Bola.com, Jakarta - Founder dan Peneliti Utama Indikator Politik Indonesia Burhanuddin Muhtadi melakukan survei Isu-isu Persepakbolaan di Mata Publik dan Pertaruhan Besar PSSI.
Hasil survei menghasilkan langkah–langkah penguatan yang dilakukan oleh Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) di era kepemimpinan Erick Thohir dinilai publik telah membuat Timnas Indonesia semakin membaik.
Baca Juga
Advertisement
Pada survei Oktober 2024, hanya 80 persen responden yang menilai Timnas Indonesia semakin bagus. Sementara pada survei terbaru pada Desember 2024 meningkat menjadi 83,9% dari total responden yang mencapai 1.220 orang.
Survei yang sama mendalami pandangan responden terhadap program naturalisasi yang dilaksanakan PSSI sebagai salah satu program peningkatan kualitas Timnas Indonesia.
Sebanyak 75,3 persen responden menyatakan bahwa mereka menyetujui program naturalisasi. Indikator menemukan bahwa responden yang suka sepak bola memiliki awareness terhadap naturalisasi yang semakin tinggi.
Berita video Half Time Show kali ini mengulas tentang Timnas Futsal Indonesia yang berhasil menjadi juara Piala AFF 2024, bersama sang legenda futsal Indonesia dan juara Piala AFF 2010, Vennard Hutabarat.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Setuju Naturalisasi
Mereka memahami bahwa antusias publik terhadap Timnas Indonesia berkaitan dengan kebijakan naturalisasi yang dianggap pakai jalur shortcut untuk menaikkan prestasi Timnas. Tetapi bukan itu saja yang paling penting.
"Yang kita ingin tanya adalah, apakah mereka setuju atau tidak kebijakan tersebut," kata Burhanuddin melalui keterangan pers yang diterima Bola.com.
"Kebijakan menaturalisasi atlet luar negeri atau asing yang memiliki garis keturunan atau darah Indonesia yang kemudian disumpah menjadi WNI. Sehingga punya hak untuk membela tim nasional,” jelasnya.
Survei juga menemukan terdapat responden yang konsisten menolak naturalisasi, yaitu sebanyak 13-15 persen. Mereka tetap menolak naturalisasi meski pemain Timnas Indonesia mulai banyak menorehkan prestasi.
Menurut Burhanuddin, responden yang menyukai sepak bola dan memperhatikan sepak bola, memiliki tingkat persetujuannya lebih tinggi terhadap kebijakan naturalisasi. Artinya di kalangan mereka yang cukup intens mengikuti sepak bola, naturalisasi bukanlah isu penting.
Advertisement
Suara Terpecah
Sementara pada responden yang menyetujui naturalisasi, terpecah menjadi dua pendapat. Pertama, jumlah pemain naturalisasi Timnas sepak bola kita saat ini sudah terlalu banyak dan seharusnya memprioritaskan pemain asli Indonesia.
Itu konsisten ada kurang lebih sepertiga responden yang menganggap bahwa pemain naturalisasi sekarang terlalu banyak.
"Jadi mereka bisa saja tidak anti kebijakan naturalisasi tetapi menganggap jumlah yang main di Timnas sudah kebanyakan. Orang yang sekarangnya begitu kan, dia tidak hitam-putih. Dia melihat oke kebijakan naturalisasi, tetapi jangan kebanyakan,” ujar Burhanuddin.
Kedua, terdapat kelompok responden yang menganggap naturalisasi sebagai hal yang bukan menjadi masalah asalkan bisa meningkatkan prestasi sepakbola.
"Dan itu jumlahnya kurang lebih stabil 54,5 - 55,5 persen dalam rentang dua bulan Oktober sampai Desember 2024,” ungkap Burhanuddin.