Sukses


5 Alasan Liverpool Bisa Jadi Juara Premier League Musim ini

Bola.com, Liverpool - Liverpool pada Premier League musim 2016/2017 mulai mendapatkan gairahnya kembali di bawah asuhan manajer Jurgen Klopp. Mereka baru saja memenangkan 5 dari 7 pada kompetisi kasta tertinggi di negeri Ratu Elizabeth itu.

Banyak fans yang meragukan konsistensi Liverpool, setelah kalah 0-2 dari Burnley yang notabene lebih lemah (20/8/2016). Namun semuanya lebih baik setelah itu, dengan hasil seri atas Tottenham, mereka kemudian menggilas Leicester, Chelsea, Hull City, dan Swansea City.

Klopp memang punya tugas berat di saat Brendan Rodgers meninggalkan posnya sebagai pelatih Liverpool akibat capaian yang kurang memuaskan. Namun, final kompetisi Eropa yakni Europa League dengan waktu kurang dari setahun, memperlihatkan kesungguhan Klopp.

Namun, apakah mereka pantas untuk bertarung memperebutkan trofi Premier League musim ini? berikut Bola.com paparkan alasan Liverpool menjadi salah satu kandidat kuat juara Premier League musim ini.

Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)

2 dari 6 halaman

1

Berubahnya mentalitas anak asuh Jurgen Klopp

Sepeninggal Rafael Benitez dari Liverpool pada tahun 2010, Liverpool sepertinya sulit menemukan semangat juangnya dibawah kepelatihan Roy Hodgson dan Brendan Rodgers.

Di saat Liverpool masih dilatih oleh Roy Hodgson, pelatih asal Inggris tersebut selalu memuji anak asuhnya, bahkan saat mereka kalah dengan rival sekota. Hal itu tentunya sulit dipahami oleh fans klub Premier League mana pun.

Lihatlah kutipan yang diambil dari Roy Hodgson setelah kalah dari Everton, 2-0, pada tanggal 17 Oktober 2010. Bagi Hodgson, meski kalah dari rival sekotanya, dia tetap memuji performa anak asuhnya tersebut.

"Dari yang saya lihat, kami mendominasi babak kedua, dan kami mampu melakukan umpan dan pergerakan yang baik. Walaupun kami tidak mencetak gol, saya menolak jika ada yang menyatakan permainan Everton lebih baik dibandingkan Liverpool," jelas Roy.

Pergantian pelatih menandakan mentalitas untuk menang menjadi prioritas di bawah kepelatihan Rodgers. Pada Agustus 2013 atau bertepatan dengan setelah Liverpool mengalahkan Aston Villa pada laga kedua musim 2013/2014, Rodgers menekankan akan membangun kembali mentalitas untuk menang.

"Mentalitas yang harus dibawa tim adalah menang bersama-sama, kami akan terus maju," jelas Rodgers.

"Kami akan berusaha mendapatkan start yang baik musim ini. Saya tim sudah bermain semakin baik," tambahnya.

Pencapaian terbaik pada musim itu, adalah peringkat kedua Premier League. Kekalahan Liverpool dari Chelsea pada tanggal 27 April 2014. Juergen Klopp mempertegas cita-cita tersebut dengan 5 kemenangan dari 7 laga pada musim 2016/2017.

Sejak direkrut pada tanggal 8 Oktober 2015, sampai dengan final Europa League pertamanya bersama Sevilla pada tanggal 18 mei 2016, dia hanya membutuhkan waktu 111 hari atau kurang dari setahun untuk mencapai partai final pertamanya bersama Liverpool.

3 dari 6 halaman

2

Menambah daya gebrak sepeninggal beberapa pemain, seperti Raheem Sterling

Roberto Firmino, yang didatangkan oleh Klopp dari Hoffenheim pada Juni 2015, merupakan pemain yang sesuai dengan kriteria Klopp. Pelatih yang dikenal dengan taktik gegenpressing ini membutuhkan pemain yang berbakat melakukan tembakan dari segala sisi di dekat kotak penalti, dan juga pemain yang rajin untuk melakukan pertahanan.

"Firmino adalah pemain yang rajin di lapangan, tidak hanya menyerang, bahkan juga bertahan. Dia adalah pemain yang menggunakan insting, dan tidak memiliki masalah untuk menjalankan berbagai peran yang berkaitan dengan penyerangan," jawab Klopp.

