Bola.com, Jakarta - Timnas Indonesia U-20 berhasil mengawali perjalanannya di Grup F Kualifikasi Piala Asia U-20 2025 dengan baik seusai menggulung Maladewa U-20. Ada sejumlah kunci utama di balik kesuksesan skuad Garuda Nusantara.
Dalam pertandingan yang berlangsung di Stadion Madya, Senayan, Jakarta, Rabu (25/9/2024) malam WIB itu, Timnas Indonesia U-20 berhasil mengukir kemenangan telak dengan skor 3-0 atas Maladewa U-20.
Baca Juga
Perjuangan Kakak Adik Beda Benua: Eliano Reijnders Perkuat Timnas Indonesia Vs Bahrain, Tijjani Bersama Belanda di UEFA Nations League
Klasemen Grup C Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia: Peluang Naik Peringkat Terbuka pada 10 dan 15 Oktober 2024
Jadwal Lengkap Timnas Indonesia di Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia
Advertisement
Seluruh gol yang dihasilkan skuad asuhan Indra Sjafri itu tercipta pada babak kedua. Masing-masing disumbangkan oleh Aditya Warman (52’), Figo Dennis (56’), Toni Firmansyah (58’), dan Jens Raven (66’).
Kemenangan yang diraih Timnas Indonesia U-20Â atas tim berjulukan Red Snappers ini tak terlepas dari sejumlah faktor penting. Berikut Bola.com menyajikan ulasannya.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Tak Lelah Cari Celah
Timnas Indonesia U-20 sebetulnya sempat mengalami kebuntuan pada babak pertama. Sebab, dari total enam shots on target dari 13 percobaan, tidak ada satu pun sepakan yang sukses menghasilkan gol.
Namun, Dony Tri Pamungkas dan kawan-kawan tetap tak lelah dalam mencari celah. Akhirnya, pada babak kedua, mereka bisa memecah kebuntuan lewat sepakan yang dilepaskan dari luar kotak penalti.
Gol yang pertama lahir dari sepakan terukur Aditya Warman. Adapun gol yang kedua juga tercipta lewat sepakan Figo Dennis dari luar kotak penalti. Dua momen inilah yang membuka keran gol skuad Garuda Nusantara.
Advertisement
Maksimalkan Skema Andalan
Dua gol lainnya yang dihasilkan skuad Garuda Nusantara bermula dari skema bola mati yang biasanya disiapkan sebagai momen menjebol gawang lawan, baik itu dari sepak pojok maupun tendangan bebas.
Momen terciptanya gol Toni Firmansyah juga sudah sering menjadi sumber gol bagi Timnas Indonesia U-20. Skema bola mati di area seperti ini kerap menyediakan bola-bola matang yang siap disambar di area kotak penalti.
Untuk gol keempat pada laga ini, sontekan Jens Raven bermula dari situasi sepak pojok. Biasanya, bola seperti ini disambut oleh Kadek Arel. Namun, bola justru jatuh di kaki Aditya Warman, lalu mengarah kepada Jens Raven.
Lawan Tak Berkutik
Sepanjang pertandingan, Timnas Indonesia U-20 bisa menjaga dominasinya atas Maladewa U-20. Karena perbedaan kualitas, kubu lawan dibuat kelabakan dalam meladeni permainan skuad Garuda Nusantara. Satu-satunya cara bagi lawan untuk menciptakan peluang ialah melalui skema serangan balik cepat, maupun memanfaatkan bola mati. Sebab, upaya mereka kerap kali dihentikan di tengah jalan.
Bahkan, beberapa peluang dari Maladewa U-20 juga sukses dimentahkan. Mereka memang bisa menciptakan tiga tembakan tepat sasaran. Namun, Ikram Al Ghifari masih terlalu tangguh untuk dibobol.
Advertisement