Bola.com, Jakarta - Dunia sepak bola nasional berduka cita. Legenda Timnas Indonesia dan Persebaya Surabaya, Rudy Keltjes, meninggal dunia.
PSSI turut berduka cita atas berpulangnya Rudy Keltjes, pemain yang pernah membela Timnas Indonesia pada periode 1975-1983 itu.
Baca Juga
Mees Hilgers Disebut Absen, Tenang Kevin Diks Sudah di Pesawat OTW Jakarta untuk Gabung Timnas Indonesia
Juara Piala AFF, Timnas Futsal Indonesia Naik 4 Peringkat Geser Belanda, Sekarang No 5 di Asia!
Breaking News: Media Belanda Sebut Mees Hilgres Tak Gabung Timnas Indonesia Periode November, Fokus Pulihkan Cedera
Advertisement
"Hati dan pikiran kami bersama keluarga dan kerabat terdekat dari mendiang Ruddy William Keltjes di waktu yang teramat berat ini. Doa terbaik untuk almarhum," tulis PSSI dalam akun Instagramnya, @pssi, Rabu (23/10/2024).
Rudy Keltjes lahir pada 1952. Dia mengembuskan nafas terakhirnya pada usia ke-72 tahun, yang dikabarkan karena sakit.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Franz Beckenbauer Indonesia
Selain sebagai pemain, Ruddy Keltjes juga pernah melatih Timnas Indonesia. Dia memimpin timnas U-19 pada 2014. Pada 2016, ia pernah menolak melatih Timnas Indonesia.
Sementara ketika berkarier di level klub, Ruddy Keltjes pernah membela Persebaya, Niac Mitra, Persipura Jayapura, hingga PSM Makassar.
Di era Galatama, Rudy Keltjes bisa disebut sebagai Franz Beckenbauer-nya Indonesia.
Legenda Bayern Munchen dan Timnas Jerman itu adalah bek modern pertama. Ia juga bisa berposisi sebagai gelandang.
Advertisement
Juara Bersama Persebaya
Rudy Keltjes memiliki tinggi 186 cm membuat pria kelahiran Situbondo, 12 Februari 1952 terlihat menonjol di lapangan hijau. Apalagi, ia memiliki kelebihan lewat umpannya yang terukur untuk memanjakan para striker.
Sebagai pemain, pencapaian Rudy Keltjes terbilang lumayan. Bersama Persebaya Surabaya, ia meraih trofi Perserikatan 1977 plus menjadi pemain terbaik. Pada laga final, Rudy mencetak gol penentu kemenangan Persebaya atas Persija Jakarta.