Bola.com, Jakarta - Kabar cedera pergelangan tangan yang dialami Maarten Paes jadi isu panas jelang pertandingan Timnas Indonesia melawan Bahrain yang bakal digelar di Bahrain National Stadium di Riffa, 10 Oktober mendatang.
Apalagi ada ambiguitas pernyataan dari dua orang penting di skuad Timnas Indonesia. Manajer Tim Sumarji menyatakan kondisi cedera kiper FC Dallas itu sudah membaik. Ucapan pria yang juga anggota Polri itu diperkuat foto unggahan dari akun Instagram FC Dallas bahwa Paes sudah latihan bersama tim.
Baca Juga
Advertisement
Namun pelatih Shin Tae-yong mengatakan Maarten Paes akan menjadi pemain terakhir yang akan bergabung dengan Timnas Indonesia di Bahrain. Keraguan kiper utama Timnas Garuda itu tampil melawan Bahrain masih jadi tanda besar. Tambahan pula, Maarten Paes tak dibawa FC Dallas saat tandang menghadapi Portland di Liga MLS.
Gusnul Yakin mengamati polemik soal Maarten Paes ini bisa jadi komoditas menarik. "Karena kita berada di luar Timnas Indonesia, kita tak tahu apa yang sebenarnya terjadi dengan Maarten Paes. Apalagi Paes pemain kunci Indonesia. Saya kira ini akan membuat publik makin penasaran," katanya.
Â
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Psywar adalah Strategi
Sebagai mantan pelatih, Gusnul Yakin menilai kasus Maarten Paes itu bisa jadi salah satu strategi Timnas Indonesia untuk menebar psywar dengan kubu Bahrain.
"Psywar di sepakbola itu bagian dari strategi. Lepas Maarten Paes benar-benar cedera atau tidak, sah-sah saja bila petinggi Timnas Indonesia membuat polemik. Apalagi jika Maarten Paes tetap dibawa ke Bahrain. Lawan pasti tambah bingung. Apakah Paes ini cedera atau hanya tipuan agar Bahrain lengah," tuturnya.
Gusnul Yakin pun mengambil contoh kejadian Final Piala Dunia 1998 yang mempertemukan tuan rumah Prancis dengan Brasil. Sebelum pertandingan diisukan Ronaldo sakit diare. Namun, akhirnya Ronaldo tetap bisa main penuh di partai puncak itu.
"Saat itu orang yang menjagokan Brasil pasti bingung. Tapi isu soal Ronaldo itu membuat pemberitaan final Piala Dunia jadi menarik. Publik akhirnya kecewa melihat permainan Ronaldo yang buruk saat itu," ucapnya.
Â
Advertisement
Jadikan Keuntungan
Kembali ke Maarten Paes, lanjut Gusnul Yakin, pihak Indonesia harus pintar mengelola isu tersebut menjadi keuntungan pada laga melawan Bahrain nanti.
"Sebagai mantan pelatih, saya kira pihak Bahrain pasti bingung menganalisis kekuatan Indonesia. Saat ini Maarten Paes paling pas untuk membuat lawan pusing. Apalagi dia tampil luar biasa saat Indonesia mengimbangi Arab Saudi dan Australia. Belum lagi, Bahrain harus menghitung kehadiran Mees Hilgers dan Eliano Reijnders," paparnya.
Terlepas dari berbagai rumor yang bertebaran, Gusnul Yakin meminta publik berdoa agar Maarten Paes bisa main dan memberi kemenangan Timnas Indonesia atas Bahrain.
"Daripada berandai-andai dan pusing mengikuti berita di medsos, lebih pencinta Timnas Indonesia mendoakan terbaik untuk Maarten Paes dan Timnas Garuda," pungkasnya.