Bola.com, Jakarta - Tiga klub yang terdegradasi dari pentas Premier League sudah diketahui beberapa pekan sebelum kompetisi berakhir. Fulham, Sheffield United, dan West Bromwich Albion harus menepi bermain di level Championship musim depan.
Meskipun Fulham, West Brom, dan Sheffield United terdegradasi, ketiganya memiliki sejumlah pemain yang tampil bagus di Premier League 2020-2021.
Advertisement
Jangan heran jika musim 2021-2022 Anda masih melihat mereka berkiprah di kasta utama, berganti kostum klub. Biaya transfer yang relatif murah membuat pemain-pemain ini menjadi gulali di bursa transfer.
Berikut adalah lima pemain klub yang terdegradasi yang bisa kembali ke Liga Inggris musim panas ini dengan cepat.
Video
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Matheus Pereira
Ketika West Brom dipromosikan dari Championship musim panas lalu, banyak pengamat menilai peluang mereka bertahan di Premier League ditentukan oleh dua penyerang mereka: Matheus Pereira dan Grady Diangana.
Diangana tampil jeblok di kasta utama, sementara Pereira kinerjanya sangat fantastis.
Meski tidak bermain sebagai striker, Pereira telah mencetak 10 gol Liga Inggris musim ini, menjadikannya pencetak gol terbanyak West Brom. Faktanya, dia mendapat dua kali lipat jumlah pesaing terdekatnya Callum Robinson.
Tapi Pereira juga berada di puncak daftar West Brom dalam hal assist (lima) dan sering terlihat seperti satu-satunya penyerang yang benar-benar berbahaya di tim yang ompong.
Pemain asal Brasil itu juga telah menunjukkan bahwa ia dapat mengirimkan umpan-umpan bermutu melawan raksasa. Ia mengirimkan dua gol dan dua assist ketika The Baggies mengoyak Chelsea 2-5 di Stamford Bridge pada bulan April.
Klub-klub macam Aston Villa, Leeds, dan Liverpool memantaunya saat ini.
Â
Advertisement
Ademola Lookman
Pernah dianggap sebagai salah satu prospek terpanas dalam sepak bola Inggris setelah penampilannya untuk Timnas U-20 Inggris pada 2017, pada perjalanannya karier Ademola Lookman melempem saat naik kelas ke level senior.
Penyerang tersebut pindah ke RB Leipzig dari Everton pada 2019 tetapi tidak pernah benar-benar memberi pengaruh di Bundesliga, hanya membuat 11 penampilan di Bundesliga musim lalu.
Jadi, ketika dia dibawa ke Fulham dengan status pinjaman pada September, itu terasa seperti risiko. Namun, meski Fulham tidak mampu bertahan di Premier League, cukup adil untuk mengatakan bahwa Lookman membuktikan anggapan banyak orang salah besar.
Sang penyerang telah membuat 31 penampilan di Liga Inggris musim ini, mencetak empat gol dan membuat empat assist. Dalam hal keterlibatan dalam gol, sejauh ini dia adalah pemain paling berbahaya di The Cottagers.
Dia jelas mampu bersikap kenaifan, seperti yang terlihat dalam penalti Panenka yang gagal melawan West Ham pada November. Namun, gaya dribel Lookman yang menarik akan membuatnya menjadi favorit penggemar di klub mana pun di dunia.
Lookman mungkin masih terlalu mentah untuk menjadi pilar klub elite Premier League. Tetapi pemain berusia 23 tahun itu akan menjadi sosok penting buat klub papan tengah macam Aston Villa atau Leeds.
Sander Berge
Jika kami jujur, tidak ada satu pun dari skuad Sheffield United yang berkinerja bagus pada musim ini. Sesuatu yang ironis mengingat musim sebelumnya The Blandes jadis salah satu klub kuda hitam yang kerap merepotkan tim-tim papan atas.
