Bola.com, Jakarta - Namanya masih kalah beken dari mantan pemain Brasil lainnya macam Jacksen F Tiago, Luciano Leandro, Carlos de Mello, dan Luciano Leandro. Tapi, Jairon Feliciano Damasio setidaknya pernah mewarnai Liga Indonesia dalam beberapa musim.
Bagi sebagian orang, nama Jairon Feliciano Damasio mungkin sudah hilang dari ingatan. Ia memang kalah pamor dari empat legenda Brasil di atas.
Baca Juga
Pegadaian Liga 2: Duel Kontra Persikas Jadi Momentum PSIM Perbaiki Catatan Negatif di Kandang
Skuad Garuda Dirugikan Wasit, Media China Sebut Duel Timnas Indonesia Vs Bahrain Memalukan
Pengalaman Pahit Timnas Indonesia Dikerjai di Bahrain: Jangan Lengah Sebelum Wasit Tiup Peluit Akhir, Perkuat Mental Kill the Game!
Advertisement
Maklum, karier Feliciano tak sepanjang dan bergelimang prestasi seperti Jacksen F Tiago, Luciano Leandro, Carlos de Mello, dan Luciano Leandro.
Jairon, yang kini berusia 43 tahun, mengawali kariernya di Liga Indonesia saat menerima pinangan raksasa Jawa Timur, Persebaya Surabaya, pada 2008.
Hanya setahun di sana, penyerang setinggi 1,83 cm itu kemudian hijrah ke Persema Malang dan pada 2011 cabut ke Perseman Manokwari dan pensiun di sana.
Â
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Kenangan dari Jairon
Belum lama ini, kelahiran 21 April 1981 menjadi tamu di kanal YouTube Bicara Bola besutan Akmal Marhali. Ia berbagi banyak kisah, termasuk kecintaannya yang teramat dalam kepada sepak bola.
"Sekarang saya tinggal di Dubai. Jadi saya bekerja selama dua tahun di Rusia, dengan salah satu klub sepak bola di sana," kata Jairon, mengawali percakapan.
Di usianya yang tak lagi muda, Jairon mengaku tak bisa jauh dari sepak bola. "Kami orang Brasil, sepak bola sudah menjadi darah daging. Walau saya sudah mengakhiri karier, sepak bola adalah segalanya bagiku," ujar Jairon.
Menariknya, Jairon ternyata tak berasal dari keluarga sepak bola. "Saya justru pesepakbola pertama di keluarga", tukasnya.
Â
Advertisement
Kisah Mengenal Sepak Bola
Seperti kebanyakan anak-anak Brasil, Jairon sudah mengenal sepak bola sejak kecil, tepatnya menjelang usianya yang ke-10 tahun.
"Kita justru memulainya dari sepak bola jalanan," kata Jairon sembari menambahkan kalau dua ia pernah berganti posisi.
"Saya seorang striker, namun pernah bermain sebagai gelandang bahkan bek. Tapi aku lebih suka jadi striker karena bisa mencetak gol," ujar Jairon sembari tertawa.
Â
Momen Bersama Persebaya
Jairon sangat mengidolakan salah satu striker terbain sepanjang masa Brasil, Ronaldo Nazario.
"Bagiku, dia adalah yang terbaik yang pernah ada. Saya pikir tak ada lagi yang bisa mirip dengan Ronaldo".
"Saya juga menyukai Neymar, kami mencintainya. Pele? Saya tak pernah melihatnya bermain. Ronaldo bagi saya adalah idola, idola Anda juga".
Tatkala masih di Persebaya, Jairon punya catatan cukup mengesankan di lini depan Bajul Ijo. Dari 11 laga yang dipercayakan kepadanya, Jairon sukses mengepak 21 gol.
Hanya saja, waktunya di Persebaya terlalu singkat. "Saya banyak kenangan indah di Persebaya. Dari sanalah saya akhirnya mencintai Indonesia," ujarnya.
Advertisement