Bola.com, Gianyar - Ada yang beda dalam penampilan Arema FC ketika menghadapi PSS Sleman dalam lanJutan BRI Liga 1 2023/2024 di Stadion Kapten I Wayan Dipta, Gianyar, Sabtu (30/9/2023).
Dendi Santoso dkk mengenakan jersey alternatif berwana emas. Itu kali pertama mereka menggunakan seragam yang baru dilaunching bulan lalu.
Baca Juga
Foto: Melihat Gaya Ciro Alves Menendang Penalti, Ekspresinya Merusak Konsentrasi Kiper Lawan
BRI Liga 1: Nestapa Ichaka Diarra, Bek Asing yang Menunggu Keputusan Pahit dari Manajemen Arema
Persib Datangkan Stefano Beltrame dan Kevin Hansen di Paruh Musim BRI Liga 1 2023 / 2024, Begini Tanggapan Marc Klok
Tak hanya itu, ada pita hitam yang melingkar di lengan setiap pemain. Itu jadi sebuah tanda mereka sedang berduka. Karena besok (1/10/2023) tepat momen satu tahun Tragedi Kanjuruhan.
Di mana 135 nyawa melayang setelah kekacauan terjadi di dalam Stadion Kanjuruhan kala itu. Sebelum kick off, mengheningkan cipta juga dilakukan.
“Secara khusus, kami panjatkan doa untuk 135 korban Tragedi Kanjuruhan,” kata General Manager Arema FC, Yusrinal Fitriandi.
Berita video, skuad Arema FC tiba di Gelora Bung Tomo dengan mengendarai bus dan pengawalan yang ketat pada Sabtu (23/9/23).
Tampil Ngotot dan Menang
Pemain Arema tampil ngotot di lapangan. Mereka berhasil membukukan kemenangan 2-1. Dua gol diciptakan lewat penalti Gustavo Almeida. Sedangkan PSS sempat menyakaman keadaan lewat Thales Natanael.
Bisa dibilang Arema mendapatkan keberuntungan di laga ini. Ketika kesulitan mencetak gol lewat proses normal, mereka dapat dua kali penalti.
Pertama ada handsball yang dilakukan Thales didalam kotak penalti. Sedangkan pelanggaran selanjutnya, dilakukan Kevin Gomez kepada Dendi Santoso.
Advertisement
Persembahkan untuk Suporter
Tak hanya itu, Singo Edan unggul jumlah pemain sejak menit 65. Karena Thales Natanael diganjar kartu kuning kedua. Kemenangan ini dipersembahkan untuk Aremania yang berduka dengan Tregedi Kanjuruhan.
“Tentu kami persembahkan kemenangan ini untuk suporter. Manajemen juga akan melakukan sesuatu untuk mengenang tragedi itu,” kata pelatih Arema, Fernando Valente.
Doa Bersama
Setelah menang melawan PSS, skuat Arema tetap berada di Bali. Sehingga mereka tidak bisa membaur saat dalam doa bersama mengenang Tragedi Kanjuruhan di Malang.
Karena doa bersama akan dilakukan di area lapangan basket Stadion Kanjuruhan. Selain itu, manajemen Arema juga membuat khataman Al-Quran, tahli dan doa bersama di kantor manajemen.
“Kami akan membuat doa bersama juga di kantor manajemen,” lanjut Yusrinal.
Sebelumnya, tim Arema selalu terlibat dalam doa bersama. Baik saat tujuh hari maupun 40 hari pasca kejadian. Namun, kompetisi masih berjalan dan Arema menggunakan homebase di Bali.
Beda cerita jika Singo Edan sudah bermarkas di Malang. Mereka pasti terlibat dalam acara doa bersama.
Advertisement