Sukses


3 Faktor Buruk yang Bisa Bikin Erik ten Hag Enyah dari Markas MU

Bola.com, Jakarta - Manchester United lagi-lagi menelan hasil minor di Premier League musim ini. Torehan tersebut membuat nasib Erik ten Hag di kursi manajer MU semakin terancam.

Tim Setan Merah menjamu Crystal Palace di Old Trafford pada laga pekan ketujuh Premier League, Sabtu (30/9/2023) malam WIB. Bermain di kandang sendiri, Manchester United tampil percaya diri.

Berdasarkan statistik yang dicatat ESPN, MU menorehkan 77,1 persen penguasaan bola, berbanding 22,9 persen milik Crystal Palace.

Selain itu, MU juga melepaskan 19 tembakan yang empat di antaranya mengarah ke gawang. Di sisi lain, Palace memperoleh dua peluang bagus dari delapan kesempatan.

Kendati menguasai jalannya pertandingan, Manchester United takluk 0-1 dari Crystal Palace. Gol tunggal tim tamu dicetak Joachim Andersen pada menit ke-25.

 

2 dari 6 halaman

Kekalahan Keempat

Keok dari Crystal Palace membuat Manchester United sudah menelan empat kekalahan dari tujuh pertandingan pembuka Premier League musim ini.

Sebelumnya, MU menyerah 0-2 dari Tottenham Hotspur, dan kalah dengan skor identik 1-3 dari Arsenal serta Brighton and Hove Albion.

Hasil minor tersebut membuat Manchester United kini berada di tempat ke-10 klasemen sementara Premier League dengan nilai sembilan. Mereka tertinggal dua poin dari Crystal Palace yang menghuni peringkat kesembilan.

"Ini awal yang buruk. Kami harus mengejar ketertinggalan dan berbuat lebih baik. Ini belum cukup baik. Tentu saja, ini membuat frustrasi semua orang, terutama para penggemar," kata Erik ten Hag.

Sejumlah faktor membuat Erik ten Hag bisa dipecat dari jabatan sebagai manajer Manchester United. Berikut ini adalah tiga di antaranya.

 

3 dari 6 halaman

Taktik Ten Hag Makin Tak Efektif

Sejak mengasuh Manchester United pada musim lalu, Erik ten Hag mengandalkan taktik 4-2-3-1. Selain itu, dia juga beberapa kali menerapkan formasi 4-3-3.

Sayangnya, strategi yang diterapkan manajer asal Belanda tersebut acap kali tak efektif, terutama ketika menjalani pertandingan-pertandingan besar. Satu di antara kurang efektifnya taktik Erik ten Hag terlihat ketika bersua Crystal Palace.

MU memang tampil dominan dalam duel tersebut. Namun, kreativitas serangan The Red Devils tak efektif.

Trio gelandang serang Manchester United, Bruno Fernandes, Marcus Rashford, dan Facundo Pellistri, kesulitan membongkar lini belakang Palace. Selain itu, barisan penyerang Manchester United juga tumpul dan lini belakang yang rapuh.

 

4 dari 6 halaman

Blunder Gaet Andre Onana

Pada bursa transfer musim panas tahun ini, Erik ten Hag membuat keputusan mengejutkan. Manajer asal Belanda tersebut memboyong Andre Onana ke Manchester United, dan tak memperpanjang kontrak David de Gea.

Sayangnya, keputusan Ten Hag mendapatkan Onana dianggap sebagai sebuah blunder. Sejauh ini, Andre Onana tampil dalam tujuh pertandingan di Premier League, kebobolan 11 gol dan hanya mencatatkan dua clean sheet.

Dengan jumlah kemasukan tersebut, MU masuk jajaran klub yang paling sering kebobolan di Premier League musim ini. Performa pertahanan Manchester United lebih buruk dibandingkan Chelsea yang berada di tempat ke-16, dan baru kemasukan enam gol.

 

5 dari 6 halaman

Sulit Dongkrak Lini Serang

Pada musim ini, Manchester United minim striker. Awalnya, mereka hanya memiliki Anthony Martial untuk menghuni pos di lini depan.

Erik ten Hag kemudian menggaet Rasmus Hojlund dari Atalanta pada musim panas tahun ini. Hojlund diharapkan mampu menjadi mesin gol Tim Setan Merah di lini serang.

Namun, Ten Hag kesulitan mendongkrak lini serang Manchester United. Anthony Martial dan Rasmus Hojlund masih belum mampu menyumbangkan gol untuk The Red Devils di Premier League.

Oleh karena itu, Erik ten Hag harus segera membenahi penampilan lini depan Manchester United, jika tak ingin posisinya sebagai manajer terancam.

6 dari 6 halaman

Simak Persaingan Musim Ini:

Video Populer

Foto Populer