Bola.com, Jakarta - Timnas Indonesia tidak terlalu sering berhadapan dengan Timnas Bahrain. Namun, ada satu laga yang melibatkan kedua tim itu yang terus diingat sampai saat ini.
Pertemuan itu terjadi pada 2012 dalam laga lanjutan Kualifikasi Piala Dunia 2014. Saat itu Timnas Indonesia dihajar 10 gol tanpa balas.
Baca Juga
Advertisement
Kekalahan 0-10 itu menjadi rekor kekalahan terbesar yang dialami Timnas Indonesia di laga resmi. Meski harus menjadi catatan saat itu kondisi Tim Garuda sangat tidak ideal karena adanya dualisme PSSI dan liga.
Ketua umum PSSI, Erick Thohir berharap skuad Timnas Indonesia saat ini memiliki motivasi besar untuk membalas kekalahan memalukan itu.
"Mudah mudahan Coach STY dendam, mudah mudahan pemain kita juga dendam," ujar Erick Thohir.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Tetap Waspada
Namun, Erick Thohir juga mengingatkan para pemain Timnas Indonesia untuk tetap waspada. Apalagi status Timnas Bahrain yang merupakan tuan rumah.
Mereka tentu akan mendapatkan keuntungan. Misalnya rasa percaya diri karena adanya dukungan maksimal suporter.
"Tapi hati hati, karena Bahrain tuan rumah. Kalau kita lihat juga ketika lawan Australia banyak kartu-kartu, ya harus diwaspadai karena sepak bola seperti itu," pinta Erick Thohir.
Advertisement
Standar Berbeda
Erick Thohir menganggap Timnas Indonesia beberapa kali pernah menerima tindakan tidak adil. Entah dari wasit atau tim tuan rumah.
Namun, Erick Thohir menyebut hal itu sepatutnya tidak lagi berani dilakukan. Sebab, ia merasa level Timnas Indonesia sudah berbeda saat ini.
"Kalau sekarang kalau kita dizalimi seperti itu, dirugikan seperti itu, ya mereka harus berpikirlah karena memang standar sepak bola Indonesia sudah bagus," tandasnya.