Sukses


Pujian Eks Bek Timnas Indonesia, Ricardo Salampessy untuk Elkan Baggott: Jangkung tapi Bisa Pegang Bola

Bola.com, Jakarta - Sepak bola Indonesia memiliki perogram naturalisasi pemain keturunan yang cukup masif dalam beberapa tahun terakhir. Kedatangan para pemain keturunan memberikan warna tersendiri di berbagai level Timnas Indonesia.

Seperti yang ditunjukkan Elkan Baggott. Denagn tinggi mencapai 194 cm, Baggott menjelma layaknya menara di depan gawang Timnas Indonesia.

Terbaru, Elkan Baggott menjadi figur kunci di Kualifikasi Piala Asia U-23 2024. Pemain Ipswich Town itu mampu mengawal lini belakang Garuda Muda dengan baik.

Penampilan apik yang selama ini ditujukan Elkan Baggott memancing pujian dari legenda Timnas Indonesia, Ricardo Salampessy. Mantan bek tengah dan bek kanan itu memuji kemampuan Baggott dalam menguasai bola.

"Walaupun tinggi tapi Baggott tidak hanya mengandalkan duel udara, dia punya kemampuan ball playing yang baik. Pengambilan posisinya juga cukup baik," puji Salampessy.

Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)

2 dari 3 halaman

Sosok Langka

Timnas Indonesia cukup jarang memiliki pemain seperti Elkan Baggott. Pemain belakang dengan postur tinggi menjulang.

Selain itu, Elkan Baggott juga diberkahi kemampuan lain. Ia adalah pemain bertipikal kidal, sesuatu yang langka juga dalam sejarah lini belakang Timnas Indonesia.

Ricardo Salampessy pun cukup kesulitan ketika ditanya siapa pemain Indonesia sebelumnya yang memiliki karakter mirip dengan Elkan Baggott. Ia kemudian menyebut nama Charis Yulianto.

"Jarang-jarang kita punya bek tengah kidal dan tinggi, terakhir mjungkin Charis Yulianto," jelasnya.

3 dari 3 halaman

Pengaruh Besar

Selain Elkan Baggott, ada beberapa pemain keturunan yang mulai menjadi pilar Timnas Indonesia. Sebut saja Jordi Amat, Sandy Walsh, Shayne Pattynama, dan Ivar Jenner.

Jangan lupakan juga peran Rafael Struick dan Marc Klok. Ricardo Salampessy juga merasakan betul peran para pemain keturunan itu di Timnas Indonesia.

"Ada pengaruh jam terbang, mereka terbiasa dengan kompetisi yang ketat, terbiasa melawan tim-tim yang lebih tinggi levelnya," ujarnya.

"Tingkat kepecayaan diri akan beda. tentu kita bisa lihat mereka memberikan warna tersendiri," tandas Ricardo Salampessy.

Video Populer

Foto Populer