Sukses


5 Komentar Gabungan Pengamat hingga Stakeholder Sepak Bola terkait Masa Depan Shin Tae-yong di Timnas Indonesia

Bola.com, Jakarta - Sejumlah pengamat hingga stakeholder sepak bola buka suara terkait masa depan Shin Tae-yong sebagai pelatih Timnas Indonesia yang kontraknya akan berakhir pada Juni 2024.

PSSI telah mempersiapkan perpanjangan kerja sama dengan Shin Tae-yong selama tiga tahun lagi atau sampai 2027, namun dengan dua syarat mutlak.

Pertama, Shin Tae-yong harus meloloskan Timnas Indoensia ke babak 16 besar Piala Asia 2023, yang telah diwujudkannya pada beberapa waktu lalu.

Kedua, Shin Tae-yong mesti membawa timnas U-23 melaju dari penyisihan grup menuju babak perempat final Piala Asia U-23 2024 Qatar pada 15 April-3 Mei 2024.

--

Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)

2 dari 6 halaman

Iwan Setiawan

Mantan pelatih Persija Jakarta dan Persebaya Surabaya, Iwan Setiawan, sedikit agak keras merespons sikap Shin Tae-yong yang cerita ke media Korea Selatan bahwa ia mendapatkan tawaran dari klub lain.

"Shin Tae-yong sebaiknya fokus dulu saja dengan pencapaian target yang dibebani oleh PSSI. Negosiasi kontrak dengan embel-embel pemenuhan target itu biasa di dunia sepak bola profesional," ujar Iwan Setiawan dalam keterangan tertulisnya.

"Tidak etis sekali Shin Tae-yong tiba-tiba bilang ke media Korea Selatan jika mendapatkan tawaran melatih negara lain."

"Sebaiknya, soal ini bisa disampaikan langsung ke PSSI secara internal. Apalagi ia masih terikat kontrak dengan Timnas Indonesia dan target lain yang harus dituntaskan setelah meloloskan Timnas Indonesia ke babak 16 besar Piala Asia 2023."

"Dia telah menciptakan budaya baru di Timnas Indonesia. Pemain mempunyai etos kerja keras yang bagus. Saya yakin PSSI juga melihat hal tersebut dan mereka amat hati-hati berkaitan dengan perpanjangan kontrak. Beliau tidak perlu gelisah, konsentrasi saja pada pencapaian target."

"Saya nilai PSSI sudah profesional, dengan menjadikan dua target itu ukuran untuk perpanjang kontrak Shin Tae-yong hingga 2027."

"Jika PSSI sudah komitmen, maka seharusnya Shin Tae-yong juga. Dia sudah mencapai satu di antara target yang digariskan, jadi tenang saja. Publik juga melihat kok hasil kerjanya," katanya.

3 dari 6 halaman

Ronny Pangemanan

Pengamat sepak bola, Ronny Pangemanan, turut angkat bicara mengenai nasib Shin Tae-yong di Timnas Indonesia. Dia menilai bahwa Shin masih layak untuk lebih lama menangani tim berjulukan Skuad Garuda ini.

"Jadi, kalau secara obyektif, bagus. Saya pikir dengan datangnya Shin Tae-yong ini oke. Untuk keberlanjutan dia, wajar kalau dia dipertahankan," ucap Ropan, karibnya disapa, dalam siniar di kanal Sportify Indonesia.

"Tak ada jaminan bagi seorang pelatih yang baru datang menggantikan Shin Tae-yong itu bisa menjamin tim ini akan bagus."

"Tidak ada yang bisa menjamin itu, atau peringkatnya bisa berubah drastis. Tidak ada yang bisa menjamin akan lebih baik dari Shin Tae-yong. Siapa yang bisa menjamin? Lebih baik kita pakai dulu ini. Lihat dulu ke depannya bagaimana," jelasnya.