Sebagai gelandang sayap, Firmino sudah mencetak 3 gol dari 6 pertandingan musim ini. Soal tekel, dia sudah melakukan 20 tekel dalam 7 pertandingan, dimana 4 diantaranya, dia bisa merebut bola dengan tekel tersebut.

Selanjutnya, ada Giorgino Wijnaldum, yang didatangkan dari Newcastle United. Wijnaldum menyebutkan bahwa lini serang Liverpool menjadi lebih hidup karena dia harus bekerja sama dengan Adam Lallana dan Jordan Henderson.

Pada saat Wijnaldum bermain di Newcastle United, dia mengaku harus bekerja sendiri untuk mencetak gol.

"Saya bergerak mengikuti pemain lain. Jika Henderson dan Lallana maju, saya harus dia di posisi saya. Saya harus terbiasa karena biasanya saya yang harus bergerak untuk cetak gol di Newcastle," jelas Wijnaldum.

4 dari 6 halaman

3

Liverpool punya banyak pilihan untuk pemain pelapis

Pada saat masih dilatih oleh Brendan Rodgers, Liverpool bergantung kepada Luis Suarez untuk mencetak gol. Pada musim terakhirnya di Liverpool, atau lebih tepatnya 2013/2014, ada 5 laga dimana dia tidak bermain akibat cedera.

Dari 5 laga tersebut, 1 diantaranya seri, yakni saat melawan Swansea dengan skor 2-2 pada tanggal 16 Septmber 2013. Pertandingan setelahnya, yakni pada saat melawan Southampton pada tanggal 21 September 2013, mereka malah kalah 1-0.

Di era Klopp musim 2016/2017, penyerang utama Liverpool adalah Sadio Mane, yang saat ini sudah mencetak 3 gol dalam 6 penampilan.

Namun jika Mane cedera, masih banyak opsi lain di ujung tombak Liverpool, seperti Daniel Sturridge, Divock Origi, Ragnar Klavan, Lucas Leiva, dan Emre Can.

5 dari 6 halaman

4

Tidak kelelahan karena kompetisi Eropa

Hanya menduduki peringkat ke-8 pada musim 2015/2016, berarti Klopp dan anak asuhnya tidak perlu menjalani laga Eropa, seperti Europa League yang mereka jalani musim lalu. Dengan demikian, Liverpool bisa menyimpan tenaga dan fokus di Premier League.

Hal ini serupa pada saat Leicester City memenangi trofi Premier League musim lalu. Mereka hanya perlu menjalani satu laga per minggu pada musim itu.

Bandingkan dengan Liverpool pada musim lalu, menjalani Premier League dan Champions League sekaligus, mereka harus rela kalah pada partai final Capital One Cup, dan Europa League, karena mereka lebih lelah.

6 dari 6 halaman

5

Klopp punya disiplin dan ketegasan

Klopp adalah manajer yang dikenal siap menghukum pemain yang tidak menjalankan apa yang diminta demi kebaikan tim.

Salah satunya adalah Mamadou Sakho. Klopp memintanya untuk tidak mengikuti sesi latihan Liverpool karena terbukti melanggar pemakaian doping dan dihukum oleh UEFA.

"Proses melawan tindakan indisipliner dilakukan oleh pemain Liverpool, Mamadou Sakho, dalam pertandingan leg kedua 16 besar Liga Europa antara Manchester United melawan Liverpool," bunyi pernyataan UEFA seperti dilansir Sky Sports.

"Proses berhubungan dengan pelanggaran peraturan anti-doping UEFA, setelah pemain gagal tes doping dalam laga tersebut. Pemain tidak meminta analisis Sampel B. UEFA kini telah menjatuhkan skors selama 30 hari kepada pemain sampai keputusan akhir diumumkan oleh Komite Etik dan Displin UEFA," lanjutnya.

Cedera hamstring, yang diderita bersamaan dengan larangan tanding tersebut, membuatnya tidak fit. Klopp pun memintanya 'bertarung' untuk pulih dan mendapatkan satu tempat di skuat utama.

"Dia sedang dihukum dan terkena cedera. Saya harus memperhatikan pemain yang sudah bermain saat ini. Bagaimana caranya dia bertanding setelah beristirahat untuk sekian lama. Para pemain lain tidak perlu menunggu Sakho, saya akan melihat keseriusannya untuk kembali," jelas Klopp.

Berbagai Sumber

Video Populer

Foto Populer