Bola.com, Semarang - Manajemen PSIS Semarang telah resmi melengkapi berkas yang dibutuhkan untuk mengajukan permohonan banding kepada Komite Banding (Komding) PSSI terkait hukuman Komite Disiplin (Komdis) PSSI.
Chief Executive Officer (CEO) PSIS Semarang, Yoyok Sukawi, menjelaskan telah mengurus prosedur untuk mengurus banding terkait hukuman larangan menggelar laga kandang dengan penonton hingga akhir musim BRI Liga 1 2023/2024.
Baca Juga
PSIS Ingin Gunakan Stadion Jatidiri Mulai November 2024: Kondisi Rumput Belum Sempurna, Instalasi VAR Buntu
Satu Striker Asing PSIS Mulai Pulih dari Cedera, Problem Akut di Lini Depan Dapat Teratasi?
Dua Bek Asing PSIS Berbagi Pengalaman Kuliner di Indonesia: Terkejut Harga Murah, tapi Memanjakan Lidah
Advertisement
Sanksi ini dijatuhkan Komdis PSSI pada Rabu (6/12/2023), buntut kericuhan yang terjadi antara suporter PSIS Semarang dengan pendukung PSS Sleman di Stadion Jatidiri, Semarang, Minggu (3/12/2023).
"Semua prosedur yang telah kami lakukan setelah kami menerima hukuman dari Komdis PSSI terkait larangan menggelar pertandingan dengan penonton hingga akhir musim," ujar Yoyok Sukawi melalui keterangan resmi, Selasa (12/12/2023).
Â
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Berkas Permohonan Lengkap
Yoyok Sukawi memastikan berkas-berkas yang dibutuhkan untuk menempuh mekanisme yudisial di Komite Banding ini telah lengkap. Pada pokok permohonannya, PSIS Semarang ingin mendapatkan keringanan hukuman.
"Setelah kami mengirimkan surat banding pekan lalu, akhirnya berkas untuk memohon banding telah lengkap beserta memori banding PSIS Semarang," ujar Yoyok Sukawi.
"Pada Selasa pagi ini, secara resmi kami kirim ke Komite Banding. Ini berisi permohonan keringanan hukuman untuk PSIS Semarang," imbuhnya.
Advertisement
Butuh Dukungan Suporter
Â
Selain itu, lelaki yang juga menjabat sebagai Ketua Asprov PSSI Jawa Tengah itu meminta dukungan kepada suporter Mahesa Jenar agar proses banding ini bisa mendapatkan hasil yang diharapkan.
Dia berharap upaya banding agar PSIS Semarang bisa tetap menggelar pertandingan kandang dengan penonton ini bisa dikabulkan oleh Komite Banding PSSI.
"Saya beserta tim legal PSIS Semarang akan terus mengawal dari awal di Jakarta. Mohon doanya teman-teman, semoga perjuangan kita diberikan kemudahan dan keberhasilan," ujar Yoyok Sukawi.
Ricuh Suporter PSIS vs PSS
Â
Kericuhan terjadi ketika pertandingan memasuki masa injury time pada babak kedua. Mulanya, penghuni tribune utara, Snex, saling berbalas ejekan dengan suporter tamu, Brigata Curva Sud (BCS) yang berada di tribune barat.
Kericuhan pun akhirnya meluas. Ratusan pendukung tuan rumah bahkan sampai turun ke lapangan. Yoyok Sukawi pun menjadi salah satu korban pelemparan hingga mengalami luka robekan di kepalanya.
Akibat insiden itu, Komdis PSSI menjatuhkan hukuman larangan menggelar laga kandang dengan penonton kepada Mahesa Jenar hingga akhir musim BRI Liga 1 2023/2024. Tak hanya itu, PSIS Semarang juga mendapatkan sanksi denda sebesar Rp25 juta.
Advertisement