Sukses


Peran Grassroot Sepak Bola Tanah Air di Balik Sukses Timnas Indonesia U-23: EPA Persebaya Setor 3 Bintang, Pembinaan Wajib Diperhatikan!

Bola.com, Jakarta - Masyarakat Indonesia sedang bereuforia dengan kiprah Timnas Indonesia U-23 di Piala Asia U-23 2024. Tim Garuda Muda sukses menembus partai semifinal dengan status debutan di turnamen itu.

Timnas Indonesia U-23 sukses mengalahkan Korea Selatan U-23 di perempat final, Jumat (26/4/2024) dini hari WIB. Duel itu berakhir 2-2 sampai babak tambahan waktu, dan akhirnya Rizky Ridho dkk. menang adu penalti dengan skor 11-10.

Di balik keberhasilan ini, ada peran tiga pilar penting yang jebolan tim junior Persebaya U-16. Mereka adalah Rizky Ridho, Ernando Ari, dan Marselino Ferdinan.

Khusus Ridho dan Marselino sebenarnya malah pemain jebolan klub internal Persebaya. Ridho tercatat pernah berseragam El Faza, sedangkan Marselino menimba pengalaman di Indonesia Muda.

Ernando Ari sudah muncul bersama Timnas Indonesia U-16. Dia ikut meraih trofi Piala AFF U-16 2018 yang digelar di Sidoarjo. Setelah turnamen itu, kiper asli Semarang itu memilih membela Persebaya U-16.

Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)

2 dari 4 halaman

Perjalanan dari Elite Pro Academy hingga Tim Senior

Pada 2018, ada kompetisi bernama Liga 1 U-16. Kompetisi ini diikuti oleh klub-klub kontestan Liga 1 2018 yang nantinya akan menjadi Elite Pro Academy (EPA) mulai 2019.

Nama Rizky Ridho dan Ernando masuk di Persebaya U-16 dalam kompetisi Liga 1 U-16 2018.  Sayangnya, mereka gagal mengukir prestasi di ajang ini, meski saat itu sudah masuk skuat Timnas Indonesia U-16.

Persebaya U-16 sendiri sempat jadi runner-up Grup C di bawah Borneo FC. Sayangnya, mereka tidak bisa berbuat banyak di babak 8 besar sehingga tidak mampu melaju jauh.

Sedangkan Marselino Ferdinan tercatat baru bergabung Persebaya U-16 saat berkompetisi di EPA U-16 2019. Dia jadi pemain penting Persebaya U-16 di usia masih 14 tahun. Pada akhirnya, tim itu meraih peringkat ketiga.

Namanya kemudian jadi perbincangan publik nasional dengan bergabung Timnas Indonesia U-15 di tahun yang sama. Di bawah arahan Bima Sakti, Marselino itu tampil di Piala AFF U-15 2019.

Raihannya cukup apik dengan status juara Grup A dan tak terkalahkan. Empat laga menang kontra Vietnam, Singapura, Myanmar, dan Filipina, sedangkan satu laga berakhir seri melawan Timor Leste.

Total, Timnas Indonesia U-15 mencetak 15 gol hanya dalam lima laga dan meraih 13. Hebatnya, Marselino mampu mencetak lima gol selama fase grup.

Masih di tahun yang sama, Ernando dan Ridho dipromosikan ke Persebaya U-20 di bawah asuhan pelatih Uston Nawawi. Di tahun itu, mereka sukses menjuarai Elite Pro Academy U-20 2019.

Berkat keberhasilan itu, Ernando dan Ridho lantas kembali mendapat promosi bergabung Persebaya senior mulai 2020. Padahal, mereka saat itu masih berusia 18 tahun dan belum banyak berpengalaman.

3 dari 4 halaman

Dua Hengkang dari Persebaya, Ernando Ari Masih Bertahan

Kompetisi Liga 1 2020 sendiri dihentikan akibat pandemi COVID-19. Liga 1 kemudian digulirkan lagi pada 2021/2022. Di sinilah, ketiga nama itu ditempa dengan bergabung tim Persebaya senior.

Persebaya berada di bawah kendali pelatih Aji Santoso yang finis peringkat kelima klasemen akhir Liga 1 2021/2022. Marselino bahkan meraih titel individu sebagai pemain muda terbaik di usianya yang masih 17 tahun.

Waktu mulai berjalan dan ketiga nama ini sama-sama menjadi andalan Shin Tae-yong untuk bergabung Timnas Indonesia senior maupun kelompok usia.

Marselino jadi pemain pertama yang hengkang dari Persebaya. Dia memutuskan berkarier di Belgia bersama KMSK Deinze per Februari 2023.

Ridho lantas ikut pergi dan bergabung Persija Jakarta sejak awal musim ini. Kini, hanya tersisa Ernando Ari yang masih di Persebaya.

 

4 dari 4 halaman

Beda Klub, Kompak di Timnas Indonesia

Meski sudah tidak satu klub, nyatanya tiga pemain ini masih terus kompak menjadi andalan, dan kali ini di Timnas Indonesia U-23.

Tengok saja aksi Ernando sebagai kiper yang mampu menepis penalti Australia, bahkan dua kali kontra Korea Selatan.

Lalu, Ridho dipercaya sebagai kapten dan mampu memimpin rekan-rekannya menjaga pertahanan. Jangan tanya soal Marselino lagi.

Dia berposisi sebagai gelandang atau penyerang lubang dan pergerakan serta tembakannya sangat mematikan.

Dalam situasi seperti ini, sayangnya Persebaya malah terpuruk di Liga 1 2023/2024. Bajul Ijo tercatat menelan tiga kekalahan beruntun. Mereka sudah kehilangan roh permainan khasnya dan kini harus puas tertahan di posisi ke-12.

Timnas Indonesia Masih Punya Peluang ke Olimpiade 2024

Video Populer

Foto Populer