Bola.com, Jakarta Evaluasi harus secepatnya dilakukan tim pelatih Timnas Indonesia, menyusul hasil imbang kontra Bahrain di Riffa. Kesalahan serupa tak boleh lagi terjadi saat kontra China pada 15 Oktober 2024.
Duel Timnas Indonesia versus Bahrain dalam lanjutan Grup C ronde ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia, Kamis (10/10/2024), berakhir imbang 2-2.
Baca Juga
Advertisement
Mohamed Marhoon membuka keunggulan tuan rumah pada menit ke-15. Jelang turun minum, Indonesia, lewat Ragnar Oratmangoen, menyamakan skor menjadi 1-1.
Memasuki menit ke-74, Skuad Garuda berbalik unggul 2-1 setelah Rafael Struick menaklukkan kiper Bahrain Ebrahim Lutfallah dengan tendangan plesing indah di dalam kotak penalti.
Di injury time, tepatnya pada menit ke-90+9, wasit asal Oman, Ahmed Al Kaf tak menghentikan pertandingan padahal tambahan waktu enam menit sudah terlewati.
Bukannya meninjau ulang keputusannya, Ahmed Al Kaf malah mengganjar manajer Timnas Indonesia, Sumardji, yang ikut berang di pinggir lapangan dengan kartu merah.
Terlepas dari kontroversi kinerja Ahmed Al Kaf, setidaknya ada beberapa pekerjaan rumah (PR) yang harus dituntaskan tim pelatih jelang bentrok kontra China.
China menjadi lawan Jay Idzes cs. selanjutnya dalam beberapa hari ke depan. Timnas Indonesia akan dijamu di Qingdao Youth Football Stadium.
Meski China kalah 1-3 dari Australia pada laga terakhir, namun Shin Tae-yong dan pasukannya tak boleh terlena karena bukan tak mungkin Team Dragon akan menjadikan Timnas Indonesia sebagai pelampiasan.
Berikut plus-minus Jay Idzes and kolega kontra Bahrain:
Â
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Plus
Bermain dalam tekanan pendukung tuan rumah tak membuat anak-anak asuh Shin Tae-yong panik. Terbukti, meski sempat tertinggal lewat eksekusi tendangan bebas Mohamed Marhoon pada menit ke-15, Skuad Garuda tak patah semangat dan kehilangan gairah bermain.
Sebaliknya, Timnas Indonesia tetap percaya diri dan tetap fokus melakukan tekanan, walau beberapa kali mengalami kebuntuan.
Sampai pada satu titik, Ragnar Oratmangoen berhasil menyamakan kedudukan hanya beberapa saat sebelum turun minum. Ragnar Oratmangoen yang berada di kotak penalti dan tak dalam pengawalan ketat mampu memanfaatkan umpan Sandy Walsh dengan lesakan indah.
Plus lainnya, di sepanjang babak kedua permainanan Indonesia secara tim meningkat pesat. Kohesi antar lini berjalan baik dengan variasi umpan yang membuat lini belakang Bahrain tampak kerepotan.
Hasilnya, pada menit ke-74, Rafael Struick membungkam publik Bahrain National Stadium, Riffa, lewat gol indah yang membuat kiper Bahrain, Ebrahim Lutfallah, bengong.
Adalah Thom Haye aktor penting di balik Rafael Struick. Dengan kejelian matang dan berkelas, sang kreator melepaskan assist manis yang membuat Rafael Struick membubuhkan gol pertamanya bersama timnas senior.
Keputusan STY yang melakukan pergantian pemain di babak kedua dengan memasukkan Rizky Ridho, Eliano Reijnders, Marselino Ferdinan, Nathan Tjoe-A-On, serta Witan Sulaeman juga membuat pertahanan dan serangan Skuad Garuda lebih bernyawa.
Â
Advertisement
Minus
Babak pertama sepenuhnya menjadi milik Bahrain. Pasukan Dragan Talajić mendominasi semua lini.
Lini tengah yang menjadi fokus Timnas Indonesia dalam formasi 3-5-2 tak bisa berbuat banyak. Thom Haye dan Ivar Jenner, dua playmaker acap kali kalah berduel. Pun begitu dengan Calvin Verdonk, Sandy Wals, dan Malik Risaldi sangat kesulitan mendapatkan bola.
Walhasil, dua penyerang yang jadi tumpuan di lini terdepan, Rafael Struick dan Ragnar Oratmangoen minim asupan umpan. Rafael Struick bahkan sampai harus turun jauh ke bawah untuk mencari bola.
Penyerang-penyerang Indonesia baru bisa menembus rapatnya barisan belakang Bahrain yang dimotori Waleed Al-Hayyam dan Vincent Emmanuel jelang turun minum. Beruntungnya, di momen inilah Ragnar Oratmangoen mampu menyamakan skor.
Pemain-pemain Indonesia juga sering kali melakukan pelanggaran, terlebih di wilayah sendiri. Gol pertama Bahrain sebenarnya tak perlu tercipta jika pelanggaran tak terjadi.
Selain itu, kesalahan yang harus segera diperbaiki adalah soal ketenangan, terlebih saat menguasai si kulit bundar.
Dari semua lini, sektor pertahanan yang paling tenang. Tekanan yang datang bertubi-tubi tak membuat Mee Hilgers, Jay Idzes, pun Jordi Amat panik saat menguasai bola.
Bahkan, ketika Jordi Amat ditarik keluar digantikan Rizky Ridho, kinerja lini belakang tetap cemerlang sepanjang pertandingan.
Nah, melawan China nanti, para penggawa Skuad Garuda harus bisa tampil lebih baik dengan menjadikan duel versus Bahrain sebagai cermin.
Ingat, siap nggak siap, PR kudu dikumpulkan dan diselesaikan. Semangat!