Bola.com, Jakarta - Proses perpindahan pemain dari satu ke klub di pentas Premier League acap kali meninggalkan ragam kisah. Khusus tim-tim enam besar seperti Manchester City, Manchester United, Tottenham Hotspur, Chelsea, Liverpool, dan Chelsea, beberapa di antaranya diawali dengan keraguan.
Akan tetapi, sejarah kemudian mencatat, sang pemain justru menjadi andalan di timnya yang baru. Tak sedikit yang menjadi pencetak gol terbanyak.
Baca Juga
Fakta Real Madrid, Chelsea dan MU Saling Sikut demi Pemain Berusia 18 Tahun, Seistimewa Apa Dia dan Emang Enggak Ada yang Lain ?
Tak Pernah Terucap dari Mulut Pelatih Timnas Inggris, Kini Kalimat Khusus Tertuju ke Arah Jagoan Muda Manchester United
5 Permutasi Unik Formasi Starting XI Timnas Inggris di Pentas Euro 2024 : Wah Mantaf, Sepertinya Bisa Tembus Final Lagi Nih
Advertisement
Â
Nama Lain
Robin van Persie misalnya, kepindahannya dari Arsenal ke Manchester United ternyata tak sia-sia. Striker asal Belanda itu tak hanya mendapat sanjungan dari Sir Alex Ferguson, tapi juga menjadi legenda Setan Merah.
Di bawah ini, selain RvP, masih ada pemain bintang lainnya yang nyaris memiliki kisah yang sama. Siapa saja mereka?
Advertisement
Â
Advertisement
Michael Carrick, dari Tottenham ke MU (Juli 2006)
Menjadi pemain Internasional Inggris yang mapan, Carrick menjadi rekrutan termahal keenam Manchester United sepanjang masa. Dia memainkan peran penting dalam banyak kemenangan besar, termasuk lima gelar Liga Inggris dan berbagai trofi bergengsi lain.
Dalam 12 tahun sebagai pemain di Old Trafford, Carrick berhasil memenangkan setiap penghargaan domestik di sepak bola Inggris. Dia juga satu-satunya pemain Inggris selain mantan rekan setimnya di MU, Wayne Rooney, yang memenangkan Liga Inggris, Piala FA, Liga Champions, Piala Liga, FA Charity/Community Shield, Liga Europa dan Piala Dunia Antarklub.
Advertisement
Setelah pensiun pada 2017/2018, Carrick bergabung dengan staf pelatih tim utama di MU. Ia menjabat sebagai manajer sementara untuk tugas tiga pertandingan pada November 2021, setelah pemecatan Ole Gunnar Solskjaer.
Â
Robin van Persie, dari Arsenal ke MU (Agustus 2012)
Van Persie membuktikan dirinya sebagai striker top pada 2011/2012, ketika ia mencetak 44 gol dalam 57 pertandingan untuk klub dan Timnas Belanda. MU, sementara itu, baru saja sakit hati karena kalah dalam perburuan gelar dari Manchester City dengan selisih gol.
Jadi tidak mengherankan jika pelatih Sir Alex Ferguson memilih Van Persie sosok yang sangat dibutuhkan untuk kembali merebut gelar. Arsene Wenger dan Arsenal tidak merasa begitu antusias tentang ancaman kehilangan kapten klub dan pencetak gol terbanyak mereka - yang hanya memiliki satu tahun kotrak tersisa - ke klub saingan.
Advertisement
Â
Advertisement
Tampil Cemerlang
Setan Merah berhasil menyelesaikan kesepakatan mereka pada pertengahan Agustus. Setelah itu selesai, Ferguson mengakui tidak pernah benar-benar percaya akan bisa memberikan hadiah kepada striker bintang The Gunners itu.
Van Persie cemerlang di MU. Dia pencetak gol terbanyak MU dengan 30 lesakan dalam 48 pertandingan. RVP juga memenangkan Sepatu Emas Liga Premier 2012/2013 atau jelang berakhirnya masa bakti Ferguson.
Advertisement
Â
Sol Campbell, dari Tottenham ke Arsenal (Juli 2001)
Nama Campbell masih didengungkan dengan kebencian oleh penggemar Tottenham karena bek tengah itu merekayasa transfer bebasnya ke Arsenal. Dengan kontraknya yang akan berakhir musim panas itu, Spurs menawarkan kontrak baru kepadanya yang akan membuat Campbellmenjadi salah satu pemain dengan pendapatan tertinggi di Spurs.
Namun, tiba-tiba, dia secara resmi diperkenalkan sebagai pemain Arsenal tanpa siapa pun - bahkan pers - mengetahuinya. Pembelotan mengejutkan Campbell tersebut membuatnya dijuluki "Judas" di kalangan fans Tottenham.
