Bola.com, Jakarta - Manchester City dapat menghadapi pengusiran dari Liga Inggris atau pengurangan poin jika klub tersebut terbukti melakukan pelanggaran peraturan keuangan.
Setelah penyelidikan selama empat tahun, operator Liga Inggris, Premier League, telah merujuk sejumlah dugaan pelanggaran ke Komisi independen.
Baca Juga
Diduga bahwa Manchester City melanggar aturan terkait penyediaan informasi keuangan yang akurat selama sembilan musim Liga Inggris dari 2009 hingga 2018. Dengan kata lain, Man City memanipulasi laporan keungan mereka selama bertahun-tahun.
Selain itu, Man City juga dicap telah gagal bekerja sama dengan penyelidikan Liga Inggris sejak awal musim 2018/2019, di antara berbagai dugaan pelanggaran.
Berita video aksi dari man of the match pekan ke-22 Liga Inggris (Premier League) 2022/2023, Tottenham Hotspur melawan Man City, Harry Kane, Minggu (5/2/2023) malam hari WIB.
Menyalahi Sportivitas
Operator Liga Inggris menyebut Man City mencederai sportivitas dari aspek keuangan. Ini sama saja menyalahi sportivitas karena imbasnya sunggu luar biasa.
Satu hal yang digarisbawahi Premier League adalah ketidakakuratan pendapatan, termasuk pendapatan sponsor, pihak terkait, dan biaya operasionalnya.
Komisi Independen sekarang akan ditunjuk oleh ketua Panel Yudisial Premier League, dengan proses yang akan diadakan secara pribadi dan rahasia, dengan hanya keputusan akhir mereka yang dipublikasikan.
Advertisement
Ancaman Sanksi
Di bawah regulasi Premier League W51, Komisi Independen berwenang untuk memberikan Manchester City dengan sejumlah sanksi, termasuk merekomendasikan agar Premier League “mengusir” klub tersebut.
Mereka juga dapat mengenakan pengurangan poin dan denda yang tidak terbatas jika terbukti melakukan pelanggaran.
Tuduhan kesalahan lain yang dibuat oleh Liga Inggris terkait dengan pengungkapan renumerasi yang tidak benar, termasuk kontrak Roberto Mancini selama menjadi manajer Manchester City, dan renumerasi pemain antara musim 2010/2011 dan 2015/2016.
Diduga juga bahwa klub melanggar aturan saat melakukan pendekatan kepada pemain muda, dan mungkin gagal mematuhi peraturan financial fair play (FFP) UEFA selama beberapa musim.
Pernah Langgar FFP, Tetapi Menang Banding
Pada tahun 2020, Manchester City berhasil memenangi banding atas larangan berkompetisi di Liga Champions selama dua tahun karena pelanggaran serius terhadap aturan keuangan UEFA di Pengadilan Arbitrase Olahraga (Cas).
Ketika itu, Cas dan UEFA tak bisa menjatuhkan hukuman karena adanya batasan waktu, yang artinya, kasus Man City kadaluwarsa.
Sebaliknya, Liga Inggris tidak memiliki tenggat waktu, sehingga meskipun kasusnya sudah lama terjadi, investigasi bisa dibuka kapan saja sampai kebenaran terungkap.
Advertisement