Bola.com, Jakarta - Kepergian Alex Ferguson pada 2013 menjadi titik awal kemunduran MU. Meski banyak yang menyalahkan kepemilikan klub oleh keluarga Glazer, Ferguson tetap mampu menjaga stabilitas tim dan meraih kesuksesan meski berada di bawah kendali mereka.
Ketika David Moyes ditunjuk sebagai penggantinya, MUÂ mulai mengalami penurunan performa.
Baca Juga
Advertisement
Namun, menyalahkan Moyes sepenuhnya juga tidak adil, mengingat banyak manajer top lainnya yang juga gagal mengembalikan kejayaan klub setelahnya.
Dalam autobiografinya pada 2015, Ferguson mengungkapkan bahwa sebelum menunjuk Moyes, ada lima kandidat lain yang dipertimbangkan.
Menariknya, dua dari mereka akhirnya benar-benar menangani MU, tetapi tetap gagal membawa klub kembali ke masa keemasannya.
Berita video spotlight kali ini membahas tentang 4 pemain free agent yang bisa direkrut Manchester United musim panas ini.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
1. Louis van Gaal
Pelatih asal Belanda ini sebenarnya masuk daftar incaran pertama MU, tetapi saat itu ia masih berkomitmen untuk menangani Timnas Belanda di Piala Dunia. Ia berhasil membawa Belanda finis di posisi ketiga sebelum akhirnya bergabung dengan MU untuk musim 2014/2015.
Namun, gaya bermainnya yang pragmatis tidak membawa Setan Merah kembali ke puncak. Dalam dua musimnya di Old Trafford, ia hanya mampu finis di peringkat empat dan lima Premier League.
Meski begitu, Van Gaal meninggalkan klub dengan kepala tegak setelah memenangkan Piala FA dalam pertandingan terakhirnya sebagai manajer.
Advertisement
2. Jose Mourinho
Satu di antara manajer yang paling dihormati Ferguson adalah Jose Mourinho. Sang pelatih Portugal sebetulnya diincar pada 2013, tetapi ia sudah berjanji kepada Roman Abramovich untuk kembali menangani Chelsea.
Mourinho memenangkan gelar Premier League dalam periode keduanya di Chelsea sebelum akhirnya dipecat.
Ia kemudian bergabung dengan MU pada 2016, tetapi tetap tidak mampu membawa tim kembali ke puncak, meski ia menganggap finis di peringkat dua Premier League sebagai satu di antara pencapaiannya yang terbaik.
3. Jurgen Klopp
Bayangkan jika JĂ¼rgen Klopp memilih MU daripada Liverpool. Peta persaingan sepak bola Inggris mungkin akan sangat berbeda.
Pada 2013, Klopp baru saja membawa Borussia Dortmund ke final Liga Champions dan sudah menjadi pelatih yang diincar banyak klub besar. Namun, Ferguson menyadari bahwa Klopp sulit didapat karena baru saja memperpanjang kontraknya dengan Dortmund.
Akhirnya, Klopp memilih Liverpool dan sukses mengakhiri penantian panjang mereka untuk gelar Premier League.
Â
Advertisement
4. Carlo Ancelotti
Ferguson juga mempertimbangkan Carlo Ancelotti, yang pernah sukses di Chelsea dan merupakan satu di antara pelatih paling dihormati di Eropa. Namun, pada saat yang sama, Real Madrid memilih Ancelotti untuk menggantikan Mourinho.
Di Madrid, Ancelotti langsung mempersembahkan gelar Liga Champions pada musim pertamanya, yang kemudian diikuti oleh periode sukses lainnya di klub-klub seperti Bayern Munchen, Napoli, dan Everton, sebelum kembali ke Madrid dan memenangkan dua gelar La Liga.
Â
5. Pep Guardiola
Pilihan utama Ferguson sebenarnya adalah Pep Guardiola. Mereka telah berhadapan dalam dua final Liga Champions, di mana Guardiola membawa Barcelona mengalahkan MU dua kali.
Ferguson sangat mengagumi Guardiola dan berharap ia mau menggantikannya di Old Trafford.
Namun, Ferguson mengungkapkan dalam bukunya bahwa Guardiola tidak menepati janjinya untuk menghubungi dirinya sebelum menerima tawaran lain. Akhirnya, Guardiola memilih bergabung dengan Bayern Munchen pada Juli 2013.
"Saya meminta Pep untuk menelepon saya sebelum menerima tawaran dari klub lain, tetapi dia tidak melakukannya dan akhirnya bergabung dengan Bayern Munich," ungkap Ferguson.
Andai saja Guardiola memilih MU, mungkin kota Manchester akan tetap berwarna merah hingga hari ini. Namun, takdir berkata lain, dan Guardiola justru membangun dinasti bersama Man City.
Â
Sumber: Give Me Sport
Advertisement