Bola.com, Jakarta - Liga Inggris terkenal sebagai satu di antara tempat yang paling kompetitif di dunia. Selain penuh kejutan di setiap pekannya, Premier League juga dibanjiri pemain-pemain top, yang membuat laga semakin bergelora.
Meski begitu, Liga Inggris bukannya tanpa persoalan. Belum lama ini, legenda Liverpool, Jamie Carragher, mengecam klub-klub asal negeri Raja Charles II tersebut. Semua itu berlatar aturan pemungutan suara yang berdampak kepada kebuntuan dalam keputusan penting terkait transfer pemain.
Baca Juga
5 Hot News Como 1907 yang Bikin Geger : Apes Banget Dirujak Netizen sampai Heboh Dapat Jasa Eks Bek MU
5 Hot News Timnas Indonesia yang Memantik Emosi Publik : Haru STY dengan Suporter Merah Putih sampai Pemain Naturalisasi yang Bakal Hilang
5 Hot News Shin Tae-yong Pagi Ini : Jangan Ambyar Ya, Kejujuran STY Kena Penyakit sampai Peluang Timnas Indonesia di Tengah Jepang-Australia
Advertisement
Ada beberapa aturan yang menjadi atensi Carra. Klub-klub di bawah payung kepemilikan yang sama dapat mendatangkan pemain dengan status pinjaman dari klub sejenis tanpa harus melalui kerumitan transfer permanen.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Â
Berita Motion grafis deretan bintang yang pernah bermain untuk Arsenal dan Chelsea. Terbaru ada Jorginho yang pindah dari Chelsea ke Arsenal.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Validasi Khusus
Satu-satunya faktor validasi dalam kesepakatan 'pinjaman' ini adalah harus berada di bawah nilai pasar wajar UEFA. Misalnya, secara teknis, berdasarkan aturan ini, pemilik Newcastle United bisa mendatangkan pemain dari empat tim miliknya di Liga Arab Saudi.
Klub lain seperti Manchester City, Chelsea, Crystal Palace, dan Nottingham Forest juga menerapkan model multi-klub ini. Artinya, mereka dapat memfasilitasi transfer dengan mudah.
Liga Inggris melakukan pemungutan suara di antara klub-klub untuk melarang aturan ini. Sesuai aturan PL, 14 klub harus memberikan suara mendukung perubahan agar aturan dapat diubah.
Dalam kasus ini, hanya 13 klub yang mendukung larangan tersebut, dan tujuh klub lainnya memberikan suara menentang. Oleh karena itu, aturan tersebut tidak pernah dilaksanakan.
Â
Advertisement
Ada Perubahan
Akan tetapi tak diketahui klub mana saja yang memberikan suara. Carragher menuntut untuk mengetahui nama-nama klub yang memberikan suara menentang dan juga mengkritik rasio aturan 14/6, dan meminta agar rasio tersebut diturunkan menjadi 12/8.
"Kami menginginkan nama-namanya!!! Pengaturan ini jika Anda memerlukan suara 14/6 untuk meloloskan sesuatu dalam pertemuan PL adalah hal yang konyol. 12/8 tampaknya jauh lebih masuk akal," sebut Carra.
Sebenarnya, hasrat eks bek Liverpool tersebut pernah menjadi perbincangan beberapa tahun lalu. Hal itu berkaca dari banyaknya klub dengan model kepemilikan sama, sehingga seharusnya tak sulit memindahkan satu pemain ke tim lain dengan harga lebih wajar.
Sumber : Sportskeeda
MU Tenggelam, Menyerah Lagi?
Advertisement