Bola.com, Malang - Sejak ditangani Ze Gomes, Arema FC masih dalam proses tansisi. Dalam 4 pertandingan, tim berjuluk Singo Edan ini baru mendapatkan 3 poin.
Poin itu baru didapat ketika menghadapi Bali United pekan lalu di Stadion Soepriadi, Kota Blitar. Optimisme untuk memperbaiki posisi kini muncul kembali. Seperti diketahui, saat ini Singo Edan ada di urutan 9 dengan 31 poin.
Baca Juga
Advertisement
Bola.com mengamati ada beberapa perubahan yang kini terasa di tim Arema. Itu tak lain efek dari kehadiran Ze Gomes di kursi pelatih kepala. Yang paling terlihat, Singo Edan kini lebih tertutup kepada awak media. Mereka hanya memberikan waktu untuk menjalani sesi wawancara hanya dua hari dalam sepekan.
Selain itu, ada beberapa hal lain yang juga tidak lagi jadi konsumsi media. Terutama terkait persiapan jelang pertandingan. Selain itu, ada beberapa hal lain yang dilakukan agar lawan tidak bisa memantau perkembangan Arema. Berikut empat perubahan yang diterjadi di era Ze Gomes.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Pembatasan Interview
Arema FC tidak memberikan kebebasan kepada awak media untuk melakukan interview setiap saat di sesi latihan. Pelatih hanya bisa melayani sesi interview dua kali dalam sepekan, yakni Selasa dan Jumat setelah sesi latihan.
Sebenarnya, kebiasaan ini mulai diterapkan beberapa waktu lalu. Namun, belum konsisten dijalankan. Ketika era Jeol Cornelli, awak media masih bisa melakukan interviu dadakan. Namun, kali ini manajemen Arema lebih konsisten menjalankan aturan tersebut.
Diduga, hal ini dilakukan agar pelatih lebih fokus mempersiapkan tim. Selain itu, juga tidak terganggu dengan isu atau kabar yang membuat pelatih kurang nyaman. Seperti pemberitaan yang menyudutkan pelatih. Beberapa waktu lalu, Aremania sempat mengkritisi dan berharap pelatih asal Portugal itu didepak setelah menelan tiga kekalahan beruntun.
Advertisement
Merahasiakan Skuad saat Away atau ke Blitar
Biasanya, awak media mendapatkan daftar pemain yang diberangkatkan untuk away atau menjalani pertandingan kendang di Blitar. Kini informasi tersebut hanya untuk internal pemain dan pelatih.
“Informasi tentang pemain yang dibawa untuk pertandingan tidak bisa kami sampaikan. Karena itu bagian dari privasi tim,” jelas asisten pelatih Arema, Kuncoro. Hal ini dilakukan agar lawan tidak bisa menganalisa kemungkinan line up yang akan diturunkan Arema.
Hal ini baru dilakukan Ze Gomes, karena sebelumnya informasi ini tidak pernah dirahasiakan ke publik. Sehingga daftar pemaine Arema saat away maupun home di Blitar banyak dipublish media masa maupun media sosial.
Selalu Rotasi Pemain
Hal ini ada kaitannya dengan merahasiakan daftar pemain Arema jelang pertandingan. Karena Ze Gomes selalu melakukan rotasi. Dalam 4 pertandingan, selalu ada minimal dua perubahan dalam starting eleven.
Saat melawan Bali United, Arema menurunkan dua winger muda, Salim Tuharea dan Bayu Setiawan sejak menit awal. Selain itu, playmaker Wiliam Marcilio duduk di bangku cadangan. Tak hanya itu, bek asal Korea Selatan, Choi Bo-kyung juga kembali jadi starter. Padahal dalam dia sempat tidak terlihat dalam beberapa sesi latihan.
Di laga selanjutnya melawan PSM Makassar, kemungkinan ada perubahan yang dilakukan. Ini jadi sebuah kejutan untuk tim lawan. Sehingga pelatih lawan kesulitan membaca permainan Singo Edan.
Advertisement
Pilih Lapangan yang Jauh untuk Latihan Strategi
Dalam sepekan, minimal dua kali Arema berlatih di lapangan Wonoayu, Wajak, Kabupaten Malang. Jarak lapangan tersebut dari mes Arema tergolong jauh. Sekitar satu jam perjalanan. Arema memilih latihan disana karena kondisi rumput yang bagus. Sehingga pelatih bisa mencoba strategi baru di sana.
Tapi, ada kemungkinan lain. Dengan berlatih di tempat yang jauh dari pusat kota, tidak banyak yang mengetahui seperti apa strategi yang dipersiapkan Arema. Sebelumnya, Arema memilih lapangan ARG, Kabupaten Malang saat latihan strategi.
Kabarnya, Arema tidak lagi berlatih di sana karena sedang dalam masa perbaikan. Kondisi lapangan tersebut rusak setelah digunakan untuk kompetisi dan turnamen kelompok usia.
Kini Arema juga menggunakan Lapangan Universitas Brawijaya, Malang sebagai tempat latihan. Namun Ahmad Alfarizi dkk hanya latihan untuk menjaga kondisi saat di lapangan tersebut. Karena kondisi lapangannya kurang merata.