4 dari 6 halaman

Justinus Lhaksana

Pandit sepak bola, Justinus Lhaksana, khawatir Shin Tae-yong dapat meninggalkan Timnas Indonesia. Apa yang menjadi dasar pemikiran mantan pelatih Timnas Futsal Indonesia ini?

"Bisa saja dari pihak Shin Tae-yong, kalau Anda tidak menghargai saya, saya mundur. Ini yang saya takutkan sebenarnya," kata Justin, panggilannya, dalam kanal YouTube Justinus Lhaksana.

"Shin Tae-yong ini kan bukan pelatih kemarin sore dan saya tidak yakin ia benar-benar butuh duit atau tidak. Bisa saja ia mundur kalau ia merasa nggak didukung dan diberi kredit oleh PSSI atas kerja kerasnya. Semoga hal itu tidak terjadi."

"Saya berharap agar keputusan PSSI ini diubah. Namun, ternyata PSSI bukan hanya Pak Erick Thohir. Jajaran PSSI, manajemennya, mengambil keputusan untuk tetap menunggu April 2024, di mana Piala Asia U-23 2024 digelar, baru menilai apakah layak dilanjutkan atau tidak," ucapnya.

5 dari 6 halaman

Football Institute

Pendiri Football Institute, Budi Setiawan, membagikan pandangannya perihal kasak-kusuk nasib Shin Tae-yong di Timnas Indonesia. Dia meminta kepada PSSI untuk tidak terpengaruh oleh keinginan netizen.

"PSSI ini jangan didesak oleh netizen atau siapa pun untuk masalah perpanjangan kontrak atau nggak," ucap Budi, dalam siniar Tiki-Taka di kanal YouTube Nalar TV Indonesia.

"Itu kewenangan federasi. Ada aspek pertimbangan di situ. Ada juga kepentingan kepengurusan. Kepentingannya PSSI ini apa? Kalau Shin Tae-yong ini hanya untuk fokus di Timnas Indonesia, apa yang sudah ia berikan kepada pembinaan usia dini di Indonesia?".

"Saat ini masih ada Piala Asia U-23 2024 dan ada Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia. Waktunya ini masih jalan. Jadi, kepagian kalau sudah didorong untuk perpanjangan atau tidak. Terlalu memaksakan kehendak. Biarkan saja PSSI yang bertindak," jelasnya.

6 dari 6 halaman

Erick Thohir

Ketua PSSI, Erick Thohir, berulang kali menjelaskan mengenai klausul perpanjangan kontrak Shin Tae-yong. Dia juga buka suara perihal arsitek asal Korea Selatan itu dilamar tim lain.

"Kalau masalah coach Shin Tae-yong dilirik negara lain, saya tidak bisa melarang. Yang pasti, ada tugas yang kami sepakati dan itu kesepakatan profesional," kata Erick Thohir.

"Jadi, misalnya coach Shin Tae-yong ada pilihan ke negara lain, saya tidak bisa melarang. Tapi kesepakatan bersama saya sebagai profesional, kontraknya sampai Juni 2024."

"Karena ini kesepakatannya, jadi saya menghormati kesepakatan itu dan tidak berpikir yang lain. Kalau ditanya 'Pak Erick, mencari alternatif pelatih pengganti Shin Tae-yong?' Tidak ada!".

"Sebab, kesepakatan kontrak saya dengan Shin Tae-yong sampai Juni 2024 dengan dua parameter untuk perpanjangan yang lebih panjang hingga 2027."

"Itu kesepakatannya. Kalau terjadi, otomatis kami bicara perpanjangan kontrak sampai tiga tahun lagi. Apakah saya puas dengan coach Shin Tae-yong? Puas. Tapi kan, saya dididik selama ini sebagai profesional. Tidak boleh pakai perasaan."

"Artinya apa? Walau pun saya sayang dengan coach Shin Tae-yong, saya harus mempunyai target. Sama, seperti ketika masyarakat sepak bola menargetkan saya. Sama," jelas Erick Thohir.

Video Populer

Foto Populer