Sukses


BRI Liga 1: Sempat Alami Culture Shock, Bek RANS Nusantara asal Portugal Mulai Menikmati Kariernya di Indonesia

Bola.com, Jakarta - Bek RANS Nusantara, Angelo Meneses mengaku sempat mengalami culture shock pada awal kedatangannya di Indonesia.

Namun kini, pemain berusia 30 tahun itu mulai menikmati kehidupan barunya di Tanah Air. Angelo Meneses direkrut RANS Nusantara pada bursa transfer musim ini.

BRI Liga 1 2023/2024 jadi debutnya berkarier di Indonesia. Sebelumnya, dia banyak menghabiskan karier profesionalnya di Liga Portugal.

"Ada banyak hal aneh. Pukul tujuh pagi sebelum latihan, mereka makan gorengan. Sepertinya mereka selalu makan hal yang sama: ayam goreng atau ikan dengan nasi di atasnya, penuh bumbu," ujar Angelo Meneses dalam wawancaranya bersama Flashscore.pt belum lama ini.

"Kami berada dekat dengan Jakarta selama sebulan, ini adalah tempat yang lebih berbasis kota dengan lalu lintas buruk, yang membutuhkan waktu dua jam untuk menempuh jarak dua kilometer. Udara juga lebih tercemar dan Anda jarang melihat sinar matahari." 

"Lalu, kami berangkat ke Yogyakarta, lebih dekat ke laut dan langit lebih cerah. Ini adalah Kota Pelajar dan saya sangat menikmatinya. Saya juga pernah ke Bali dan ini benar-benar berbeda dari yang lain," sambung Angelo ketika menceritakan kesan pertamanya berkarier di Indonesia.

 

 

 

 

 

 

Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)

2 dari 6 halaman

Sepak Bola Indonesia Sangat Bergairah

Bek kelahiran Vila Nova de Famalicao, Portugal itu juga bercerita tentang karakter masyarakat Indonesia yang gila bola. Angelo Meneses menilai, sepak bola nasional begitu bergairah.

"Untungnya, saya belum merasakan situasi berbahaya seperti yang terjadi di Kanjuruhan Malang. Pertama karena klub saya tidak mempunyai fans dan kedua karena kami bermain di kota yang jauh dari markas. Bayangkan, klubnya dari Porto dan kami bermain di Lisbon," katanya sembari tertawa.

"Meski begitu, saya sudah melihat fanatisme itu ketika kami bermain di beberapa klub seperti Persik Kediri, Persebaya Surabaya dan lain-lain." 

"Saya ingat sebuah pertandingan di Bali di mana setelah laga para penggemar berbicara dengan para pemain. Memang ada banyak gairah dan sayangnya terkadang hal itu menimbulkan aspek yang tidak diinginkan," tambah Angelo.

 

 

3 dari 6 halaman

Cukup Berkembang Pesat

Pemain bernama lengkap Angelo Rafael Teixeira Alpoim Meneses itu juga menilai klub-klub di Indonesia, termasuk RANS Nusantara jauh lebih maju ketimbang beberapa klub di Portugal. Dalam hal ini yang dia maksud yakni soal publikasi antarklub.

"Dalam hal komunikasi klub, saya pikir kami 30 kali lebih maju dari apa yang terjadi di beberapa klub di Portugal. Kami memiliki seorang fotografer dan videografer untuk kami dalam pelatihan, kemudian dua atau tiga orang yang menangani Instagram, ditambah petugas pers. Mereka hidup dari media sosial," ucapnya.

"Kami jug memiliki jenis pendekatan yang sangat berbeda. Saya berada di klub dengan sedikit penggemar dan saya menerima banyak pesan di media sosial. Anak-anak menyukai sepak bola dan jika mereka tahu Anda seorang pemain, mereka tidak akan melepaskan Anda,".

"Suatu kali, Kiko dan saya pergi ke pusat perbelanjaan dan kami mengenakan baju olahraga klub. Kesimpulan: kami mengambil sekitar 20 foto dalam 20 menit," lanjutnya.

 

 

4 dari 6 halaman

Aspek Finansial

Sepak bola Indonesia selalu menjadi daya tarik tersendiri bagi legiun asing. Selain fanatisme suporter, bayaran cukup tinggi juga menjadi alasan utama buat para pemain datang ke Indonesia. Hal itu dibenarkan Angelo Meneses.

"Siapapun yang mengatakan mereka akan bermain di Indonesia hanya untuk fans adalah kebohongan. Tentunya faktor pertama menjauh dari keluarga dan teman adalah aspek finansial, untuk memiliki masa depan yang lebih baik. Itu adalah hal pertama yang saya lihat," tuturnya.

"Saya tidak tahu apakah sebagian besar tim di Liga Portugal membayar lebih. Itu sebabnya Liga 2 sangat menarik bagi mereka, karena bisa meyakinkan pemain-pemain berkualitas tinggi."

"Tentu tidak mudah bagi anak berusia 24 tahun yang masih bermimpi bermain di liga, namun ketika Anda berusia 28/29/30 tahun, inilah tempat yang ideal. Jika Anda memiliki pikiran terbuka, itu sepadan," papar Angelo.

 

 

5 dari 6 halaman

Komitmen

Yang pasti, Angelo Meneses berkomitmen untuk terus memperkuat The Prestige Phoenix. Tidak tidak berencana meninggalkan klub milik Raffi Ahmad tersebut. Beginya, berkarier di Indonesia adalah sebuah kebahagiaan.

"Ini adalah perjalanan yang panjang dan sulit untuk berada sejauh itu, tapi Anda memiliki kondisi kehidupan yang tidak Anda miliki di Portugal. Saya tidak menyesali keputusan saya. Anda merasa sangat dihargai dan Anda bisa menikmati sepak bola dengan cara yang berbeda," terangnya.

"Kebahagiaan terkadang lebih penting daripada uang. Anda dapat dibayar dengan baik, tetapi jika Anda tidak bahagia. Di sini saya berhasil menggabungkan kedua hal tersebut." 

"Saya tidak berniat untuk pergi dari sini. Saya menerima banyak kasih sayang dari semua orang dan itu membuat saya sangat bahagia dan bersemangat untuk terus membantu tim," tekad Angelo.

6 dari 6 halaman

Yuk Lihat Peta Persaingan

Video Populer

Foto Populer