Bola.com, Jakarta - Liga Inggris menjadi satu di antara idaman para pesepak bola di seluruh dunia. Persaingan ketat, klub-klub raksasa sampai gaji besar membuat siapapun 'ngiler' ingin ada di Premier League.
Namun, bertaburnya bintang tak selalu membuat mulus karier para pesepak bola itu sendiri. Mereka ada yang terus bersinar, tapi banyak juga yang tenggelam karena kalah bersaing atau terkena cedera.
Baca Juga
- Sejarah Tercetak, Ini Starting XI Pertama Pilihan Gareth Southgate sebagai Pelatih Timnas Inggris
- Ada Rahasia Istimewa di Balik Berita Panas Kegagalan Drawing Piala Dunia U-20 di Bali, Jangan Terlewat Ya
- Lagi-Lagi, Persaingan Cristiano Ronaldo dan Lionel Messi yang Terus Berlanjut Meski Beda Benua : Siapa Lebih Jagoan Sekarang ?
Walhasil, banyak klub yang justru buntung alias rugi setelah gelontoran uang mereka tak sepadan dengan performa pemain yang datang. Inilah kejamnya Liga Inggris.
Pemain kelas dunia diimpor atau ditukar dengan puluhan juta pound setiap musim. Mereka datang dengan harapan tim yang membeli mereka bisa memenangkan gelar atau paling tidak mengamankan tiket ke Liga Champions.
Berikut 11 pemain yang bisa dibilang paling buruk di posisinya dalam beberapa musim terakhir, seperti dilansir Bleacherreport.
Berita video Liga Inggris, Manchester United menang 2-1 atas Crystal Palace, Sabtu (4/2/23)
Kiper: Ben Foster
Kali terakhir beraksi, Foster memperkuat Watford, dari 2018 hingga 2022. Sebelumnya, dia memperkuat West Bromwich Albion.
Selain dua klub tadi, kiper yang kini berusia 39 tahun itu juga pernah berseragam Manchester United dan Stoke City. Hanya saja, dia justru lebih banyak dipinjamkan ke klub-klub lain.
Ketika di MU, Foster gagal meyakinkan Sir Alex Ferguson. Walhasil, dia hanya bisa tampil dalam 12 laga, akhirnya mental dari Old Trafford.
Advertisement
Bek Kanan: Paulo Ferreira
Jose Mourinho menjadikan Paulo Ferreira rekrutan pertamanya setelah bergabung dengan Chelsea pada 2004. Sang pemain mendapat ekspektasi tinggi dari para fan Chelsea.
Nyatanya, eks Porto itu tak cukup maksimal selama di Chelsea, dari 2004 sampai 2013. Bek yang kini berusia 44 tahun itu hanya menjadi pilihan ketiga di lini belakang.
Bek Tengah: Sebastien Squillaci dan Anton Ferdinand (QPR)
Bisa jadi, tak ada lagi fans Arsenal yang mengingat Sebastien Squillaci. Itu karena Squillaci tak meninggalkan kesan mendalam selama memperkuat Meriam London (2010-2013).
Awalnya, dia diharapkan bisa menambah sangar jantung pertahanan Arsenal. Tapi, Squillaci gagal memenuhi ekspektasi.
Pemain yang juga diritik adalah Anton Ferdinand, saat yang bersangkutan memperkuat QPR (2010-2013). Seperti Squillaci, Anton Ferdinand juga menang gaya doang. Kinerjanya sebagai bek benar-benar jeblok.
Advertisement
Bek Kiri: Gonzalo Jara
Datang dari klub papan atas Cile, Colo-Colo, pada 2009, Jara malah jadi beban West Bromwich Albion. Ia tak sanggup bersinar.
Gagal menampilkan permainan terbaik dan gaji tinggi yang terus mengalir, West Bromwich Albion melepasnya ke sejumlah klub dengan status pinjaman hingga dilepas ke Nottingham Forest pada 2013.
Saat ini, Jara bermain di kampung halamannya bersama klub Coquimbo Unido.
Gelandang: Kieron Dyer
Dua tahun tanpa kesan mendalam sebagai gelandang, Queens Park Rangers memilih untuk melepas Dyer ke Middlesbrough pada 2013. QPR bisa saja menahannya.
Tetapi, semua itu sama saja buang-buang uang. Maklum, manajemen harus menyetor gaji kepada pemain yang mereka boyong dari West Ham United pada 2011 itu.
Advertisement
Gelandang: Jon Obi Mikel dan Lee Cattermole
Jon Obi Mikel, pemain asal Nigeria, cukup lama menjadi pemain Chelsea, dari 2006 hingga 2017. Tapi tak ada satupun yang bisa memastikan apakah dia benar-benar tepat bagi The Blues.
Begitu juga dengan Lee Cattermole, eks pemain Sunderland (2009–2019). Cattermole justru dikenang sebagai pemain yang megoleksi 20 kartu kuning dan beberapa kartu merah.
Gelandang Kiri: Diniyar Bilyaletdinov
Pemain ber-KTP Rusia ini pernah lama merasakan kerasnya Premier League, dari 2009 hingga 2012. Di masa itu, Bilyaletdinov berkostum Everton.
Pada musim pertamanya, kinerja Bilyaletdinov cukup oke dengan torehan enam gol termasuk beberapa gol jarak jauh. Tapi dia tak mampu mempertahankan performa terbaiknya dan lama kelamaan mulai tersingkir dari tim utama.
Kali terakhir, pemain berusia 37 tahun ini tercatat berkostum klub asal Lithuania, Trakai.
Advertisement
Depan: Leroy Lita dan Cameron Jerome
Sebuah spanduk besar dibentang dan fans Swansea City berteriak lantang: Selamat Datang Leroy Lita. Lita tak berdaya. Tak banyak gol yang tersuguh dari kaki dan kepalanya.
Lita mendarat mulus di markas Swansea City pada 2011. Tapi apa yang terjadi selanjutnya sangat menjengkelkan.
Setahun berselang, dia dirental ke sejumlah klub macam Birmingham City, Sheffield Wednesday, dan Brighton & Hove Albion. Tahun 2013 dia dilego ke Barnsley.
Striker jeblok lainnya adalah Cameron Jerome. Saat datang ke Stoke City pada 2011, ratusan fans menyambutnya di markas tim kesayangan.
Kepada pers, Jerome bernazar akan tampil habis-habisan dan tak akan mengecewakan fans. Nyatanya, ucapannya tak sebanding dengan penampilannya di lapangan.
Pada musim pertamnya, dia hanya mampu mencetak tiga gol dalam 34 penampilan liga. Semusim berikutnya dia dipinjamkan ke Crystal Palace.
Saat ini, Jerome memperkuat Bolton Wanderers.
Sumber: Bleacherreport
MU Kejar Arsenal
Advertisement