Bola.com, Jakarta - Suporter Timnas Indonesia memprotes keputusan PSSI menaikkan harga tiket Timnas Indonesia dalam lanjutan Grup F putaran kedua Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia.
Timnas Indonesia akan meladeni perlawanan Irak pada 6 Juni 2024 dan Filipina pada lima hari berselang di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Jakarta Pusat.
Baca Juga
Advertisement
Pada Rabu (15/5/2024) malam WIB lewat media sosial, PSSI telah merilis daftar harga tiket Timnas Indonesia untuk melawan Irak dan Filipina.
Kategori Premium West dan East dijual Rp1.250.000, Garuda West dan East Rp850.000, Garuda North dan South Rp550.000, dan Upper Garuda Rp250.000.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Reaksi La Grande Indonesia
Nominal ini naik dua kali lipat bahkan lebih ketimbang harga tiket partai kandang terakhir Timnas Indonesia di Kualifikasi Piala Dunia 2026 saat menjamu Timnas Vietnam di SUGBK pada 21 Maret 2024.
Ketika itu, Premium West dan East dibanderol Rp750.000, Garuda West dan East Rp400.000, Garuda North dan South Rp200.000, dan Upper Garuda Rp100.000.
Harga Garuda North dan South mengalami lonjakan 175 persen, sedangkan Upper Garuda meroket 150 persen.
Dalam akun X-nya, La Grande Indonesia, kelomopok suporter Timnas Indonesia yang mendukung dari tribune utara, mempertanyakan dan menyindir kebijakan dari PSSI itu.
Advertisement
Jangan Manfaatkan Fanatisme
"Harga tiket naik 100 persen apa penyebabnya kalau kami boleh tahu PSSI? Harga sewa SUGBK naik?" tulisnya dalam akun X, @LaGrandeIndo, pada Rabu (15/5/2024) malam WIB.
"Biaya jasa keamanan naik? Kurangnya sponsor? Ongkos produksi merchandise? Atau ingin memanfaatkan tren positif Timnas Indonesia dan pasca-Piala Asia U-23 2024? Nasionalisme kami terasa digadaikan," jelas La Grande Indonesia.
Sementara itu, pemberi motivasi dari tribune selatan, Ultras Garuda, juga bersuara. "Supporters not customers," ungkapnya di akun Instagram @ultrasgarudaofficial, Rabu (15/5/2024) malam WIB.
"Jangan manfaatkan fanatisme kami terhadap timnas untuk mencari keuntungan!!! Selamat pagi PSSI dan Erick Thohir. Masih butuh dukungan suporter di tribune atau tidak?" tutur Ultras Garuda pada Kamis (16/5/2024) pagi WIB.
Penjelasan PSSI
Sementara itu, anggota Komite Eksekutif (Exco) PSSI, Arya Sinulingga, mengisyaratkan bahwa perjuangan timnas U-23 di Piala Asia U-23 2024 Qatar dan babak play-off Olimpiade Paris 2024 telah menyedot cukup banyak kas PSSI.
"Ini memang berat bagi kami membuat harga seperti sekarang. Kenapa? Sebab, kalau timnasnya makin kuat, itu butuh pendanaan besar," ujar anggota Komite Eksekutif (Exco) PSSI, Arya Sinulingga, dalam video yang beredar di TikTok.
"Contoh timnas U-23, kalau tidak lolos ke delapan besar Piala Asia U-23 2024, maka cukup sampai di sana. Ini tidak, lolos ke delapan besar membutuhkan pendanaan lagi, menginapnya, semuanya."
"Habis itu masuk ke semifinal Piala Asia U-23, menambah lagi menginapnya, akomodasi, hingga hotel. Habis itu, harus ikut perebutan tempat ketiga. Menambah lagi pendanaan."
"Karena kami mengejar tiket ke Olimpiade Paris 2024, membutuhkan pendanaan lagi untuk naik pesawat, akomodasi, dan sebaginya. Yang tadinya cukup di Qatar ini ke Paris dan kembali ke Indonesia," tutur Arya.
Advertisement
Klaim Tidak Cari Untung
"Kemudian di Kualifikasi Piala Dunia 2026, kita berharap lolos ke putaran ketiga. Di putaran ketiga, Timnas Indonesia akan menjalani sepuluh pertandingan. Itu membutuhkan pendanaan untuk akomodasi hingga tandang dengan pesawat," ucap Arya.
"Jadi memang, timnas makin kuat, pendanaan makin kuat. Maka dibutuhkanklah dana yang banyak. Jadi tidak ada kami cari untung. Ini semua untuk membiayai timnas. Dari hak siar pun tidak cukup."
"Maka juga lewat penjualan tiket. Meski dari tiket juga masih kecil ketimbang yang lain. Konsekuensi timnas makin kuat maka membutuhkan dana makin besar."
"Kami minta maaf, terpaksa dilakukan hanya demi timnas bermain tanpa memikirkan uang, tapi yang mereka tahu hanya bertanding, sekali lagi minta maaf," imbuh tangan kanan Ketua PSSI, Erick Thohir, ini.