Kaya Pengalaman di Indonesia, Alberto Goncalves Pede Bawa PSIS Semarang Selamat dari Degradasi

Ketika itu, pada putaran kedua, Sriwijaya FC harus kehilangan sederet pemain seperti Hamka Hamzah, Alfin Tuasalamony, Mahamadou N'Diaye, Novan Setya, Makan Konate, Rahmad Hidayat, Patrich Wanggai, dan Adam Alis.

Masalahnya, Sriwijaya FC ketika itu diterpa krisis finansial dan menunggak gaji sehingga ditinggal pemainnya. Itu sebabnya, kata Beto, putaran kedua di Liga Indonesia selalu menjadi kompetisi yang baru.

“Karena, saat itu semuanya berubah. Berubah karena apa? Bubar. Ada banyak pemain yang pergi. Memang ada yang masuk, tetapi lebih banyak yang pergi. Berdasarkan pengalaman saya, di Indonesia putaran kedua itu adalah kompetisi yang baru,” kata dia.

Ketika itu, setelah Sriwijaya FC turun kasta, striker yang telah mengoleksi 10 gol dari 12 caps bersama Timnas Indonesia itu pun memutuskan untuk angkat kaki. Klub yang menampungnya kala itu adalah Madura United.

Menurut Beto, jika berkaca dari pengalamannya itu, PSIS Semarang punya peluang yang besar untuk lolos dari degradasi. Keyakinan itu tak terlepas dari hadirnya sejumlah amunisi baru yang direkrut Mahesa Jenar.

“Jadi, semua masih bisa berubah. Apalagi, PSIS Semarang kedatangan banyak pemain baru untuk membantu. Jadi, kami punya kesempatan untuk mengubah situasi PSIS Semarang,” kata Alberto Goncalves.

Sejauh ini, memang sudah ada beberapa pemain yang berlabuh. Selain Beto, ada dua pemain naturalisasi lainnya yang resmi bergabung seperti Esteban Vizcarra hingga Otavio Dutra. Itu belum termasuk lima pemain lokal lain.

Dengan hadirnya para pemain ini, Beto merasa optimistis apabila mereka akan bekerja keras untuk membantu tim asuhan Jafri Sastra ini kembali bersaing di Grup Timur Pegadaian Championship 2025/2026.

“Kita tidak perlu memiliki beban, karena pemain-pemain yang akan datang ke PSIS, saya pikir, akan membantu. Ini bakal menjadi tantangan kami untuk mengeluarkan PSIS dari situasi yang buruk,” kata dia.

Aspek lainnya yang juga melambungkan harapan Beto untuk menyelamatkan PSIS adalah kompetisi yang masih panjang. Masih ada putaran kedua dan ketiga untuk mengumpulkan poin sebanyak-banyaknya.

“Jadi, saya sangat yakin karena selama berkarier di Indonesia saya sudah melewati banyak tantangan. Dan Puji Tuhan saya bisa membantu tim di mana pun saya bermain,” ujar striker yang sebelumnya memperkuat Persela Lamongan itu.

“Dan kali ini pun tidak berbeda. Saya bermain di sini untuk bekerja untuk mengeluarkan PSIS dari situasi yang buruk. Saya optimistis karena masih ada banyak pertandingan yang akan kami lewati,” ucap Beto.

“Pada putaran kedua ini masih ada beberapa laga. Selain itu, masih ada juga putaran ketiga. Jadi, kami masih punya banyak kesempatan untuk menjauh dari situasi ini,” eks pemain Persipura Jayapura itu melanjutkan.