Bola.com, Manchester - Manchester United (MU) mencatatkan clean sheet terbanyak kedua di seluruh Eropa sejauh musim ini. Setelah kalah 1-2 dari Brighton dan 0-4 Brentford dalam dua pertandingan pembukaan musim ini, Setan Merah melejit.
MU mencatatkan awal paling buruk di bawah manajer baru Erik ten Hag. Tetapi, Setan Merah belajar dari kesalahan dan bangkit serta menjadi satu-satunya tim Inggris yang berpeluang memenangi empat gelar musim ini.
Baca Juga
Pasukan Ten Hag juga diam-diam mencatatkan 15 clean sheet dalam 29 pertandingan musim ini. Clean sheet yang mereka ciptakan itu hanya kalah dari klub La Liga Barcelona dan rivalnya di Premier League, Newcastle United, yang sama-sama mencetak 16 laga tanpa kebobolan.
Manchester United juga telah kebobolan 25 di Premier Legue musim ini dan enam di antaranya saat kalah 3-6 dari Manchester City pada Oktober 2022. Pertahanan MU musim ini terbilang lebih bagus daripada musim-musim sebelumnya.
Lalu apa rahasia Erik ten Hag bisa mencatatkan 15 clean sheet dari 28 laganya musim ini? Berikut empat rahasia yang tertungkap berdasarkan statistik yang MU lakukan.
Berita Motion grafis Man of The Match pada laga Derbi Manchester, tak lain adalah Marcus Rashford. Berkat golnya di menit ke-82, bawa Setan Merah keluar sebagai pemenang atas Manchester City.
1. David de Gea Fantastis
Banyak suporter MU yang masih meragukan kualitas David de Gea, apalagi pada dua laga awal Liga Inggris musim ini. Meskipun tidak akan pernah bisa bermain seperti Ederson atau Alisson, De Gea melakukan penyelamatan penting musim ini.
Kiper berusia 32 tahun itu selalu tampil di setiap laga MU musim ini kecuali di Piala Liga Inggris atau Carabao Cup. De Gea mencatatkan 15 clean sheet, sehingga pantas mendapatkan pujian atas peran yang dia mainkan sejauh ini.
Advertisement
2. Ketenangan Casemiro
Casemiro adalah tipe gelandang yang telah hilang dari United selama beberapa tahun belakangan. Sejak kedatangannya dari Real Madrid, Casemiro tampil mengesankan di hampir setiap pertandingan.
Selain mampu melindungi bek Setan Merah, pemain berusia 30 tahun itu telah mencetak dua gol dan menyumbang lima assist musim ini. Saat Casemiro absen, MU merasakan kekalahan dari Arsenal 2-3 di Emirates.
3. Pembuktian Luke Shaw
Tidak hanya Lisandro Martinez dan Raphael Varane yang mendapat pujian di lini belakang MU, tetapi juga bek kiri mereka, Luke Shaw. Dia sempat kehilangan tempatnya saat Tyrell Malacia datang pada awal musim. Namun, Shaw membuktikan diri, sehingga mendapatkan posisinya lagi di tim utama.
Meski permainannya sempat turun naik, Shaw mampu membuktikan diri dengan satu gol dan dua assist. Shaw akhirnya menunjukkan juga kemampuannya sebagai bek kiri nomor satu di Timnas Inggris.
Advertisement
4. Perubahan Ten Hag
Erik ten Hag tiba di Old Trafford di bawah tekanan untuk membalikkan keadaan di tubuh Manchester United. Tentunya, pelatih asal Belanda ini harus melakukan sejumlah perubahan untuk menyelamatkan prestasi klub.
Beberapa perubahannya dengan mencadangkan dua bintang yakni Cristiano Ronaldo dan Harry Maguire. Dia juga membuat keputusan mengejutkan dengan menjadikan Shaw sebagai bek tengah dan ternyata hasilnya positif.
Sumber: Manchester Evening News