Sukses


Oscar Aravena Kenang Duetnya Bareng Cristian Gonzales yang Hasilkan 59 Gol Semusim untuk PSM Makassar

Bola.com, Jakarta - PSM Makassar pernah memiliki duet penyerang fenomenal saat memasang Oscar Aravena dan Cristian Gonzales. Keduanya mampu menjadi mesin gol PSM pada Liga Indonesia 2003.

Padahal, Aravena dan Gonzales sama-sama belum lama berkarier di Indonesia. Ketika itu, PSM Makassar yang berada di bawah kepemimpinan Erwin Aksa mendatangkan banyak pemain berkualitas.

Nama pertama yang direkrut ialah Oscar Aravena, yang sebelumnya bermain bersama Persela Lamongan. Tak cukup mendatangkan striker asal Chile itu, Pasukan Ramang kembali merekrut pemain asal Uruguay, Cristian Gonzales.

Berbeda dengan Oscar yang sudah merasakan semusim bermain di Liga Indonesia, ini adalah musim debut bagi Gonzales.

Menariknya, nyaris semua gol Tim Juku Eja saat itu datang dari kedua pemain ini. Pada akhir musim, Oscar Aravena sukses menjaringkan 31 gol, sedangkan El Loco, julukan Cristian Gonzales, menyumbangkan 28 gol.

---

Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)

2 dari 4 halaman

Mudah Beradaptasi

Oscar Aravena mengatakan, duetnya bersama Cristian Gonzales bisa berjalan mulus karena keduanya tak terkendala bahasa untuk berkomunikasi. Pasalnya, mereka sama-sama berasal dari Amerika Latin.

Catatan 31 gol ini akhirnya mengantarkan Oscar menjadi pencetak gol terbanyak Liga Indonesia 2003. Adapun Cristian Gonzales bertengger di urutan ketiga, karena kalah dari striker Persik Kediri asal Nigeria, Bamidelle Frank Bob Manuel.

"Saat pertama kali bermain bersama Cristian Gonzales, bahasa yang kami gunakan sama. Itu sangat bagus," kenang Oscar Aravena saat menjalani sesi wawancara bersama kanal YouTube Sport77.

 

3 dari 4 halaman

Kolaborasi Ciamik

Lelaki berusia 45 tahun itu menyebut, kolaborasi fenomenal antara kedua pemain ini memang terjalin sangat rapi di atas lapangan. Keduanya selalu memainkan operan-operan pendek untuk merangsek pertahanan lawan.

"Ketika berada di lapangan, saat mendapatkan bola, saya langsung melihat Gonzales. Saat dia punya bola pun juga mencari saya. Jadi kami passing satu-dua, satu dua, sampai masuk," ujarnya.

Sebetulnya, kiprah ini juga tak terlepas dari deretan pemain berkualitas yang saat itu diracik oleh Miroslav Janu. Deretan pemain berlabel tim nasional seperti Ponaryo Astaman dan Syamsul Chaeruddin menopang keduanya di lini tengah.

"Di tengah ada Ponaryo dan Syamsul. Pemain asing lainnya Jorge Toledo. Selain itu, ada Charis Yulianto, Ortizan Solossa, dan Ridwansyah," ujar Oscar Aravena.

 

4 dari 4 halaman

Gagal Meraih Juara

Sayangnya, kiprah mentereng yang dibukukan skuad Juju Eja bersama duet fenomenal ini gagal menghasilkan gelar juara Liga Indonesia 2003. Sebab, PSM Makassar saat itu hanya mampu finis di peringkat kedua.

Mereka yang mengepak 62 poin dari 38 pertandingan kalah dari Persik Kediri yang mengamankan puncak klasemen akhir dengan koleksi 67 poin. Dua klub inilah yang akhirnya mewakili Indonesia di Liga Champions Asia musim berikutnya.

Sumber: YouTube Sport77

Video Populer

Foto Populer