Advertisement
Â
Advertisement
Tak Sia-sia
Namun, terlepas dari semua itu, kepindahannya ke Emirates Stadium ternyata tak sia-sia. Bersama The Gunners, dia memenangkan dua gelar Liga Inggris dan tiga Piala FA.
Dia mencetak gol di final Liga Champions selama masa kesuksesan klub di bawah Arsene Wenger, sebelum berangkat ke Portsmouth pada 2006.
Advertisement
Â
Kyle Walker, Dari Tottenham ke Man City (Juli 2017)
Setelah memulai kariernya di klub masa kecil Sheffield United dan kemudian melanjutkannya ke Tottenham, Walker membuat lompatan ke Mancehster City pada musim panas 2017. Ia termasuk dalam transfer besar yang bisa membuatnya menjadi pemain Inggris termahal yang pernah ada.
Bek internasional Inggris yang serba bisa hampir selalu hadir untuk City, Bermain 214 kali sebagai bek kanan, bek sayap, bek tengah, lini tengah defensif, lini tengah kanan dan bahkan penjaga gawang
Advertisement
Walker telah memenangkan empat gelar Liga Inggris di Etihad Stadium serta empat Piala Liga dan satu Piala FA. Dia menjadi satu opsi pertahanan paling tepercaya Pep Guardiola.
Â
Advertisement
Teddy Sheringham, Dari Tottenham ke Man United (Juli 1997)
Sheringham bergabung dengan Spurs dari Nottingham Forest pada 1993 dan menjadi pencetak gol terbanyak mereka di Liga Inggris pada musim debutnya. Dijuluki striker deep-lying, dia dengan cepat menjadi favorit penggemar di White Hart Lane dan menjadi mitra yang kuat bagi striker asal Jerman, Jurgen Klinsmann.
Finis sebagai pencetak gol terbanyak pada musim 1996/1997 saat timnya terdampar di papan tengah. Sheringham merasa waktunya untuk mencari klub besar pertama dalam karirnya.
Advertisement
Â
Gokil Abis
Manchester United, yang membutuhkan pengganti Eric Cantona setelah pensiun. Sheringham mulai beraksi di Old Trafford dan mencetak 14 gol dalam 42 pertandingan di musim pertamanya.
Sheringham menghabiskan empat musim bersama United dan memenangkan tiga gelar Premier League, satu Piala FA, Liga Champions, dan Piala Interkontinental. Pada musim terakhirnya, 2000/2001, veteran itu mendapatkan kembali bentuk terbaiknya pada usia 35 tahun dengan 21 gol dalam 43 pertandingan dan memenangkan penghargaan Pemain Terbaik PFA dan Pemain Terbaik FWA sebelum ia kembali ke Spurs .
Advertisement
Â
Advertisement
Ashley Cole, Dari Arsenal ke Chelsea (Agustus 2006)
Salah satu transfer paling kontroversial di era Liga Premier adalah saat Cole meninggalkan Arsenal. Dianggap sebagai bek kiri kelas dunia, Cole memenangkan dua gelar Liga Premier dan tiga Piala FA bersama The Gunners dan sebagai bagian dari "Invincibles" pada musim 2003/2004.
Cole dituding telah melanggar aturan dengan pergi diam-diam bertemu kubu Chelsea untuk membahas kemungkinan dirinya pindah. Dia merasakan denda, tetapi akhirnya menyetujui perpanjangan kontrak satu tahun.
Advertisement
Lewat otobiografinya, Cole mengecam Arsenal karena dirinya dijadikan sebagai kambing hitam atas kepindahannya ke Chelsea. Cole menghabiskan delapan musim yang sangat sukses di Stamford Bridge.
Â
Raheem Sterling, Dari Liverpool ke Man City (Juli 2015)
Manchester City membuat Sterling menjadi pemain remaja termahal Inggris. City pantas mengeluarkan uang banyak, karena mengingat Sterling memang pemain berbakat dengan skil mumpuni.
Banyak yang meragukan, namun tidak ada pemain yang mencetak lebih banyak gol untuk City di era Guardiola daripada Sterling. Ia mengemas 120 gol di semua kompetisi sejak awal musim 2016/2017.
Advertisement
Meskipun jarang bermain sebagai striker sentral, Sterling mencapai tonggak sejarah dengan 30 gol musim 2019/2020. Tak hanya di klub, Sterling juga cemerlang di Timnas Inggris. Dia mengemas sembilan gol dalam 11 laga untuk Tiga Singa.
Â
Advertisement
Banyak Trofi
Sterling memenangkan empat gelar Liga Premier, Piala FA, dan lima Piala Liga bersama City. Dia juga bagian dari tim yang membuka jalan baru dengan mencapai final Liga Champions pertama klub yang kalah dari Chelsea di musim 2020/2021.
Setahun kemudian, Sterling bergabung dengan Chelsea dengan harga yang kira-kira sama dengan yang dibayarkan City untuknya tujuh tahun sebelumnya.
Advertisement
Sumber: ESPN