Sukses


Pesona Christian Eriksen jadi Kunci Sukses Tottenham Hotspur

Bola.com, Manchester - Tottenham Hotspur tampil mengejutkan di markas Manchester City, Etihad Stadium, pada lanjutan Premier League 2015-2016, Senin (15/2/2016) dini hari WIB. Kemenangan dengan skor 2-1 atas tuan rumah, melambungkan asa fans yang berharap mereka bisa menjadi juara musim ini.

Apa yang Tottenham Hotspur dapat sekarang, hanya terpaut dua angka dari sang pemuncak Leicester City (53 poin), tak datang begitu saja. Konsistensi permainan sepanjang musim ini menjadi kunci utama. Komposisi dan rotasi pemain yang dilakukan sang manajer, Mauricio Pochettino, memberikan banyak benefit.

Sistem tersebut membuat performa individu tergolong stabil. Mereka mampu memaksimalkan tanggung jawab yang diberikan Pochettino, ditambah daya kreasi tinggi yang membuat lawan sulit untuk menebak arah permainan The Spurs.Tak heran jika musim iniHotspur memiliki beberapa pemain yang berfungsi sebagai kreator.

Satu di antara yang paling menonjol adalah gelandang serang Christian Eriksen. Pesepakbola berkebangsaan Denmark tersebut terbilang menjadi motor permainan armada White Hart Lane sepanjang tahun ini.

Fungsi vital tersebut sudah terlihat tatkala ia menjadi penentu kemenangan timnya atas Manchester City, dini hari tadi. Golnya pada tujuh menit sebelum habis waktu normal, membuat timnya unggul 2-1. Sebelumnya, Hotspur sempat unggul melalui penalti Harry Kane pada menit ke-53, yang mampu dibalas bomber The Citizens, Kelechi Iheanacho (74').

Bagi Eriksen, aksinya tersebut menambah koleksi golnya menjadi lima. Lima gol tersebut lahir dari kaki kanan sebanyak  gol, dan kaki kiri (1 gol). Catatan istimewa lain hadir tatkala sang penentu kemenangan sedang merayakan hari ulang tahun ke-24. Tiga angka semakin manis, karena Eriksen juga memberikan hadiah luar biasa bagi fans Hotspur, yakni tepat pada perayaan hari kasih sayang alias Valentine Day. "Terima kasih Spurs, terima kasih Christian. Ini kado terindah di hari penuh cinta," tulis akun @roger_dr, seolah mewakili kata hati barisan suporter The Lilywhites.

Eriksen tercatat sebagai pemain ketiga asal Tottenham Hotspur yang mampu mencetak gol di Premier League,  tepat di hari ulang tahun. Dua pemain sebelumnya adalah bomber Teddy Sheringham (dua kali) dan Emmanuel Adebayor."Saya hanya ingin tampil konsisten dalam membantu serangan dan pertahanan tim. Saya terus berusaha untuk mencari celah, membuka peluang dan berusaha memecahkan masalah yang dihadapi tim," jelas Eriksen, di situs resmi Tottenham Hotspur.

Penjelasan gelandang berusia 24 tahun tersebut seolah memberi gambaran kemampuan Eriksen untuk bekerja sama dengan pemain lain, terutama di area tengah. Di wilayah ini, Eriksen menjadi muara bagi bola-bola yang bakal disodorkan ke bomber utama, yang sebagian besar diisi Harry Kane.

Gelandang Tottenham Hotspur, Christian Eriksen (kiri) merayakan gol bersama striker Harry Kane, usai merobek jala Manchester City, pada laga lanjutan Premier League 2015-2016, di Etihad Stadium, Senin (15/2/2016) dini hari WIB. Gol Eriksen menjadi penentu

Pada pertandingan kontra Manchester City, ia sukses menjadi dirigen bagi Son Heung-Min, Eric Dier, Mousa Dembélé dan pemain berusia 19 tahun, Dele Alli. "Eriksen memberikan gambaran nyata kemampuannya dalam menangani lini tengah. Saya harap dia bisa konsisten sampai akhir musim, dan jika itu terjadi, saya optimis kami bakal menjadi kandidat juara," tegas Pochettino.

Permainan Eriksen yang menawan sepanjang 2015-2016 bisa dilihat dari caranya bermain, terutama dari sisi agresivitas. Eks Ajax Amsterdam ini  memiliki tembakan tepat sasaran (shots on target) mencapai angka 83 persen.Dari total tembakan tak tepat sasaran, melebar ke sisi kiri gawang lawan sebesar 38 persen, sisi kanan (25 persen) dan melayang di atas mistar (25 persen). Kemampuan kaki kanannya menjadi dominan asal serangan.

Di sisi ini, tendangan kaki kanan (71 persen) Eriksen menjadi pengancam dan sumber utama gol. Selain itu, sepakan kaki kirinya berkontribusi 29 persen, dan tak pernah mencetak shot on target menggunakan sundulan.

Akurasi assist Eriksen juga tergolong tinggi. Pada level ini, ia sukses mengemas 8 umpan matang, yang berujung pada gol dengan umpan melalui kepala (13 persen), umpan silang (38 persen) dan umpan terobosan (50 persen).

Fleksibiltan kemampuan dan permainan Eriksen menjadikan dirinya bisa dipasangkan dengan siapapun. Permainan yang dibeli seharga 11 juta pounds atau sekitar Rp 220 miliar dari Ajax Amsterdam, semakin terbantu dengan performa rekan-rekannya, yang juga memiliki catatan statistik di atas rata-rata musim lalu.

Semua itu ditambah dengan usia rekan kerja Eriksen yang tergolong muda, tapi sudah matang. Sebut saja, Eriksen bisa dipasang dengan Dele Alli (19 tahun), Nabil Bentaleb (21), Nacer Chadli (26), Eric Dier (22), Son Heung-min (23), Erik Lamela 923), Ryan mason (24) dan dua anak muda, Josh Onomah (18) dan Thomas Carrolo (23).

Selain itu masih ada pemain berkategori berpengalaman, Mousa Dembele (28). Variasi karakter para pemain di lini tengah, membuat Eriksen mempunyai peran tersendiri. Secara teknis di lapangan, perannya juga tak banyak pesaing. Setidaknya hanya ada sosok Erik Lamela yang bisa mengusik posisinya, meski sebagai solusi, lebih sering Manajer Pochettino memainkan keduanya secara bersamaan sejak awal.

Kini, berbekal konsistensi sepanjang musim, setidaknya sampai pertandingan ke-26, Eriksen bakal menjadi pemain kunci bagi Tottenham Hotspur. Harapan fans terhadap Eriksen juga tinggi, yang dianggap cocok untuk membawa tim kesayangan mereka meraih mimpi juara Premier League 2015-2016.

"Saya harus menemukan cara untuk konsisten, dan itu akan terus saya perlihatkan setiap tim pelatih memberi kepercayaan penuh. Kami sedang mendapatkan angin bagus, tapi tak boleh terlena, perjalanan musim ini masih panjang. Tim harus bekerja keras," sebut Eriksen.

Sumber: Berbagai sumber

Saksikan cuplikan pertandingan dari Liga Inggris, Liga Italia, dan Liga Prancis dengan kualitas HD di sini

Video Populer

Foto Populer