5 Pemain Naturalisasi yang Lumayan di Liga 1, tapi Tak Terpakai di Timnas Indonesia: Masih Adakah Kans untuk Lilipaly dan Ezra Walian?

Sejak resmi menjadi Warga Negara Indonesia (WNI) via naturalisasi pada November 2020, Marc Klok sedikitnya sudah 19 kali membela panji-panji Timnas Indonesia dengan torehan empat gol dan satu assist.

Kesulitan Shin Tae-yong mencari seorang gelandang yang bisa berperan sebagai pengatur serangan terjawab setelah Marc Klok bergabung.

Pernah membela banyak klub papan atas Indonesia membuat playmaker 31 tahun ini cepat beradaptasi dengan gaya pemain timnas lokal. Begitu juga ketika timnas dibesut Shin Tae-yong, Marc Klok langsung nyetel karena sebelum ke Indonesia dia lama wara wiri di sejumlah negara seperti Belanda.

Jika Shin Tae-yong butuh tambahan gelandang untuk mematikan permainan spartan Irak dan Filipina, Marc Klok adalah jawabannya.

Datang dari negara yang jauh, Montenegro pada 2010, stiker yang akrab disapa Spaso kemudian ditakdirkan sebagai Warga Negara Indonesia tujuh tahun kemudian.

Proses naturalisasinya berjalan lancar dan Spaso sangat bangga bisa jadi WNI yang memang ia impikan sejak lama.

Sebelum Shin Tae-yong datang, Spaso tercatat pernah lima kali memperkuat timnas dan laga perdananya tersaji saat bentrok kontra U23 Suriah dalam laga uji coba di Stadion Wibawa Mukti, Cikarang, Jawa Barat,

Di bawah komando Shin Tae-yong, Spaso pernah memanggil striker yang kini berusia 36 tahun tersebut menghadapi dua laga Kualifikasi Piala Dunia 2022.

Sayang, belakangan, Spaso mulai terpinggirkan. Banyaknya opsi di lini depan membuat eks tukang gedor PSM Makassar yang sekarang memperkuat Bali United itu harus kehilangan tempat.

Melihat pengalaman serta jam terbang plus kematangannya, Spaso sepertinya masih bisa jadi pelapis lini depan Shin Tae-yong.

Pemain berdarah Nigeria ini pernah jadi tembok andalan Indonesia di sejumlah laga Internasional. Dinaturalisasi pada 2011, legenda Persipura Jayapura sudah mengantongi 13 laga bersama timnas.

Bek sangar 38 tahun ini bukan pemain baru bagi Shin Tae-yong. Pelatih asal Korea Selatan itu pernah memasukkan Igbonefo ke skuad Indonesia di ajang Piala AFF 2020, meski tak jadi starter.

Melihat peran besar Nathan Tjoe-A-On, Riski Ridho, dan bek lainnya di Piala Asia U23 2024 lalu, tipis kemungkinan Igbonefo kembali dipanggil. Tapi, jika Shin Tae-yong butuh bek pelapis di menit-menit akhir pertandingan, Igbonefo masih bisa dimainkan.

Setim dengan Diego Michiels di Borneo FC, Stefano Lilipaly merupakan salah satu bintang yang paling cemerlang di Liga 1 2023/2024. Eks Utrecht, Belanda, ini adalah playmaker kesayanan pelatih Pieter Huistra serta pemain idola jutaan fans setia Pesut Etam.

Tak hanya efektif di sisi kiri sebagai winger, pilar 34 tahun itu juga mumpuni kala diplot sebagai gelandang serang.

Dalam sejumlah laga bersama timnas, Stefano Lilipaly kerap mendapat sanjungan. Tak heran, ketika dirinya tak lagi masuk skuad timnas, banyak yang bertanya-tanya ada apa.

Soalnya, Stefano Lilipaly sosok gelandang yang paham betul apa yang diinginkan Shin Tae-yong. Semoga, jika nasib baik berpihak, pengagum Pavel Nedved bisa kembali beraksi dalam balutan jersey kebesaran "Tim Garuda".

Sejak resmi menjadi Warga Negara Indonesia Indonesia (WNI) via program naturalisasi pada Maret 2017, kelahiran Amsterdam, Belanda, 26 tahun silam ini sudah beberapa kali memperkuat timnas, baik U-23 maupun senior.

Namun, akhir-akhir ini, Ezra menghilang dari skuad Garuda. Di lini depan, STY lebih sering mengandalkan Ramadhan Sananta, Hokky Caraka, dan sekarang Rafael Struick.