Sukses


5 Pelajaran Penting Saat Manchester United Ditahan Southampton

Bola.com, Jakarta - Manchester United gagal memperoleh poin penuh saat menjamu Southampton dalam laga lanjutan Premier League, Selasa (14/7/2020) dini hari WIB. The Red Devils hanya mampu meraih hasil imbang 2-2.

Gawang Manchester United sempat kebobolan lebih dulu saat Stuart Armstrong mencetak gol pada menit ke-12. Marcus Rashford dan Anthony Martial membalas, masing masing pada menit ke-20 dan 23'.

Keunggulan Manchester United sempat bertahan lama, bahkan sampai menit ke-90. Sayangnya, pada masa injury time, kelengahan jadi mimpi buruk dan mereka kebobolan gol dari sundulan Michael Obafemi.

Melihat performa yang diperlihatkan dalam pertandingan tersebut, ada lima pelajaran penting dari pertandingan antara Manchester United kontra Southampton ini.

Video

Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)

2 dari 6 halaman

Anthony Martial Jadi Pemeran Utama

Pemain berusia 24 tahun itu tidak hanya membubuhkan namanya di papan skor dengan golnya untuk Manchester United. Lebih dari itu, ia terus-menerus memberikan tekanan kepada lini belakang Southampton.

Gol Marcus Rashford pun tercipta berkat kerja kerasnya yang berhasil menarik perhatian tiga penggawa Southampton di kotak penalti. Tidak ayal kalau Martial dinobatkan sebagai man of the match dengan rating 8.9 oleh Whoscored.

Sebanyak empat tembakan dilepaskan oleh Martial selama pertandingan berjalan, dua di antaranya berhasil menemui sasaran. Bukan cuma itu, Martial juga melakukan enam kali upaya menggiring bola dan mencatatkan pesentase keberhasilan operan sebesar 94 persen.

3 dari 6 halaman

Catatan Pressing The Saints yang Fantastis

Ada satu keunggulan Southampton, dan terlihat jelas dalam laga kali ini: Mereka tidak pernah berhenti menguber bola saat berada di penguasaan lawan.

Southampton menjadi tim dengan jumlah tekanan kepada lawan paling banyak dalam lima liga besar Eropa. Khusus di sektor lini serang, mereka hanya kalah dari Liverpool dan Bayern Munchen dalam hal ini.

Gol pertama mereka lahir dari keahlian ini. Pemain mereka terus memberikan tekanan di wilayah pertahanan Manchester United hingga Paul Pogba melakukan kesalahan. Pemain The Red Devils sudah terlanjur maju sehingga Southampton pun bisa leluasa mencetak gol.

4 dari 6 halaman

Southampton Harusnya Bermain dengan 10 Orang

Dalam pertandingan ini, Southampton sebenarnya bisa tampil dengan 10 orang pemain di lapangan. Beruntung, wasit maupun tim VAR tidak melihat insiden antara Oriol Romeu dengan Mason Greenwood.

Iinsden terjadi di babak pertama. Oriol Romeu melakukan tekel dan mengenai betis Greenwood. Pada saat itu, bola sudah meninggalkan tempat kejadian. Namun, wasit tidak mengindahkan momen tersebut.

Southampton terbilang cukup kasar dalam pertandingan ini. Sikutan Che Adams ke kepala Victor Lindelof dan tendangan Jack Stephens ke arah Bruno Fernandes seharusnya bisa membuat wasit mengeluarkan kartu merah.

5 dari 6 halaman

Pemain Pengganti Tak Memberikan Dampak?

Pada awal-awal kembalinya Premier League, Ole Gunnar Solskjaer sering melakukan rotasi terhadap starting XI Manchester United. Dan saat sudah menemukan pakem idaman, ia terus memakai pemain yang sama dalam beberapa pertandingan.

Pakem ini membuat permainan Manchester United jadi lebih mengalir. Namun, saat Solskjaer harus menarik keluar pemainnya dengan berbagai alasan, penggantinya tidak memberikan dampak yang sepadan.

Saat menghadapi Southampton, pilar di lini tengah diganti - dalam hal ini Fernandes dan Pogba - harus ditarik keluar. Namun Fred dan Scott McTominay tak mampu memberikan dampak yang sama dalam permainan.

6 dari 6 halaman

Beban ke Liga Champions Makin Besar

Sebelum ini, posisi kelima dalam klasemen Premier League akan dihibahkan jatah Manchester City untuk tampil di Liga Champions musim depan. Namun, semuanya berubah saat banding The Citizens diterima oleh CAS.

Sekarang Manchester United berada di peringkat kelima. Memang, situasi dalam klasemen masih menguntungkan. Mereka hanya tertinggal satu poin dari peringkat ketiga, Chelsea.

Namun, tidak ada yang bisa menjamin apakah Manchester United bisa meraih kemenangan, atau dua tim di atasnya terpeleset, dalam tiga pertandingan sisa. Dengan situasi seperti ini, duel untuk memperebutkan jatah ke Liga Champions musim depan pun akan makin sengit.

Sumber: Independent

Disadur dari: Bola.net (Yaumil Azis, published 14/7/2020)

Video Populer

Foto Populer