Bola.com, Jakarta - Pemerintah melalui Kepolisian Republik Indonesia (Polri) memberikan beasiswa berupa jalur khusus kepada sembilan pemain berlabel Timnas Indonesia. Mereka diterima menjadi anggota Polri melalui jalur prestasi di Timnas Indonesia.
Sembilan pemain yang mengikuti pendidikan Kepolisian di Sekolah Polisi Negara (SPN) itu berasal dari Timnas Indonesia U-20 dan U-22.
Baca Juga
Advertisement
Mereka akan menjalani pendidikan selama tujuh bulan dan langsung mendapatkan pangkat menjadi Brigadir Polisi Dua atau Bripda.
Mereka adalah Muhammad Ferarri (Persija Jakarta), Kakang Rudianto (Persib Bandung), Ginanjar Wahyu (Arema FC), Frengky Missa (Persikabo 1973), Ananda Raehan (PSM Makassar), Dimas Juliono (Bhayangkara FC), Rabbani Tasnim (RANS Nusantara FC), Daffa Fasya (Borneo FC), dan Muhammad Faiz Maulana (Bhayangkara FC).
"Mereka masuk lewat jalur prestasi. Mereka mau menjadi polisi karena kemauan sendiri," ucap Ketua Badan Tim Nasional (BTN), Sumardji.
Lantas, seperti apa catatan karier para pemain Timnas Indonesia yang kini mengikuti pendidikan Kepolisian di SPN? Berikut ini penjabarannya yang dirangkum Bola.com.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
1. Muhammad Ferarri (Persija Jakarta)
Muhammad Ferarri merupakan pemain asli binaan akademi Persija Jakarta. Pada 2021, Ferarri mendapatkan kesempatan menembus skuad senior Persija di BRI Liga 1.
Ferarri berhasil menunjukkan penampilan gemilang dan membukukan 15 laga. Pada 2022, Ferarri mendapatkan panggilan untuk membela Timnas Indonesia U-22.
Sejak saat itu, Ferarri menjadi andalan Timnas U-22 dan sudah mengemas 11 penampilan. Selain itu, Ferarri juga telah mencetak tiga gol.
Advertisement
2. Kakang Rudianto (Persib Bandung)
Kakang Rudianto mengawali karier junior di Persib Bandung. Selain itu, Kakang merupakan pemain jebolan Garuda Select yang sempat menimba ilmu di luar negeri.
Pada 2020, Kakang menembus skuad senior Persib. Pemain berusia 20 tahun itu telah membukukan 14 pertandingan di berbagai ajang.
Selain itu, Kakang Rudianto juga mendapatkan panggilan membela Timnas Indonesia U-20. Sejauh ini, kakang sudah mengumpulkan 12 penampilan dan mencetak dua gol.
3. Ginanjar Wahyu (Arema FC)
Ginanjar Wahyu merupakan pemain asli binaan akademi Persija Jakarta. Pada 2022, Ginanjar mendapatkan kesempatan promosi ke tim senior dan berhasil membukukan 22 penampilan dan mencetak satu gol.
Penampilan apiknya itu membuat Ginanjar mendapatkan kesempatan bermain di Timnas Indonesia U-20. Sejak debut pada 2022, Ginanjar sudah memainkan 10 laga bersama Timnas U-20.
Pada BRI Liga 1 2023/2024, Ginanjar memutuskan untuk bergabung dengan Arema FC. Musim ini, pemain berusia 19 tahun sudah bermain sekali untuk klub berjulukan Singo Edan tersebut.
Advertisement
4. Frengky Missa (Persikabo 1973)
Frengky Missa merupakan pemain asli binaan akademi Persija Jakarta. Pada 2022, Frengky mendapatkan kesempatan promosi ke tim senior dan berhasil membukukan 16 penampilan dan mencetak dua gol.
Penampilan apiknya itu membuat Frengky mendapatkan kesempatan bermain di Timnas Indonesia U-20. Sejak debut pada 2022, Ginanjar sudah memainkan 12 laga bersama Timnas U-20.
Pada BRI Liga 1 2023/2024, Frengky memutuskan untuk bergabung dengan Persikabo 1973. Musim ini, pemain berusia 19 tahun sudah bermain dua untuk klub berjulukan Laskar Padjadjaran tersebut.
5. Ananda Raehan (PSM Makassar)
Anada Raehan merupakan produk asli akademi PSM Makassar. Menembus skuad senior pada 2022, Raehan langsung mendapatkan kepercayaan di skuad inti.
Raehan sejauh ini sudah membukukan 41 pertandingan di berbagai ajang. Pemain berusia 19 tahun itu juga telah menyumbang dua gol untuk klub berjulukan Juku Eja itu.
Penampilan apik Raehan membuka pintu kariernya di Timnas Indonesia U-22. Raehan telah membela Timnas U-22 sebanyak tujuh kali dan mempersembahkan medali emas SEA Games 2023.
Advertisement
6. Dimas Juliono (Bhayangkara FC)
Dimas Juliono pertama kali dikenal karena berasal dari akademi Persib Bandung. Sayangnya, sang pemain tak mendapatkan kesempatan bermain bersama skuad senior Persib.
Pada 2022, Dimas Juliono memutuskan hijrah ke Bhayangkara FC. Sejak saat itu, nama Dimas Juliono semakin berkibar.
Dimas Juliono pernah membela Timnas Indonesia U-19 dan U-20. Perannya sebagai gelandang tengah sangat krusial bersama kedua level tim nasional itu.
7. Rabbani Tasnim (RANS Nusantara FC)
Rabbani Tasnim merupakan pemain andalan di Timnas Indonesia U-19 dan U-20. Penampilan apiknya mampu mencuri perhatian dari pelatih Shin Tae-yong.
Secara keseluruhan, Rabbani Tasnim sudah bermain sebanyak 16 kali dan mencetak delapan gol. Sayangnya, karier Rabbani Tasnim di timnas bertolak belakang dengan di klub.
Rabbani Tasnim sejauh ini baru bermain sekali di BRI Liga 1 bersama Borneo FC. Adapun musim ini, Rabbani Tasnim mencoba peruntungan dengan bergabung dengan RANS Nusantara FC.
Advertisement
8. Daffa Fasya (Borneo FC)
Daffa Fasya merupakan pemain asli binaan akademi Borneo FC. Nama Daffa Fasya makin dikenal ketika masuk skuad Garuda Select yang berlatih di luar negeri.
Setelah itu, Daffa Fasya mendapatkan panggilan membela Timnas Indonesia U-20. Sejak 2022, Daffa Fasya sudah bermain sebanyak enam kali.
Adapun bersama Borneo FC, Daffa Fasya baru mencatatkan sekali penampilan. Daffa Fasya merupakan kiper masa depan Borneo FC dan Timnas Indonesia.
9. Muhammad Faiz Maulana (Bhayangkara FC)
Muhammad Faiz Maulana merupakan penyerang masa depan Bhayangkara FC. Sejauh ini, Faiz baru bermain sebanyak sekali bersama skuad berjulukan The Guardians tersebut.
Muhammad Faiz Maulana juga pernah mendapatkan panggilan bersama Timnas Indonesia U-20. Namun, Faiz tak bermain di pertandingan resmi sehingga pencapaiannya tak dicatat.
Meski demikian, Faiz Maulana berpotensi menjadi pemain sukses pada masa depan. Itulah yang membuat Bhayangkara FC ingin membina sang pemain agar menjadi semakin berkembang.
Â
Advertisement