Sukses


Paul Scholes Ungkap Momen Hairdryer Treatment Terburuknya dari Sir Alex Ferguson

Bola.com, Jakarta - Legenda Manchester United, Paul Scholes, mengungkapkan pernah menjadi sasaran kemarahan pelatihnya, Sir Alex Ferguson.

Seperti diketahui, pelatih asal Skotlandia itu dikenal sangat tegas kepada para pemainnya. Tak sedikit pemain Manchester United yang pernah kena semprot atau dikenal dengan istilah hairdryer treatment dari Ferguson.

Bahkan, Ryan Giggs menyebut hanya empat pemain yang tak pernah kena hairdryer treatment dari Ferguson. Keempat pemain tersebut ialah Eric Cantona, Roy Keane, Bryan Ronson, dan Cristiano Ronaldo.

Hal itu berarti, selain keempat pemain tersebut pernah menjadi sasaran kemarahan Sir Alex Ferguson. Tak terkecuali gelandang tangguh, Paul Scholes.

Pria kelahiran November 1974 itu mengalami hairdryer treatment dari Ferguson pada September 2001, saat Manchester United bersua Newcastle United di Saint James' Park.

Pada laga tersebut, Scholes masuk sebagai pemain pengganti dan Setan Merah dalam keadaan tertinggal dengan skor 1-3. Masuknya Scholes membawa angin segar karena Manchester United berhasil menyamakan kedudukan menjadi 3-3.

Namun, kesalahan backheel yang dilakukan Paul Scholes berujung gol terakhir the Magpies. Berkat gol tersebut, Newcastle United mengunci kemenangan dengan skor 4-3.

Insiden tersebut yang membuat Paul Scholes kena semprot atau hairdryer treatment dari Sir Alex Ferguson.

"Setelah kejadian itu, manajer benar-benar marah pada saya, dan itu adalah pertama kalinya saya melawannya. Itu bukan sesuatu yang pernah saya lakukan, karena saya melihat Paul Ince dan Peter Schmeichel melawannya, dan itu tidak berakhir dengan baik! Percayalah!," ujar Scholes seperti dikutip dari Sportbible, Rabu (13/5/2020).

"Setiap kali saya dimarahi, saya hanya pasrah, tapi untuk saat itu saya tidak pantas dimarahi karena saya pikir saya membuat perbedaan bagi tim pada pertandingan tersebut," tambah Paul Scholes.

2 dari 2 halaman

Baru Pertama Kali

Kejadian hairdryer treatment dari Sir Alex Ferguson tersebut merupakan kali pertama dialami Paul Scholes. Scholes mengakui hairdryer treatment tersebut merupakan yang terburuk yang dialaminya.

"Saya mungkin tidak mendapatkan hairdryer treatment sebanyak pemain lain, tapi saya ingat satu yang paling buruk adalah saat bertandang ke Newcastle United," ujar Scholes.

"Saya bermain baik, saya membuat beberapa peluang dan saya pikir saya bisa mencetak gol, bahkan saya bisa saya membuat beberapa peluang. Jadi saya pikir kehadiran saya membuat sedikit perbedaan," tuturnya.

Di sisi lain, pada musim 2001-2002 tersebut, Manchester United mengakhiri kompetisi Premier League di urutan ketiga. Setan Merah berada di bawah Arsenal yang menjadi juara dan Liverpool.

Torehan tersebut menjadikan Manchester United untuk kali pertama finis di luar dua besar sejak kasta tertinggi sepak bola Inggris berganti nama menjadi Premier League pada 1992.

Sumber: Sportbible

Video Populer

Foto Populer