Bola.com, Jakarta - Hasil imbang 2-2 Arsenal melawan Aston Villa pada pekan ke-22 Premier League mengungkapkan dua masalah utama yang dihadapi tim asuhan Mikel Arteta: kurangnya kedalaman skuad dan ketidakmampuan untuk mempertahankan keunggulan.
Kedua hal ini menjadi perhatian serius jika Arsenal ingin tetap bersaing dalam perburuan gelar.
Baca Juga
Advertisement
Satu di antara masalah terbesar Arsenal musim ini adalah kedalaman skuad, terutama di lini depan.
Arsenal harus bermain tanpa beberapa pemain kunci seperti William Saliba dan Bukayo Saka yang absen karena cedera. Hal ini memaksa Mikel Arteta untuk melakukan perubahan drastis pada susunan pemain.
Berita video pelatih Manchester City, Pep Guardiola menyebut bahwa Erling Haaland secara statistik kini sudah setara dengan Cristiano Ronaldo dan Lionel Messi.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Kurangnya Kedalaman Skuad
Pada pertandingan ini, Raheem Sterling menjadi satu-satunya penyerang berpengalaman di bangku cadangan, sementara pemain muda seperti Ismael Kabia dan Nathan Butler-Oyedeji, meski menjanjikan, masih kurang pengalaman di level tertinggi.
Ketika Arsenal membutuhkan rotasi atau pergantian pemain untuk mengubah permainan, Arteta tidak memiliki opsi yang cukup efektif. Sebaliknya, Aston Villa mampu menurunkan pemain berkualitas seperti Leon Bailey dan Emiliano Buendia.
Situasi ini menyoroti kurangnya kedalaman skuad Arsenal, khususnya di lini serang dan tengah.Â
Jika ingin bersaing dengan tim besar dalam jangka panjang, Arsenal harus berinvestasi lebih dalam meningkatkan opsi pemain mereka.
Advertisement
Problem Mempertahankan Keunggulan
Masalah lain yang dihadapi Arsenal adalah kesulitan dalam mempertahankan keunggulan, dan ini bukan pertama kalinya terjadi musim ini.
Melawan Aston Villa, Arsenal berhasil mencetak dua gol melalui Gabriel Martinelli dan Kai Havertz, memimpin 2-0 untuk sebagian besar pertandingan.
Namun, mereka kehilangan kontrol permainan dan dalam waktu delapan menit keunggulan itu hilang setelah Youri Tielemans dan Ollie Watkins mencetak gol untuk menyamakan kedudukan.
Arsenal menunjukkan kelemahan dalam menjaga kestabilan permainan setelah unggul. Lawan mampu memanfaatkan celah dan dengan mudah membalikkan keadaan.
Masalah ini juga terlihat di pertandingan sebelumnya, seperti saat melawan Brighton dan Chelsea, di mana Arsenal kehilangan poin, meski sempat unggul lebih dulu.
Jika ingin meraih gelar Premier League, Arsenal harus memperbaiki kemampuan mereka dalam mempertahankan keunggulan hingga akhir pertandingan.
Mencari Solusi
Hasil imbang 2-2 melawan Aston Villa mengungkapkan dua hal yang perlu segera diperbaiki Arsenal untuk tetap bersaing dalam perburuan gelar: kedalaman skuad dan stabilitas dalam mempertahankan keunggulan.
The Gunners harus mencari solusi, baik dengan memperkuat skuad melalui investasi pemain baru maupun dengan menyusun strategi yang lebih efektif ketika kehilangan pemain kunci.
Selain itu, Arsenal harus belajar mengontrol pertandingan dengan lebih baik agar keunggulan yang telah diraih tidak hilang begitu saja.
Untuk terus mengejar Liverpool, Arsenal harus menunjukkan perbaikan di kedua aspek ini.
Â
Sumber: AFP
Advertisement