencetak gol terbanyak pada musim 2019. Penyerang asal Kroasia itu membuat 28 gol untuk Persija Jakarta dengan sembilan diantaranya tercipta dari titik putih.

Uniknya, lesatan gol Simic memiliki makna yang berbeda. Ketajamannya di edisi tersebut berhasil menghindarkan Tim Macan Kemayoran dari jurang degradasi.

 

5 dari 9 halaman

Aleksandar Rakic (PS TIRA - 2018)

Kisah heroik dibuat Aleksandar Rakic saat mengklaim status pencetak gol terbanyak Liga 1 2018. Ia unggul satu gol saja atas pesaing terdekatnya, David da Silva.

Banyak yang mengira gelar tersebut bakal jatuh ke Da Silva mengingat perolehan gol Rakic terpaut cukup jauh. Namun, dalam dua laga tersisa, pemain asal Serbia itu mampu mencetak tambahan lima gol.

 

6 dari 9 halaman

Sylvano Comvalius (Bali United - 2017)

Cerita berbeda dihadirkan Sylvano Comvalius. Pemain asal Belanda itu berubah menjadi predator ganas bersama Bali United dengan catatan 37 gol pada musim 2017.

Torehan tersebut menjadikannya penyerang tertajam dalam satu musim kompetisi. Ia melewati torehan Peri Sandria bersama Bandung Raya pada musim 1994/1995 dengan 34 gol.

 

7 dari 9 halaman

Alberto Goncalves (Sriwijaya FC - 2016)

Alberto Goncalves jadi satu-satunya pemain di luar kompetisi resmi yang ada dalam daftar ini. Ia menjadi topskor dengan catatan 25 gol bersama Sriwijaya FC pada 2016 silam.

Indonesia kala itu tengah mendapatkan sanksi FIFA. Turnamen jangka panjang bertajuk Indonesia Soccer Championship (ISC) A menjadi pengganti sementara atas kekosongan kompetisi.

 

8 dari 9 halaman

Emmanuel 'Pacho' Kenmogne (Persebaya ISL - 2014)

Emmanuel Kenmogne atau akrab disapa Pacho merupakan topskor Indonesia Super League (ISL) 2014. Bersama Persebaya ISL (kini Bhayangkara FC), ia berhasil menorehkan 25 gol dalam 26 laga saja.

Ketajamannya itu berhasil membawa Persebaya ISL melaju hingga delapan besar. Namun sayangnya, mereka gagal melaju lebih jauh lantaran terbenam di dasar Grup B.

 

9 dari 9 halaman

Boaz Solossa (Persipura Jayapura - 2013)

Boaz Solossa menjadi bomber lokal terakhir yang berada dalam daftar ini sebelum Ilija Spasojevic. Ia mencetak 25 gol pada musim 2013 sekaligus membawa Persipura Jayapura menjadi kampiun.

Pemain berkaki kidal itu merupakan legenda terbesar Mutiara Hitam. Sayangnya, karier Boaz bersama klub tanah kelahirannya berakhir pilu setelah ia dipecat dengan tidak hormat pada awal musim 2021/2022.

Video Populer

Foto Populer