Bola.com, Jakarta - Kualitas kompetisi kasta tertinggi sepak bola Indonesia Liga 1 untuk musim depan atau 2024/2025 dinilai bakal semakin meningkat. Yaitu karena adanya tekonolgi Bideo Assistant Referee (VAR).
Teknologi VAR untuk pertama kalinya diberlakukan pada BRI Liga 1 2023/2024 saat memasuki babak Championship Series. Saat itu dimulai untuk pertandingan semifnal antara Bali United melawan Persib Bandung dan Madura United kontra Borneo FC.
Baca Juga
Advertisement
VAR akan terus digunakan sampai partai final Championship Series yang mempertemukan Persib melawan Madura United. Kondisi ini membuat sepak bola Indonesia semakin cerah di masa depan.
Pengamat sepak bola Indonesia Kesit Budi Handoyo menyebut kompetisi sepak bola di Indonesia terus membaik meskipun peringkatnya masih berada di urutan keenam Asia Tenggara. AFC baru saja merilis ranking kompetisi klub Asia musim 2023/2024. Tercatat, Liga Indonesia berada di peringkat ke-28 level Asia dan posisi keenam di ASEAN.
"Memang ada perkembangan positif dibandingkan dengan sebelumnya. Misalnya mulai diterapkannya VAR, ini kan sebuah kemajuan yang harus diapresiasi dalam rangka membenahi kompetisi di Indonesia. Kemudian standar kualitas wasit juga meningkat karena wasit dituntut untuk memahami penggunaan VAR," kata Kesit, Rabu (29/5/2024).
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Lebih Fair
Menurutnya apa yang telah dilakukan PSSI dan PT LIB dengan menerapkan VAR diharapkan bisa terus menaikkan kualitas kompetisi liga Indonesia.
"Diharapkan dengan adanya terobosan dengan menghadirkan VAR, diharapkan kualitas kompetisi di Indonesia akan semakin meningkat, karena dengan adanya VAR keputusan-keputusan itu akan lebih objektif, akan lebih fair," kata dia.
Kesit juga menjelaskan seluruh federasi sepak bola dunia memang punya skala priotitas terkait timnas. Di sisi lain, kompetisi profesional biasanya diserahkan pada otoritas yang independen dan profesional.
Advertisement
Beda Ranking Kompetisi Negara dengan FIFA
Menurutnya, tak selamanya ranking kompetisi di sebuah negara selaras dengan ranking FIFA dari tim nasional. Hal tersebut adalah hal yang biasa. Kesit Budi Handoyo juga mengatakan soal peringkat Timnas Indonesia yang terus meningkat selama kepemimpinan Erick Thohir, sementara peringkat kompetisinya masih merangkak.
"Peringkat timnas kan sebenarnya tidak ada kaitan langsung dengan liga itu sendiri. Artinya liga yang baik belum tentu timnasnya baik, dan liga yang tidak baik belum tentu timnasnya tidak baik. Kita ambil contoh, Brasil itu liganya masih suka ada peristiwa rusuh, tapi timnasnya kan bagus, siapa yang tidak memgakui timnas Brasil? Argentina juga timnasnya oke walaupun kompetisinya tidak beda jauh dengan Brasil," kata dia.
Komitmen Bersama
Kesit mengatakan, jika ingin memperbaiki peringkat kompetisi maka semua pihak harus berbenah.
"Ke depan harus berbenah lebih serius lagi kalau ingin peringkat Indonesia di Asia Tenggara maupun di Asia meningkat. Tidak bisa ditunda lagi. Selama ini kan klub-klub Indonesia yang bersaing di AFC belum bisa berbuat banyak, kemudian kita sulit untuk bersaing lebih jauh lagi," jelas Kesit memungkasi.
Advertisement