Sukses


Invincible Arsenal, Mahakarya Terindah 20 Tahun Karier Wenger

Bola.com, London - Menjadi jawara Premier League merupakan pekerjaan yang sulit dan rumit. Namun, menjadi juara kompetisi kasta tertinggi di Inggris tanpa terkalahkan selama semusim merupakan pencapaian yang luar biasa.

Arsenal berhasil melakukannya pada musim 2003/2004. The Gunners tampil sebagai juara Premier League dengan mengumpulkan nilai akhir 90 poin dari 38 pertandingan, unggul 11 poin dari Chelsea yang menempati posisi kedua.

Musim menakjubkan tersebut dikenal dengan sebutan Invincible Arsenal. Keberhasilan tersebut tak lepas dari kejeniusan taktik manajer Arsene Wenger. Padahal, kala itu Wenger tak banyak membeli pemain pada bursa transfer awal musim.

Pembelian besar Wenger saat itu hanyalah penyerang Antonio Reyes, yang tampil gemilang bersama Sevilla. Kemudian, penjaga gawang Jens Lehmann yang didapat dengan harga murah. Selebihnya, Wenger hanya menitikberatkan pada pembelian pemain muda semisal Gael Clichy, Cesc Fabregas, dan Robin van Persie.

Meski demikian, Wenger berhasil membuktikan bahwa kehadiran Lehmann dan Reyes mampu memberikan dampak signifikan bagi skuat Arsenal yang sudah mapan, setelah menjadi juara Premier League pada musim 2001-2002.

Lehmann tampil sebagai kiper utama. Sementara itu, Reyes menjadi tandem bagi Thierry Henry di lini depan. Wenger pada musim itu bertumpu dengan skema 4-4-2 diamond khas Inggris, formasi yang terus dia gunakan saat mengantar The Gunners juara Premier League dua musim lalu.

Kegemilangan musim Arsenal saat itu sudah terlihat sejak pertandingan pertama. Meriam London menekuk Southampton dengan skor telak 6-1 (7/5/2003). Pada pertandingan kedua, The Gunners melumat Sunderland 4-0 (11/5/2003).

Namun, rekor tak terkalahkan Arsenal nyaris rusak pada laga terakhir melawan Leicester City (15/5/2004). Kala itu, Arsenal tertinggal melalui gol Paul Dickov. Namun, The Gunners mampu membalas melalui penalti Henry pada menit ke-47 dan gol Patrick Vieira pada menit ke-66. Total, Arsenal melalui musim 2003-2004 dengan meraih 26 kemenangan dan 12 imbang.

"Menjadi juara tanpa terkalahkan bukan hal yang tak mungkin untuk dilakukan. AC Milan berhasil melakukannya. Jadi, saya tak melihat alasan mengapa kami tak bisa melakukan hal yang sama," ujar Wenger.

"Anda pikir Manchester United, Liverpool, atau Chelsea tak memimpikan hal yang sama? Mereka juga ingin melakukannya. Mereka tak membicarakan hal itu karena mereka takut terlihat aneh. Namun, kita tahu segalanya mungkin dalam sepak bola," ia menambahkan.

Rekor tak terkalahkan Arsenal terhenti pada pertandingan ke-49. Kala itu, Arsenal menyerah 0-2 melawan Manchester United pada 24 Oktober 2004. Selama 20 tahun menjadi manajer Arsenal, momen Invincible menjadi mahakarya Wenger yang paling dikenang fans. Namun, itu menjadi gelar Premier League terakhir yang didapatkan Arsenal hingga saat ini.

2 dari 2 halaman

Deretan Trofi Arsene Wenger

Deretan Trofi Arsene Wenger

Total, 15 gelar berhasil Arsene Wenger persembahkan selama 20 tahun masa baktinya di Arsenal. Sang Profesor mengantar Meriam London meraih tiga gelar Premier League, enam gelar Piala FA dan FA Community Shield.

Tentunya, gelar perdana menjadi yang paling diingat Wenger dalam kariernya. Premier League 1997-1998 menjadi gelar kompetitif perdana yang Wenger raih bersama Arsenal.

Ini menandai pertama kalinya Arsene Wenger membesut Arsenal sejak awal musim. Kala itu, Wenger menjadi manajer ketiga yang berhasil meraih trofi Premier League dari luar Inggris setelah Kenny Dalglish dan Sir Alex Ferguson.

Kala itu, Wenger membawa Arsenal meraih 78 poin dari 38 pertandingan. The Gunners meraih 23 kemenangan, sembilan hasil imbang, dan enam kali kalah. Meriam London unggul satu poin dari Manchester United yang berada di posisi kedua.

Premier League_Statistik Arsene Wenger (Bola.com/Adreanus Titus)

Wenger melengkapi suksesnya dengan membawa Arsenal merebut trofi Piala FA pada 16 Mei 1998. Pada pertandingan puncak yang berlangsung di Stadion Wembley, Meriam London mengalahkan Newcastle United dengan skor 2-0.

"Sebuah tim sepak bola seperti seorang wanita cantik. Bila Anda tidak memberitahunya dia lupa kalau dia cantik," ujar Wenger.

"Saya yakin [semangat tim] seperti bunga. Anda harus menjaganya dan mengawasinya setiap hari, atau ia akan mati. Tetapi Anda juga bisa membuat bunganya tumbuh lebih besar, lebih baik, dan lebih cantik jika Anda menjaganya,” dia menambahkan.

Wenger kembali meraih trofi Premier League pada musim 2001-2002. Kala itu, The Professor membawa Arsenal mengumpulkan 87 poin dari 38 pertandingan, hasil dari 26 menang, sembilan imbang, dan tiga kali kalah. Meriam London unggul tujuh poin dari Liverpool yang menempati posisi kedua.

"Hal-hal terbesar di hidup ini telah dicapai oleh orang-orang yang, pada awalnya, kita sebut gila. Dan jika mereka tidak memiliki ide-ide gila itu, dunia pasti telah lebih bodoh dari ini," tutur Wenger.

Namun, hingga kini Wenger masih belum mampu membawa Arsenal berjaya di kompetisi Eropa. Prestasi terbaik pria berusia 66 tahun itu hanyalah membawa Meriam London ke final Liga Champions 2005-2006. Kala itu, Arsenal menyerah 1-2 melawan Barcelona pada laga pamungkas yang berlangsung di Stade de France (17/5/2006).

Sumber: Berbagai Sumber

Video Populer

Foto Populer