Bola.com, Jakarta - Asisten pelatih Timnas Indonesia, Nova Arianto, angkat bicara menanggapi munculnya tagar #STYOut yang mendesak atasannya, Shin Tae-yong, mundur dari jabatannya setelah kekalahan dari Jepang pada putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia.
Kekalahan dengan skor 0-4 itu memunculkan banyak polemik di kalangan publik. Sebab, keraguan terhadap kepemimpinan Shin Tae-yong sebagai nakhoda Timnas Indonesia mulai mengemuka di saat pihak lainnya masih tetap menaruh kepercayaan.
Baca Juga
Shin Tae-yong dan Deretan Pelatih Calon Lawan Timnas Indonesia di Piala AFF 2024: Ada Juru Taktik asal Spanyol
Shin Tae-yong: Skuad Muda Timnas Indonesia di Piala AFF 2024 Diproyeksikan untuk SEA Games 2025 dan Kualifikasi Piala Asia U-23 2026
Shin Tae-yong Belum Bisa Tentukan 3 Pemain Abroad Timnas Indonesia Main Melawan Myanmar di Piala AFF 2024: Tergantung Kondisi
Advertisement
Hasil buruk itu memang sempat menempatkan STY dalam posisi kritis. Sebab, skuad Garuda sudah melewati dua kekalahan beruntun. Sebelum digasak Jepang, Timnas Indonesia sempat kalah 1-2 di kandang China pada 15 Oktober 2024.
Beruntung, kepercayaan kepada pelatih asal Korea Selatan itu kembali mekar seusai anak asuhnya menggasak Arab Saudi dengan skor 2-0 pada laga terakhir di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Senayan, Selasa (19/11/2024).
Berkat hasil ini, peluang skuad Garuda kembali terbuka. Tambahan tiga poin ini menempatkan Jay Idzes dan kolega di urutan ketiga klasemen sementara Grup C dengan koleksi enam poin dari enam pertandingan.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Tanggapi Desakan Mundur
Nova Arianto memang menyadari bahwa tekanan mundur ini wajar terjadi. Profesi sebagai pelatih sangat akrab dengan tuntutan-tuntutan semacam ini. Sebab, kata Nova, pelatih adalah pihak yang paling bertanggung jawab terhadap performa sebuah tim.
“Kalau kami melihatnya sebagai hal yang biasa, ya, di profesi kami sebagai pelatih. Ini memang wajar karena pelatih menjadi penanggung jawab dari sebuah tim,” kata Nova dalam sesi wawancara bersama Liputan6 Sport.
“Jadi, saat menang, kami dielu-elukan. Tetapi saat kalah, situasi yang terjadi kemarin memang terjadi kepada kami. Saya pikir, Coach Shin Tae-yong sudah punya banyak pengalaman. Dia sudah makan asam garam menghadapi situasi seperti ini,” lanjutnya.
Advertisement
STY Tetap Tenang
Nova melihat bahwa bosnya itu masih cukup tenang ketika menghadapi situasi-situasi krisis semacam ini. Beruntung, skuad Garuda akhirnya bisa meraih kemenangan pertamanya saat menghadapi Arab Saudi.
“Saat situasi ini muncul, saya melihat Coach Shin masih cukup tenang dalam menghadapinya. Kami bersyukur kemarin bisa menang melawan Arab Saudi dan Coach Shin merasa lebih lega,” ujar pelatih berusia 46 tahun itu.
“Coach Shin memang tidak pernah membahas hal ini dalam internal pelatih. Hanya saja, saya selalu melihat gestur Coach Shin yang cukup tenang. Kepercayaan dirinya itulah yang membuat kami bisa menang kemarin,” tambahnya.
Merasa Sangat Lega
Menurut Nova, Shin Tae-yong memang tak pernah membahas desakan mundur ini bersama asistennya. Namun, dia meyakini jika atasannya itu merasa sangat lega karena akhirnya bisa mempersembahkan kemenangan.
“Sejujurnya saya tidak tahu apa isi hati Coach Shin. Namun, kalau saya berada di posisinya, saya pasti merasa lega di situasi ini. Dia adalah orang yang selalu percaya dengan apa yang dia inginkan,” ujar juru taktik asal Semarang itu.
Dia selalu menyampaikan bahwa kalau kita ingin lolos, maka kita harus percaya. Itu yang saya lihat. Dia cukup lega dengan hasil ini. Saya harap Coach Shin bisa lebih fokus lagi dan kita menghadapi tantangan berikutnya,” tambahnya.
Advertisement