Bola.com, Sleman - Sektor pertahanan PSS Sleman menjadi sorotan pada putaran kedua BRI Liga 1 2024/2025. Tim berjulukan Super Elang Jawa itu selalu kebobolan dan sudah kemasukan tujuh gol dalam tiga laga terkini.
Manajer PSS, Leonard Tupamahu, menyadari ada yang tidak beres dengan barisan pertahanan timnya. Terutama setelah tiga kekalahan beruntun yang diderita armada Mazola Junior tersebut.
Baca Juga
Advertisement
Pekan lalu, Tim Elang Jawa takluk 1-2 dari Bali United pada matchday ke-22 BRI Liga 1 di Stadion Manahan, Solo, Jawa Tengah, Minggu (9/2/2025). Didukung lebih dari 5 ribu suporternya, PSS Sleman terkapar di rumah sendiri.
"Kalau dari kacamata saya harus perbaiki lagi hal detail seperti cara kita bertahan. Secara tim kita harus lebih kompak dan berkorban lagi dalam bertahan," ujar Leo seusai latihan tim di Lapangan Independent School (YIS), Sleman, Yogyakarta, Rabu (12/2/2025) pagi.
"Supaya kita lebih kuat dan enggak kebobolan. Paling enggak dengan kualitas striker yang kita punya kita cetak satu gol saja sudah menang kan," sambung mantan bek PSS tersebut.
Â
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Sempat Membaik
PSS mengawali dua laga tahun ini dengan hasil memuaskan. Mereka sukses melibas Persebaya Surabaya (3-1) dan bermain imbang 0-0 lawan Persik Kediri. Namun, catatan apik itu terhenti ketika kalah 2-4 dari Semen Padang.
Leonard Tupamahu menyebut, timnya memiliki pekerjaan rumah yang mesti segera dibenahi. Selain lini pertahanan, jajaran pelatih perlu memperbaiki mentalitas para pemain pasca-rentetan hasil minor di beberapa partai terakhir.
"Kalau dari catatan saya sebelum lawan Padang, kita tim nomor tiga paling baik dalam bertahan. Biasanya tim yang paling kuat dan paling sedikit kebobolan pada akhir musim itu yang jadi juara," kata Leo.
"Jadi kalau saya hitung dan analisa performa kita, kita tim nomor tiga paling sedikit kebobolan. Persib, PSM, baru kita. Ini jadi evaluasi kenapa kita bisa kebobolan tujuh gol di tiga pertandingan. Itu yang jadi PR bagi saya dan tim pelatih untuk lebih kompak," lanjutnya.
Â
Advertisement
Tidak Anti Kritik
Hattrick kekalahan yang diderita PSS di BRI Liga 1 membuat para pendukung setia mereka gerah. Sleman fans kecewa berat karena performa tim kesayangannya tak kunjung membaik.
Kegagalan meraup kemenangan di kandang menimbulkan kemarahan suporter yang hadir langsung di Solo. Sebagai bentuk protes, mereka kompak tidak menyanyikan anthem tim 'Sampai Kau Bisa' selepas pertandingan kontra Bali United.
Pantauan Bola.com, setelah laga pemain PSS menghampiri suporter yang berada di tribune selatan Stadion Manahan. Mewakili manajemen, Leonard Tupamahu menyampaikan permohonan maaf atas hasil jeblok yang didapat tim.
"Saya terima kritik, kita terima dan tampung. Kita tahu suporter juga ingin menang apalagi pada hari ulang tahun mereka. Kita juga mau kasih kado ke mereka. Ya, kita terima kritik mereka dan itu wajar. Kita harus jawab dengan di pertandingan besok lawan Arema FC," ucap Leo.
Simak Persaingan Musim Ini:
Advertisement