Sukses


Thomas Doll dan 3 Pelatih yang Cocok Tangani Timnas Indonesia jika Kontrak Shin Tae-yong Tak Diperpanjang

Bola.com, Jakarta - Kontrak Shin Tae-yong sebagai pelatih Timnas Indonesia akan berakhir setelah Piala Asia U-23 2023 di Qatar pada 12 Januari-10 Februari 2024. Jika masa baktinya tidak diperpanjang, siapa yang cocok menggantikan arsitek asal Korea Selatan itu?

Shin Tae-yong telah menjabat sebagai manajer pelatih Timnas Indonesia sejak 2020. Awalnya, pria berusia 53 tahun itu menangani tiga timnas level usia sekaligus, yakni Timnas Indonesia, Timnas U-23, dan Timnas U-20.

Belakangan, peran Shin Tae-yong berkurang. Mantan pesepak bola kelahiran 30 Mei 1970 itu melepaskan statusnya sebagai juru taktik Timnas Indonesia U-20. Dia fokus dengan Timnas Indonesia dan Timnas U-23.

Shin Tae-yong masih belum bisa memberikan gelar untuk Timnas Indonesia. Pencapaian terbaiknya adalah membawa tim berjulukan Skuad Garuda itu lolos ke Piala Asia 2023 setelah 16 tahun absen.

Selain itu, Shin Tae-yong mampu mendongkrak posisi Timnas Indonesia di ranking FIFA berkat raihan 17 kemenangan, sembilan kali seri, dan hanya tujuh kali kalah dalam 33 pertandingan selama periodenya.

Andai PSSI memutuskan untuk mencari penerus Shin Tae-yong pada tahun depan, siapa saja yang pantas menjadi penggantinya? Berikut ini Bola.com merangkum empat di antaranya.

2 dari 5 halaman

Park Hang-seo

Park Hang-seo masih berstatus tanpa tim setelah meninggalkan Timnas Vietnam pada Januari 2023. Arsitek asal Korea Selatan itu sudah lama dirumorkan akan menjadi pelatih Timnas Indonesia bila Shin Tae-yong cabut.

Nama Park Hang-seo melambung ketika menangani Vietnam dan U-23 pada 2017. Beberapa pencapaian dicatatkannya seperti menjuarai Piala AFF 2018, medali emas SEA Games 2019 dan 2021, runner-up Piala Asia U-23 2018, peringkat keempat Asian Games 2018, hingga juara Piala AFF U-23 2022.

Park Hang-seo akan menjadi pilihan yang tepat untuk PSSI andai tidak ingin merombak filosofi sepak bola yang telah ditanamkan Shin Tae-yong ke Timnas Indonesia, mengingat keduanya sama-sama berasal dari Korea Selatan.

3 dari 5 halaman

Thomas Doll

Thomas Doll sukses mengubah wajah Persija Jakarta. Kedatangannya pada tahun lalu bikin permainan tim berjulukan Macan Kemayoran itu lebih atraktif dan penuh dengan strategi.

Musim pertama Thomas Doll bersama Persija berakhir mengesankan. Kehilangan banyak pemain asing akibat berbagai penyebab pada putaran kedua, Tim Macan Kemayoran mampu dibawanya finis sebagai runner-up.

Thomas Doll tidak menyanggah tertarik untuk naik level sebagai pelatih, termasuk memoles Timnas Indonesia. Namun, pria asal Jerman itu masih mempunyai kontrak panjang bersama Persija hingga 2025.

4 dari 5 halaman

Luis Milla

Luis Milla pernah menangani Timnas Indonesia pada medio 2017 hingga 2018. Meski cuma seumur jagung, di bawah kepelatihan Milla permainan Skuad Garuda menunjukkan progres yang oke.

Satu di antara momen yang tidak terlupakan yaitu ketika Timnas Indonesia U-23 menjadi tuan rumah Asian Games 2018. Bermaterikan pemain muda, mantan pemain Real Madrid itu sukses membawa Garuda Muda lolos ke-16 besar dengan status juara grup.

Berada di bawah asuhannya, Garuda Muda menunjukkan penampilan apik sepanjang gelaran Asian Games 2018. Sayang, Indonesia harus mengubur mimpi lolos ke perempat final setelah kalah adu penalti dari Timnas Uni Emirat Arab (UEA) U-23.

Satu-satunya prestasi yang dipersembahkan Luis Milla yakni membawa Garuda Muda merebut medali perunggu SEA Games 2017. Berbekal pengalaman itulah eks pelatih Timnas Spanyol U-21 itu bisa menjadi penerus Shin Tae-yong.

Plus pelatih berusia 57 tahun itu kini tengah menganggur setelah mundur dari Persib Bandung. Tentu jadi sedikit keuntungan apabila Luis Milla balik ke Timnas Indonesia, karena sudah memahami karakter para pemain lebih jauh lagi.

5 dari 5 halaman

Akira Nishino

Akira Nishino memiliki rekam jejak cukup mentereng di dunia racik strategi sepak bola. Dia sempat dipercaya Federasi Sepak Bola Jepang (JFA) untuk membesut Timnas Jepang di Piala Dunia 2018.

Kiprah Samurai Biru di Piala Dunia 2018 Rusia juga tidak buruk-buruk amat. Nishino sukses membawa timnya lolos ke-16 besar. Namun, Jepang gagal melaju ke perempat final setelah kandas di tangan Timnas Belgia.

Nishino punya nama besar di sepak bola Jepang. Tidak hanya di tim nasional, Nishino mengukir beberapa prestasi mentereng di level klub bersama Gamba Osaka pada medio 2002 hingga 2011.

Peraih gelar Japan Football Hall of Fame pada 2019 itu bisa menjadi opsi terbaik jika Shin Tae-yong benar-benar bercerai dengan Timnas Indonesia.

Kebetulan, Nishino kini sedang menganggur setelah kali terakhir melatih Timnas Thailand selama dua tahun pada 2019-2021.

Video Populer

Foto Populer