Bola.com, Jakarta - Ruben Amorim menepis spekulasi bahwa dirinya akan mundur dari jabatan pelatih Manchester United (MU), menyusul pernyataan emosionalnya setelah kekalahan 0-2 dari West Ham United akhir pekan lalu.
Menurutnya, komentar tersebut lahir dari rasa tanggung jawab atas performa buruk tim — bukan isyarat untuk pergi.
Baca Juga
Advertisement
MU kini berada di titik nadir musim ini, menjalani kampanye liga terburuk mereka sejak terdegradasi pada 1974.
Kekalahan dari West Ham di Old Trafford menjadi yang ke-17 dari 36 pertandingan — dan merupakan kekalahan kandang kesembilan musim ini di tempat yang dulunya menjadi benteng menakutkan.
Namun, Amorim menegaskan dirinya masih memegang kendali dan tak akan meninggalkan posisinya dalam waktu dekat.
Berita Video, Al Nassr bungkam Al Akhdoud sembilan gol tanpa balas pada Selasa (13/5/2025)
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Tahu Letak Masalah Tim
Dalam sesi media, Rabu waktu setempat, menjelang final Liga Europa MU melawan Tottenham Hotspur pekan depan, Amorim mengatakan:
"Sejak saya datang ke sini, saya selalu bicara soal standar," ujar Amorim.
"Saya tidak bisa melihat tim mendapatkan hasil seperti ini, terutama di Premier League, dan hanya diam saja tanpa mengatakan apa pun, tanpa mengambil tanggung jawab. Itu tidak bisa."
"Saya punya gambaran yang jelas soal apa yang harus dilakukan. Saya tahu di mana letak masalah tim ini, jadi saya sama sekali tidak berpikir untuk mundur," tegasnya.
"Yang saya maksud adalah bahwa kami harus tampil baik. Musim ini sudah terjadi seperti ini, tapi ke depan kami harus tampil lebih baik, atau kami yang akan diganti — dan itu hal yang normal dalam sepak bola," imbuh pelatih berusia 40 tahun tersebut.
Advertisement
Penyelamat Klub
MU saat ini terdampar di posisi ke-16 klasemen Premier League, satu setrip di atas Tottenham, yang juga mengalami musim mengecewakan.
Namun, keduanya masih punya peluang menyelamatkan musim di final Liga Europa yang akan digelar di Bilbao, Kamis dini hari WIB (22-5-2025).
Partai puncak ini bukan sekadar perebutan trofi, melainkan juga tiket menuju Liga Champions musim depan — sebuah kesempatan yang bisa menjadi penyelamat bagi dua klub yang terseok-seok di liga domestik.
Sumber: Reuters via The Star