Sukses


3 Masalah yang Membuat Strategi Sarri-ball Tidak Berjalan Mulus di Chelsea

Bola.com, Jakarta - Sarri-ball istilah yang populer di kalangan penggemar dan pandit sepak bola internasional belakangan ini. Itu mengacu pada gaya sepak bola yang diterapkan oleh manajer asal Italia, Maurizio Sarri yang melibatkan dominasi total dan kontrol bola.

Maurizio Sarri menerapkan gaya ini di Napoli. Kini ia embawa ideologi yang sama ke Chelsea. Itu mendapat sambutan hangat pada awal musim karena sangat kontras dengan sistem milik Antonio Conte.

Namun, serangkaian hasil yang tidak konsisten menimbulkan pertanyaan tentang kesuksesan filosofi tersebut di Premier League. Berikut ini tiga masalah dengan Sarri-ball di Chelsea seperti dilansir Sportskeeda.

Saksikan siaran langsung pertandingan-pertandingan Premier League, La Liga, Ligue 1, dan Liga Europa di sini.

2 dari 4 halaman

Penyelesaian Akhir

Krisis terbesar yang dihadapi revolusi Chelsea ala Sarri adalah kinerja yang buruk di depan gawang. Finishing menjadi masalah utama untuk tim yang bermarkas di Stamford Bridge dan mengakibatkan mereka kehilangan poin penting pada musim ini.

Mereka hanya mencetak 38 gol dalam 21 pertandingan liga musim ini. Tidak ada tim lain di posisi enam besar yang mencetak lebih sedikit. Bahkan, Chelsea gagal mencetak gol di liga musim ini dalam empat kesempatan. Arsenal, rival terdekat mereka, hanya gagal mencetak gol satu kali dan itu terjadi pada pertandingan pertama saat kalah dari Manchester City.

Chelsea melewatkan 35 peluang emas musim ini yang merupakan tertinggi ketiga di seluruh liga. Alvaro Morata menjadi penyebab masalah tersebut. Pemain asal Spanyol itu mendapatkan 13 peluang emas musim ini. Namun, dia melewatkan 10 dari mereka.

Hazard belakangan ini dimainkan sebagai false nine karena kinerja buruk para penyerang Chelsea. Meski ia sudah mencetak 10 gol, dalam jangka panjang, taktik ini tidak ideal karena kualitas Hazard paling bagus diekspresikan ketika ia menusuk dari sayap dan menciptakan peluang atau mencetak gol.

3 dari 4 halaman

Tak Punya Plan B

Maurizio Sarri punya keyakinan yang tinggi pada gaya permainannya dan pada pemain yang paling bagus menerapkan gaya tersebut. Ketika timnya menang, semuanya bagus tetapi keengganannya untuk mengubah keadaan ketika kalah atau mengalami performa buruk menjadi kesulitan tersendiri di Napoli dan hal itu terulang kembali di Chelsea.

Manajer asal Italia itu secara terang-terangan menolak untuk mengubah taktik 4-3-3 dan mengadopsi formasi yang sama di setiap pertandingan Chelsea musim ini. Bahkan ketika kalah, ia menolak untuk mengubah taktiknya.

Olivier Giroud menjadi super sub di Arsenal karena berhasil mencetak gol setelah masuk dari bangku cadangan. Dia adalah pemain pengganti tersubur kedua dalam sejarah Premier League. Namun, Sarri enggan memanfaatkan kelebihan tersebut dan Chelsea terus bermain dengan tiki-taka bahkan ketika Giroud ada di lapangan.

Peran Kante di dalam tim juga dipertanyakan setelah Chelsea menelan beberapa kekalahan. Kante bisa dibilang sebagai gelandang bertahan terbaik di Eropa tetapi harus bermain lebih tinggi dari biasanya.

Keraguan itu membuat Sarri memutuskan untuk tidak memainkan Kante sebagai gelandang bertahan dan menolak untuk mengubah formasinya untuk menyesuaikan dengan Jorginho dan Kante di posisi gelandang bertahan seperti dalam formasi 4-2-3-1.

Itu membuat statistik Kante dalam hal intersep, pemulihan, dan tekel menjadi menurun drastis. Musim ini, statistik Kante dalam hal pemulihan, intersep, dan tekel sepertinya akan berada di posisi terendah sejak ia datang ke Inggris.

Sarri sepertinya terlalu keras kepala untuk mengubah formasi atau bahkan mengubah taktik. Sepertinya 4-3-3 menjadi rencana A atau tidak sama sekali untuk Sarri.

4 dari 4 halaman

Terlalu Bergantung pada Eden Hazard

Eden Hazard adalah salah satu gelandang serang terbaik di dunia dan dia sudah membuktikannya lagi pada musim ini. Pemain Belgia itu membawa performa fenomenalnya dari Piala Dunia ke Premier League.

Dalam 20 penampilan Premier League musim ini, Hazard sudah mencetak 10 gol, membuat 9 assist dan menciptakan 12 peluang emas bagi rekan satu timnya. Dia berada di puncak dari semua kategori itu untuk Chelsea musim ini.

Chelsea sudah mencetak 38 gol di Premier League dalam 21 pertandingan musim ini. Dengan 10 gol dan 9 assistnya, Hazard berkontribusi 50% dari gol Chelsea musim ini. Untuk klub sekaliber Chelsea, itu adalah statistik yang sangat mengkhawatirkan.

Jika Hazard mengalami cedera, hal itu bisa membuat peluang Chelsea finis di posisi empat besar dan meraih piala musnah. Penurunan performa Hazard juga membuat The Blues sangat menderita. Itu sudah terjadi musim ini ketika Chelsea kehilangan 10 dari 21 poin yang tersedia antara matchday delapan dan 15 ketika Hazard tidak mencetak gol dan hanya mencatat satu assist.

Revolusi Chelsea Sarri akan membutuhkan waktu untuk membuahkan hasil. Namun, Sarri harus memodifikasi Sarri-ball agar dia bisa mencapai target pada musim ini dan mendapatkan kepercayaan dari para penggemar.

Sumber: Bola.net

Video Populer

Foto Populer