Pemain-pemain kunci mereka layaknya Rhian Brewster dan John Lundstram melempem.
Praktis hanya seorang Sander Berge tampil ciamik secara individu.
Berge hanya membuat 15 penampilan, cedera telah membatasi waktu bermainnya. Walau tampil sedikit, reputasi pelatih asal Norwegia itu tetap terjaga layaknya musim debut yang gemilang pada 2019-2020.
Seorang gelandang dalam dengan jangkauan passing yang sangat baik, gaya semua aksi Berge telah membuatnya dibandingkan dengan sesama pemain Skandinavia Pierre-Emile Hojbjerg. Namun sebenarnya, dia mungkin pemain yang sedikit lebih progresif daripada pemain Denmark itu.
Berge dapat menawarkan banyak hal buat klub besar. Dan dengan Giorginio Wijnaldum akan meninggalkan Anfield, tidak mengherankan jika dia dikaitkan dengan kepindahan ke Liverpool. Klub lainnya macam Everton atau Southampton juga ngebet meminangnya.
Advertisement
Joachim Andersen
Fulham memulai musim dengan langkah gontai, sebelum akhirnya bisa menemukan performa lumayan pada paruh kedua kompetisi. Sayang kebangkitan ini terlambat, Cottagers sudah telanjur terpuruk.
Perbaikan kinerja karena bos Scott Parker mampu mengubah pertahanan rapuh yang mengandalkan Tim Ream dan Michael Hector di jendela transfer musim dingin.
Salah satu pemain yang merubah perwajahan Fulham adalah Joachim Andersen. Pemain Denmark itu memberikan pengaruh yang cukup besar di lini pertahanan.
Masih berusia 24 tahun, Andersen sudah mencatatkan 29 penampilan di Premier League musim ini, mencetak satu gol dan mencatatkan satu assist.
Tapi tentu saja, pekerjaan defensifnya yang membuatnya menonjol. Dia memiliki rata-rata tekel yang sangat tinggi per gim, juga untuk catatan intersepsi.
Batu sandungan bagi tim Premier League yang ingin mengontrak Andersen musim panas ini mungkin adalah fakta bahwa meski ia jadi bintang utama Fulham musim ini, Andersen tetap menjadi pemain Lyon secara resmi, dan tim Prancis itu mungkin tidak ingin menjualnya.
Tottenham yang ingin memperkuat pertahanan mereka musti berani mengumbar uang buat mendatangkan Joachim Andersen.
Sam Johnstone
Selalu sulit bagi penjaga gawang untuk benar-benar bersinar untuk tim di tiga terbawah Premier League.
Namun, Sam Johnstone dari West Brom melakukannya musim ini. Tidak mengherankan jika dia akhirnya pindah dari Hawthorns ke klub Premier League musim panas ini.
Produk akademi Manchester United, Johnstone sebagian besar merupakan entitas yang tidak dikenal yang masuk musim ini, meski sudah berusia 28 tahun.
Tapi setelah bertindak sebagai penjaga gawang utama West Brom selama dua musim di Kejuaraan EFL, dia membuat pengaruh yang nyata di Premier League musim ini.
Tentu, penyelamatannya tidak mampu mempertahankan West Brom di papan atas, tapi tanpa dia, siapa yang tahu seberapa buruk hal-hal yang mungkin terjadi?
Johnstone telah melakukan total 150 penyelamatan musim ini, termasuk satu penalti, dan dia tidak pernah melakukan kesalahan yang mengarah langsung ke gol.
Faktanya, setelah dipanggil ke skuad Inggris untuk pertandingan internasional baru-baru ini pada bulan Maret, kiper Baggies bahkan mungkin memiliki kesempatan bermain di Piala Eropa.
Johnstone telah dikaitkan dengan kepindahan ke Tottenham dan West Ham, dan tampaknya sangat mungkin dia akan kembali ke kasta utama musim depan.
Sumber: Sportskeeda
Advertisement