Sukses


Buntut Kericuhan Penonton Persija Vs Persib, Jakmania Minta Setop Ujaran Kebencian Menghina Klub

Ketua The Jakmania, Diky Soemarno meminta maaf atas terjadinya kericuhan penonton dalam laga Persija versus Persib Bandung

Bola.com, Jakarta Ketua The Jakmania, Diky Soemarno meminta maaf atas terjadinya kericuhan penonton dalam laga Persija versus Persib Bandung pada lanjutan pekan ke-23 BRI Liga 1 2024/2025.

Duel antara Persija kontra Persib di Stadion Patriot, Bekasi, Minggu (16/2/2025) diwarnai kericuhan suporter. Pertandingan sendiri berakhir imbang 2-2 di mana Persija sempat memimpin 2-0 lebih dahulu melalui gol Gustavo Almeida (33') dan Firza Andika (39').

Persib kemudian membalas lewat gol indah Nick Kuipers (52') pada awal babak kedua dan tendangan cungkil David Da Silva (70'). Hasil ini membuat Persib masih bertengger di puncak klasemen BRI Liga 1 dengan nilai 50. Adapun Persija masih terpaku di posisi keempat dengan nilai 40.

Kendati demikian, laga diwarnai sejumlah insiden di tribune penonton dan di luar stadion di mana kamera-kamera menangkap sejumlah kerusuhan kecil. Padahal sejak awal laga ini menolak kedatangan suporter tim tamu.

Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)

2 dari 4 halaman

Sama-Sama Punya Tiket

Diky Soemarno menyesali bahwa adanya kebocoran tiket terutama di tribune Barat yang bisa dibeli oleh berbagai pihak sehingga ia mengaku ada beberapa yang bukan penonton Persija membeli tiket tersebut dan melakukan provokasi di sosial media sehingga menyulut para anggota Jakmania.

"Banyak kejadian di luar lapangan kemarin. Banyak teman-teman Jakmania dan Bobotoh, kenapa mereka bisa hadir di stadion ya karena punya tiket. Realitanya tidak bisa menyalahkan siapa-siapa karena teman-teman Bobotoh juga banyak yang dapat tiket," terang Diky Soemarno di kanal Youtube Liputan 6, Senin (17/2/2025).

"Sangat disayangkan, ketika Bobotoh yang dapat tiket itu ada provokasi dengan mengklaim bisa tembus sampai ke stadion. Akhirnya ini memancing para Jakmania," lanjut dia.

 

3 dari 4 halaman

Minta Maaf

Diky Soemarno mewakili seluruh anggota Jakmania, menyampaikan permintaan maaf karena insiden-insiden yang terjadi dalam pertandingan Persija kontra Persib kemarin.

Menurutnya, sudah saatnya suporter di seluruh Indonesia untuk berhenti mengirimkan pesan atau berkomentar provokasi atau ujaran kebencian. Hal itu diakuinya sebagai sumber permasalahan kericuhan.

"Namanya situasi lagi panas, bukan karena hasil akhir, tapi kejadian yang ada di stadion itu memicu kejadian di luar stadion. Namanya juga waswas, banyak juga orang yang dipukulin itu bukan bobotoh, tapi juga sesama Jakmania sendiri."

"Ada Jakmania dari Indramayu, Cikampek, cuma salahnya mereka tidak menggunakan atribut Persija. Sekarang sudah kejadian, saya minta maaf kepada seluruh masyarakat Bekasi, Polda Metro Jaya, Polres Bekasi, dan Persib atas kegaduhan yang terjadi kemarin," beber Ketum Jakmania periode 2023-2026.

"Masalah sepak bola kita ya seperti ini. Caranya ya setop provokasi, ujaran kebencian. Kalau itu direm, maka masalah sepak bola berkurang satu. Kejadian seperti kemarin itu tidak boleh terulang lagi," tambah Diky.

4 dari 4 halaman

Perlu Kehadiran Negara

Diky Soemarno telah bertemu dengan ketua Viking (kelompok suporter Persib), Tobias Ginanjar setelah pertandingan. Pertemuan keduanya adalah sebagai bentuk koordinasi agar peristiwa serupa jangan sampai terulang kembali.

"Pihak Bobotoh saja juga sudah mengimbau untuk jangan nekat datang, buat apa, nyatanya tetap pada datang dan saling provokasi. Hasil pertandingan bukan jadi motif utama kericuhan antarpenonton terjadi."

"Mau sampai kapan sih provokasi ini akan dipelihara. Utamanya jelas setop ujaran kebencian, negara juga harus hadir. Kalau perlu ada undang-undang penistaan klub sepak bola," tegas Diky Soemarno.

"Karena kira sudah sepakat klub itu ibaratnya seperti Agama, saya merasa ya memang harus diatur. Logo dicoret-coret saja bisa salin bunuh. Ini soal kecintaan terhadap daerah kita masing-masing," pungkasnya.

Sumber: Kanal Youtube Liputan 6

Video Populer

Foto Populer