Sukses


Kondisi Internal MU Menyedihkan, Mental Staf Drop

Suasana di MU dikabarkan cukup menyedihkan, dan sebagian besar staf kena mental oleh keadaan klub.

Bola.com, Jakarta - Situasi di dalam MU dikabarkan makin buruk, dengan atmosfer yang disebut cukup menyedihkan dan sebagian besar staf merasa mental drop akibat kondisi klub saat ini.

Hal ini diungkapkan oleh jurnalis kenamaan, Samuel Luckhurst, yang menyoroti tekanan yang dihadapi klub di dalam dan luar lapangan.

MU menjalani musim 2024/2025 yang penuh tantangan, baik dari segi performa maupun masalah internal. Saat ini, tim asuhan Ruben Amorim terpuruk di peringkat ke-14 Liga Inggris dengan hanya 11 pertandingan tersisa.

Namun, bukan hanya performa buruk di lapangan yang menjadi sorotan. Pekan lalu, MU kembali menjadi berita utama setelah mengumumkan pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap 200 staf, dengan alasan ingin mengembalikan klub ke jalur profitabilitas.

Luckhurst menilai kebijakan tersebut makin memperburuk moral para karyawan.

 

Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)

2 dari 3 halaman

Staf MU Kena Mental

Dalam laporannya untuk BBC, Luckhurst mengungkapkan bahwa para staf MU makin khawatir dengan situasi klub, terutama setelah 250 PHK yang terjadi selama setahun terakhir.

"Ini cukup menyedihkan dan saya pikir sebagian besar staf merasa cukup penurunan mental dengan kondisi klub. Hal ini sudah berlangsung selama setahun terakhir dengan 250 PHK," ungkap Luckhurst.

"Tahun lalu, ada rencana untuk 200 PHK. Tahun ini, ada orang-orang yang memutuskan untuk meninggalkan klub bahkan sebelum PHK diumumkan. Dan bagi para suporter, saat ini Jim Ratcliffe sangat dibenci."

"Dia benar-benar disamakan dengan keluarga Glazer, yang telah menjadi pemilik klub selama hampir 20 tahun," tambah Luckhurst.

 

3 dari 3 halaman

Kerugian Finansial Besar

Dalam 12 bulan pertamanya di MU, Sir Jim Ratcliffe telah mendapat banyak kritik dari para suporter, terutama terkait kebijakan pemangkasan biaya secara agresif.

Selain PHK, MU menaikkan harga tiket dan bahkan menutup kantin staf sebagai langkah terbaru untuk mengurangi pengeluaran secara drastis.

Kondisi keuangan klub makin memperburuk situasi internal. Bulan lalu, MU mengumumkan kerugian sebesar 27,7 juta pound (Rp578,2 miliar) dalam laporan keuangan kuartal kedua mereka. Ini menambah total kerugian lebih dari 300 juta pound (Rp6,2 triliun) dalam tiga tahun terakhir.

Tak hanya itu, MU juga menghabiskan 14,5 juta pound (Rp302,4 miliar) untuk pemecatan Erik ten Hag beserta staf kepelatihannya. Bahkan, klub membayar 4,1 juta pound (Rp85,5 miliar) untuk merekrut lalu memecat mantan direktur olahraga, Dan Ashworth.

 

Sumber: Give Me Sport

Video Populer

Foto Populer