Sukses


5 Pemain yang Kariernya Redup setelah Bela Manchester City

Bola.com, Manchester - Manchester City menjadi satu di antara klub elit Premier League usai diakuisi investor asal Abu Dhabi pada September 2008. Perubahan status dari klub semenjana menjadi klub papan atas berkat suntikan dana yang tidak terbatas membuat The Citizens menjadi tujuan para pesepak bola.

Gaji besar yang ditawarkan Manchester Biru menjadi daya tarik utama bagi para pesepak bola profesional. Para pemain rela mengorbankan loyalitas dan karier untuk berlabuh di Manchester City demi jaminan dari segi finansial.

Sayangnya, keputusan tersebut berimbas buruk ketika mereka hanya menjadi pemanas bangku cadangan. Tak heran jika Man City dikenal sebagai klub yang memiliki pemain cadangan termahal.

Berikut 5 pemain yang kariernya meredup usai bergabung ke Manchester City:

2 dari 6 halaman

1

Samir Nasri
Samir Nasri sering disebut sebagai penerus Zinedine Zidane. Ia memiliki teknik dribel yang tinggi dan menunjukkan potensi untuk menjadi maestro. Pada tahun 2008, Arsenal menebusnya dari Marseille ketika sang pemain masih berusia 21 tahun.

Bermain di bawah bimbingan Arsene Wenger, Nasri menunjukkan perkembangan yang pesat dan menjadi satu di antara pemain penting Arsenal. Pada tahun 2011, Nasri meminta klub untuk melepasnya ke Manchester City. Peluang yang lebih besar untuk mendapat trofi juara Premier League menjadi alasan utama Nasri. Namun meningkatnya gaji di City juga menjadi faktor penentu kepindahannya.

Pada musim perdananya bersama City, Nasri meraih impiannya untuk meraih gelar Premier League. Sesudah kesuksesan tersebut, kebintangan Nasri memudar akibat cedera dan kedatangan banyak pemain baru. Nasri saat ini lebih sering tampil dari bangku cadangan dibanding starting line-up City.

3 dari 6 halaman

2

Javi Garcia
Gelandang Manchester City, Javi Garcia (kiri) melakukan tekel ke arah striker Liverpool, Raheem Sterling, pada laga Premier League (13/4/2014).  (EPA/Peter Powell)

Javi Garcia tampil bagus bersama Benfica sebelum bergabung dengan Manchester City. Pemain jebolan Real Madrid Castilla ini dibeli The Citizens pada tahun 2012. Masalah kebugaran menjadi penyebab sang pemain tidak bisa tampil maksimal pada awal kedatangannya.

Kebersamaan Garcia bersama City hanya bertahan selama dua musim. Pada Agustus 2014, ia dijual ke Zenit St. Petersburg setelah lebih sering turun dari bangku cadangan. Dua musim berada di Etihad Stadium, Garcia mencatat 80 penampilan dan hanya menyumbang dua gol.

4 dari 6 halaman

3

Jack Rodwell
Gelandang Manchester City, Jack Rodwell (kanan) berebut bola dengan pemain Chelsea, Frank Lampard (kiri), pada laga Premier League, di Etihad Stadium (24/2/2013).   (EPA/Peter Powell)

Jack Rodwell diprediksi bisa menjadi tulang punggung tim nasional Inggris ketika menunjukkan performa gemilang bersama Everton. Menjadi incaran Manchester United, Rodwell memilih bergabung dengan City yang menawarkan gaji lebih tinggi dan berani menebusnya dengan harga 12 juta poundsterling atau sekitar Rp 204,57 miliar.

Harapan Rodwell untuk bisa mendapatkan kesempatan bermain secara reguler pupus setelah harus bersaing dengan pemain bintang lainnya. Kariernya meredup dan ia hengkang ke Sunderland pada tahun 2014. Gelandang serba bisa ini hanya tampil sebanyak 25 kali selama dua musim berada di Etihad Stadium.

5 dari 6 halaman

4

Scott Sinclair
Pemain Manchester City, Scott Sinclair (kanan) saat beraksi kontra AC Milan, pada laga International Champions Cup (IIC) 2014, di Heinz Field, Pittsburgh, Pennsylvania (27/7/2014).  (EPA/Vincent Pugliese)

Scott Sinclair merupakan produk akademi Chelsea yang mulai menunjukkan kemampuan ketika membela Swansea City. Sinclair menjadi tumpuan utama The Swans dan membawa klub tersebut meraih tiket promosi ke Premier League. Pada musim 2011-2012, Sinclair membawa Swansea bertahan di Premier League dengan menyumbang delapan gol.

Pemain yang berposisi sebagi winger ini menarik minat City yang menebusnya pada awal musim 2012-13. Pada musim perdananya untuk The Sky Blues, Sinclair hanya mencatatkan sebelas penampilan. Dua musim berikutnya, ia hanya menjadi pemain pinjaman di West Bromwich Albion dan Aston Villa karena tidak mendapat tempat di skuat utama. Pada musim 2015-16, Aston Villa menebus Sinclair dari City, namun sang pemain gagal menyelamatkan klub barunya tersebut dari jeratan degradasi.

6 dari 6 halaman

5

Robinho
Robinho (kiri) mendapat tekanan dari dua pemain Middlesbrough, Didier Digrd (tengah) dan Robert Huth (kanan), pada laga Premier League di City of Manchester Stadium (7/2/2009). Manchester City membeli Robinho dengan harga tinggi, tapi tak sanggup memberi

Robinho merupakan satu di antara talenta terbaik yang dihasilkan Brasil. Kariernya terlihat cemerlang ketika ia bergabung dengan Real Madrid pada tahun 2005. Robinho mengalami masalah dengan manajemen Real Madrid yang mendorongnya untuk meninggalkan klub tersebut pada 2008. Chelsea disebut sebagai klub yang berpeluang untuk mengamankan jasanya, namun City yang baru diakuisisi oleh investor Abu Dhabi membajak transfer Robinho dan mendaratkannya di Etihad Stadium.

Pada musim perdananya, Robinho menunjukkan performa yang positif dengan tampil sebanyak 41 kali dan menyumbang 15 gol. Pada musim keduanya di klub tersebut, petaka mulai dirasakan oleh Robinho yang mengalami cedera. Cedera ini membuat manajemen menyusun strategi tanpa dirinya. Setelah ia pulih, City meminjamkannya ke Santos. Sekembalinya dari Santos, Robinho tidak lagi mendapat tempat di skuat City, ia pun dilepas ke AC Milan pada Agustus 2010.

Sumber: Berbagai Sumber

Video Populer

Foto Populer