Sukses


Masih Terikat Kontrak dengan Persis, Ramadhan Sananta Belum Bisa Kejar Impian Bermain di Luar Negeri

Bola.com, Jakarta - Bermain di luar negeri tentu menjadi impian bagi pesepak bola Indonesia. Tak terkecuali untuk striker Timnas Indonesia, Ramadhan Sananta.

Penyerang berusia 21 tahun itu mengaku sudah mendapat tawaran dari klub luar negeri. Hanya saja, saat ini dia masih belum bisa menerima tawaran tersebut, karena masih terikat kontrak dengan Persis Solo hingga satu musim kedepan.

"Ada tawarain main di luar negeri. Tetapi saya masih terikat kontrak dengan Persis. Jadi sulit untuk menerimanya," ucap Ramadhan Sananta di Channel YouTube Sport77 Official.

"Tetapi, saya mau main di luar negeri nantinya. Sekarang ini, fokus kembangkan karier di sini dulu sambil menghabiskan kontrak di Indonesia," sambungnya.

 

Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)

2 dari 3 halaman

Persiapkan Diri untuk Jadi Lebih Baik

Artinya, Ramadhan Sananta punya niat besar untuk merantau ke negeri orang, karena mentalnya bisa lebih terasah. Apalagi, saat ini ada beberapa rekannya di Timnas Indonesia yang berstatus sebagai pemain abroad.

Sebut saja Marselino Ferdinan, Pratama Arhan, Asnawi Mangkualam, hingga Saddil Ramdani. Belum lagi para pemain naturalisasi yang memperkuat klub luar negeri.

Jika melihat kemampuannya, Ramadhan Sananta bisa dibilang memiliki modal untuk bermain dengan klub luar, baik dari segi postur maupun skill. Namun, dengan sisa kontrak satu musim di Indonesia, dia bisa lebih mempersiapkan diri.

"Sambil menunggu, saya juga bisa mempersiapkan diri untuk membentuk otot dan persiapan lainnya," sambungnya.

 

3 dari 3 halaman

Belajar dari Seniornya

Saat ini, Sananta sudah belajar dari pengalaman pemain Indonesia yang sempat mencicipi kompetisi negara lain. Sebut saja Witan Sulaeman, Egy Maulana, dan lainnya. Dia mengaku ingin bertahan lebih lama di luar negeri.

"Jika nanti ada tawaran, saya akan pergi. Meski capek atau bagaimana, saya akan berupaya tidak balik dulu ke Indonesia," tekadnya.

Biasanya, pemain Indonesia merasakan homesick jika berkompetisi di negara lain. Selain itu, bayaran yang didapatkannya juga tidak sebanyak di Indonesia, masih ada faktor lainnya.

Mulai dari popularitas pemain Indonesia di mancanegara tidak seperti di Tanah Air. Selain itu juga harus bersaing dengan pemain lain yang dari segi fisik lebih kuat.

Video Populer

Foto Populer