Sukses


Jangan Baper, Ini Kisah Sedih Mantan Bintang Liga Inggris : Dulu Bergaji Rp 640 Juta per Pekan, Sempat Dipenjara karena Menilap Uang

Bola.com, Jakarta - Liga Inggris menjadi kompetisi yang ketat dan glamor. Dua sisi mata uang tersebut menjadi makanan sehari-hari bagi para pemain di Premier League. Tak heran jika berstatus bintang, materi tak menjadi masalah besar.

Dulu disanjung setinggi langit ke tujuh, kini dilupakan. Dulu berdompet tebal, kini hidup terasa sulit melilit. Nasib apes tersebut menggilas Lucas Neill, eks bintang Liga Inggris medio 2000-an.

Pada masa kemilauannya, Neill bisa mengantongi 40 ribu pounds atau sekitar Rp 640 juta per pekan. Namun, kini, hanya untuk sekadar membeli telepon genggam saja ia sudah tak bisa lagi. Pedih!

Neill adalah pahlawan sekaligus kapten West Ham United dan bermain di Piala Dunia 2006 bareng Timnas Australia. Ia juga menjadi legenda bagi Blackburn Rovers, karena berada di sana selama enam tahun.

Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)

 

Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)

2 dari 4 halaman

Hidup Berbeda

Kala itu, berbekal harta menumpuk dan rekening gendut, Neill menjalani kehidupan mewah, dengan Ferrari di garasinya dan pelesiran ke Maladewa. Kini dunia seakan terbalik.

Berusia 45 tahun, Neill menjalani kehidupan yang sangat berbeda setelah bangkrut. Bahkan, ia menghadapi hukuman tiga tahun penjara karena gagal menyanggah tuduhan menyembunyikan lebih dari 2 juta pounds dari pemberi pinjaman.

Saat dia berjuang melawan masalah keuangannya, lampu sering padam karena dia tidak punya uang menambah meteran bayar sesuai pemakaiannya. Penyesalan menyeruak, dan menyesakkan dada.

Neill, ayah dua anak itu merasa frustrasi. Hatinya patah. “Saya merasa tidak melindungi keluarga dan itu menyakitkan. Aku mengecewakan keluargaku," katanya lirih.

 

3 dari 4 halaman

Awas Bangkrut

Menurut Asosiasi Pesepakbola Profesional, sekitar 10 - 20 persen pemain profesional mengalami kebangkrutan ketika mereka pensiun. Padahal, Neill pernah disarankan menyuntikkan dana ke dalam skema investasi.

Sayang, ia enggan, dan memilih jalur lain yang pada akhirnya harus berurusan dengan pajak. “Saya pernah ditanya, apakah Anda memerlukan penasihat keuangan profesional ini, saya enggan, dan ternyata tak mudah selepas pensiun," ungkap Neill.

Ia menceritakan, suatu saat ada lembaga keuangan yang menagihnya 400 ribu pounds atau lebih dari Rp 6,4 miliar. Neill harus menjual delapan properti demi meluanis utangnya tersebut.

 

4 dari 4 halaman

Gagal Bayar

Pada kesempatan lain, Neill gagal membayar pinjaman NatWest untuk gudang dekat Newcastle. Neill berhutang pada bank sebesar 737 ribu pounds, dan dinyatakan bangkrut pada 2016.

"Orang-orang tidak dapat mempercayainya, tetapi saya tidak punya apa-apa lagi. Itu adalah titik terendah saya. Setelah 20 tahun berkarier di sepak bola dan semua kerja keras ini, saya tidak bisa menunjukkan apa pun," keluh Neill.

Urusan dengan pihak berwenang masih lanjut. Kurator menyelidik seluruh asset eks Everton dan Galatasaray tersebut. Selama tujuh tahun, proses finalisasi membuat Neill bersalah.

Kala itu, Neill harus menjual 144 hektar tanah, beberapa properti dan koleksi kendaraan. Setelah semuanya berlalu, kini Neill mulai membangun kembali kehidupannya.

Beruntung, Neill masih memiliki simpanan uang yang sengaja ditaruh di luar Inggris dan Australia. Kini, dia melatih perempuan dan anak di sebuah klub lokal. Selain itu, pria berpostur 185 cm ini bekerja sebagai manajer proyek di perusahaan digital.

Sumber : The Sun

Sepak Bola Indonesia

Video Populer

Foto Populer