Sukses


Deretan Pemain Korban Salah Diagnosis Dokter Gadungan Elwizan Aminuddin: Sampai Level Timnas Indonesia

Bola.com, Jakarta - Elwizan Aminuddin si dokter gadungan berhasil ditangkap polisi pada pekan lalu. Itu menjadi akhir dari pelarian pria berusia 42 tahun tersebut, setelah buron selama lebih dari dua tahun.

Dokter abal-abal yang pernah bekerja di PSS Sleman pada musim 2020-2021 itu dibekuk di kediamannya Cibodas, Tangerang pada Rabu (24/1/2024). Elwizan Aminuddin kemudian dihadirkan dalam jumpa pers di Mapolresta Sleman, Selasa (30/1/2024).

Kasat Reskrim Polresta Sleman, AKP Riski Adrian, membeberkan, motif tersangka memalsukan dokumen karena alasan ekonomi. Sebelum jadi dokter palsu, Elwizan bekerja sebagai kondektur bus dan memiliki usaha toko kelontong.

Ewizan juga disebut sudah menjadi dokter abal-abal sejak 2013 silam. Selain PSS Sleman, ada sejumlah klub sepak bola Tanah Air yang pernah ditangani Elwizan Aminuddin.

Berdasar CV (curriculum vitae) yang dilampirkan saat bekerja di PSS sejak Maret 2020, dia mengaku pernah bekerja di Persita Tangerang, Barito Putera, dan Bali United.

Kemudian Madura United, Sriwijaya FC, PS Tira, serta Kalteng Putra. Bahkan, Elwizan Aminuddin juga pernah menjadi tim medis Timnas Indonesia U-16 dan U-19.

Pria kelahiran Kabupaten Bireuen, Aceh, itu mengaku sebagai lulusan Fakultas Kedokteran Universitas Syiah Kuala (Unsyiah) pada 2000–2007. Lalu, pada 2007–2010 melanjutkan keprofesian kedokteran di RS Zainal Abidin.

Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)

2 dari 6 halaman

Sempat Buron

Sosok Elwizan Aminuddin sempat membuat heboh persepakbolaan Indonesia karena terungkap sebagai dokter palsu. Aksi jahatnya terkuak lantaran diketahui tidak memiliki Surat Tanda Registrasi (STR).

Elwizan juga tidak terdaftar di Ikatan Dokter Indonesia (IDI), Pangkalan Data Pendidikan Tinggi (PDDikti), maupun Konsil Kedokteran Indonesia (KKI).

Manajemen PSS Sleman kemudian melaporkan sang dokter gadungan terkait pemalsuan ijazah ke Polres Sleman pada 3 Desember 2021. Namun, Elwizan tidak pernah datang memenuhi panggilan tersebut. Polisi pun akhirnya memasukkan Elwizan ke dalam daftar pencarian orang (DPO).

Elwizan Aminuddin lebih dulu mengundurkan diri per 1 Desember 2021. Direktur Utama PSS Sleman kala itu, Andy Wardhana, menyampaikan Elwizan pamit dengan alasan pulang ke Palembang karena orang tuanya sakit.

Elwizan dijerat Pasal 263 KUHP dengan ancaman hukuman enam tahun penjara dan/atau Pasal 378 KUHP dengan ancaman hukuman empat tahun penjara.

"Saya mewakili PSS Sleman mengucapkan terima kasih kepada Kapolresta Sleman dan jajarannya, atas keberhasilannya mengungkapkan tersangka. PSS Sleman sangat menghargai betul," ujar Presiden Direktur PSS, Gusti Randa.

3 dari 6 halaman

2 Penggawa PSS Jadi Korban

Tidak hanya klub, sejumlah pemain juga menjadi korban Elwizan Aminuddin. Dua di antaranya adalah penggawa PSS Sleman; Saddam Emiruddin Gaffar dan Rizza Fadilah. Kebetulan cederanya sama, yakni anterior cruciate ligament (ACL).

Saat itu, Elwizan memvonis musim dua pemain tersebut berakhir lebih cepat dan baru bisa sembuh enam bulan ke depan. Diagnosa ngawur itu pun berdampak terhadap karier pemain.

Untuk Saddam kasusnya lebih pelik. Sebab, striker asal Jepara, Jawa Tengah itu harus absen cukup lama dari lapangan hijau.

Ini dampak dari diagnosis asal-asalan Elwizan yang tidak menyarankan sang pemain menjalani operasi. Untungnya, kondisi Saddam saat ini berangsur membaik.

4 dari 6 halaman

Ernando Ari

Rekan Saddam Gaffar di Timnas Indonesia U-19, Ernando Ari juga menjadi salah satu korban dokter gadungan tersebut. Saat itu, kiper Persebaya Surabaya itu sempat mengalami cedera bahu kiri ketika melakoni pemusatan latihan bersama Timnas U-19.

Namun, lagi dan lagi, Elwizan Aminuddin menyarankan sang pemain tidak melakukan operasi. Elwizan saat itu malah meminta Ernando Ari untuk beristirahat saja. Hal itu membuat kondisi cedera Ernando Ari makin parah.

Kiper berusia 21 tahun itu bahkan sempat berencana untuk pensiun dini. Ernando akhirnya menjalani operasi bahu pada 19 Agustus 2020. Setelah sembuh, penjaga gawang asal Semarang itu kini menjadi andalan Timnas Indonesia dibawah asuhan Shin Tae-yong.

5 dari 6 halaman

Leo Saputra

Berikutnya Leo Saputra. Eks Persita Tangerang itu hampir jadi korban salah diagnosis Elwizan Aminuddin. Leo, saat itu menderita cedera ACL pada 2014 silam.

Cedera itu didapat saat Persita bertanding melawan Sriwijaya FC Palembang di Stadion Singaperbangsa, Karawang, Jawa Barat. Leo Saputra kala itu tak percaya dengan Elwizan yang masih berstatus dokter muda.

Menurut Leo, Elwizan yang merupakan dokter baru tidak cocok menangani permasalahan cederanya. Hingga akhirnya mantan pemain Persija Jakarta itu pun memilih menjalani perawatan dari dokter di luar tim.

6 dari 6 halaman

Persaingan di BRI Liga 1

Video Populer

Foto Populer